Eyang Djugo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wafat: sudah diperbaiki; salah ketik, terima kasih
Baris 17:
 
=== <big>Status sebagai bangsawan</big> ===
<big>Eyang Djugo dikenal oleh [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] sebagai seorang bangsawan dengan nama R.M. Soerjokoesoemo atau</big> <big>R.M. Soeryodiatmodjo. Dalam naskah yang dikeluarkan oleh pengageng keraton, ia dinyatakan merupakan keturunan penguasa [[Kesultanan Mataram]]. Naskah itu menjelaskan bahwa [[Pakubuwana I]] memiliki putra bernama Bandoro Pangeran Harjo Diponegoro, yang kemudian memiliki putra bernama Kanjeng Kiai Zakaria. Menurut naskah tersebut, Eyang Djugo adalah anak dari kiai itu, dan ia mengubah namanya mengikuti ayahnya:<ref name=":0" /><ref>Surat Keterangan dari Pengageng Kantor Tepas Darah Daken Kraton Yogyakarta Hadiningrat nomor 55/TD/1964 yang ditandatangani oleh Kanjeng Tumenggung Danoehadiningrat, 23 Juni 1964</ref></big>{{Blockquote|Maka atas perkenan Kanjeng Susuhunan Paku Buwono V, R.M. Soerjokoesoemo mengubah namanya sesuai ''Peparing Dalem Asmo'', ''nunggak semi'' dengan ayahandanya menjadi Kanjeng Kyai Zakaria II.}}
<big>Eyang Djugo dikenal oleh [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] sebagai seorang bangsawan dengan nama R.M. Soerjokoesoemo atau</big>
 
<big>R.M. Soeryodiatmodjo. Dalam naskah yang dikeluarkan oleh pengageng keraton, ia dinyatakan merupakan keturunan penguasa [[Kesultanan Mataram]]. Naskah itu menjelaskan bahwa [[Pakubuwana I]] memiliki putra bernama Bandoro Pangeran Harjo Diponegoro, yang kemudian memiliki putra bernama Kanjeng Kiai Zakaria. Menurut naskah tersebut, Eyang Djugo adalah anak dari kiai itu, dan ia mengubah namanya mengikuti ayahnya:<ref name=":0" /><ref>Surat Keterangan dari Pengageng Kantor Tepas Darah Daken Kraton Yogyakarta Hadiningrat nomor 55/TD/1964 yang ditandatangani oleh Kanjeng Tumenggung Danoehadiningrat, 23 Juni 1964</ref></big>
 
{{Blockquote|Maka atas perkenan Kanjeng Susuhunan Paku Buwono V, R.M. Soerjokoesoemo mengubah namanya sesuai ''Peparing Dalem Asmo'', ''nunggak semi'' dengan ayahandanya menjadi Kanjeng Kyai Zakaria II.}}
 
=== <big>Penasihat spiritual dan pengawal</big> ===