k Penyuntingan pada sub bab Nasionalisme, kalimat "Namun demikian, Setelah" diubah menjadi "Namun demikian, setelah" dan kalimat "pemogokan" diubah menjadi "mogok massal"
Tidak banyak catatan sejarah pergerakan pada awal abad ke-20 di Kabupaten Subang. Namun demikian, Setelahsetelah [[Kongres Sarekat Islam]] di Bandung tahun 1916, di Subang berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa [[Pringkasap, Pabuaran, Subang|Pringkasap]] (Pabuaran) dan di [[Sukamandijaya, Ciasem, Subang|Sukamandi]] (Ciasem). Selanjutnya, pada tahun 1928 berdiri [[Paguyuban Pasundan]] yang diketuai Darmodiharjo (karyawan kantor pos), dengan sekretarisnya Odeng Jayawisastra (karyawan P & T Lands). Tahun 1930, Odeng Jayawisastra dan rekan-rekannya mengadakan pemogokanmogok massal di percetakan P & T Lands yang mengakibatkan aktivitas percetakan tersebut lumpuh untuk beberapa saat. Akibatnya Odeng Jayawisastra dipecat sebagai karyawan P & T Lands. Selanjutnya Odeng Jayawisastra dan Tohari mendirikan cabang Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Subang. Sementara itu, Darmodiharjo tahun 1935 mendirikan cabang [[Nahdlatul Ulama]] yang diikuti oleh cabang Parindra dan Partindo di Subang. Saat Gabungan Politik Indonesia (GAPI) di Jakarta menuntut Indonesia berparlemen, di Bioskop Sukamandi digelar rapat akbar GAPI Cabang Subang untuk mengemukakan tuntutan serupa dengan GAPI Pusat.