Istri-istri Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
mengkapitalkan seluruh huruf awalan dari Islam
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 64:
Raihanah berasal dari [[Yahudi|suku Yahudi]], Bani Nadhir yang kemudian menjadi bagian dari Bani Quraizhah melalui pernikahan.<ref>Rahman al-Mubarakpuri, S. (2005). The Sealed Nectar. Darussalam: Darussalam Editing, p. 201.</ref><ref>Abdul-Rahman, M. S. (2009). Tafsir Ibn Kathir Juz’ 21 (Part 21): Al-Ankabut 46 To Al-Azhab 30. Londra: MSA Publication Limited, p. 213.</ref> Nabi Muhammad pernah menyatakan niatan beliau untuk mengusir seluruh Yahudi dan [[Nasrani (sekte)|Nasrani]] dari Jazirah Arab, dan tidak meninggalkan siapapun di dalamnya kecuali orang-orang Muslim.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1767a - The Book of Jihad and Expeditions - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1767a|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Seusai perang Khandaq, Malaikat Jibril mengarahkan beliau untuk menyerang Bani Quraizhah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 2813 - Fighting for the Cause of Allah (Jihaad) - كتاب الجهاد والسير - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:2813|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Setelah berhasil mengalahkan suku tersebut, beliau memerintahkan agar tiap-tiap pria dari Bani Quraizhah dieksekusi.<ref>{{Cite web|title=Sunan Abi Dawud 4404 - Prescribed Punishments (Kitab Al-Hudud) - كتاب الحدود - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/abudawud:4404|website=sunnah.com|access-date=2021-08-30}}</ref> Sedangkan harta, serta perempuan-perempuan dan anak-anak mereka beliau bagi-bagikan kepada umat muslim, dan sebagian dari tawanan perempuan beliau kirimkan ke Najd untuk ditukar dengan kuda-kuda dan senjata.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_lbnu_Hisyam/aqcPEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Sirah Nabawiyah-Ibnu Hisyam vol.2|publisher=Darul Falah|archive-url=https://web.archive.org/web/20210830150852/https://i.ibb.co/GdbTVSM/Ibn-Hisyam.jpg|archive-date=2021-08-30|url-status=live|access-date=2021-08-30|dead-url=no}}</ref><ref name=":7">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n256/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|pages=466|url-status=live}}</ref> Nabi Muhammad mengambil seperlima dari harta rampasan sebagaimana yang ditetapkan di dalam Al-Quran,<ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 41|url=https://quran.com/al-anfal?locale=id&font=v1&reading=false&translations=131%2C20|website=quran.com|access-date=2021-08-30}}</ref> dan mengambil Raihanah untuk diri beliau.<ref name=":7" />
 
Nabi Muhammad pernah menawarkan kepada Raihanah supaya dirinya dinikahi oleh beliau dan mengenakan hijab. Namun Raihanah menolak dengan mengatakan, "Biarlah aku tetap di bawah kekuasaanmu, karena itu adalah lebih mudah untuk diriku dan untukmu." Maka Nabi pun meninggalkannya. Semenjak menjadi tawanan umat islamIslam, Raihanah telah menunjukkan kebenciannya terhadap islamIslam, dan tetap berpegang pada [[Judaisme]]. Ketika Nabi sedang bersama sahabat-sahabat beliau, beliau mendengar suara sendal tiba dari belakang, dan beliau berkata: "Ini pasti Thalaba bin Sa'ya yang datang membawakan berita baik kalau Raihanah telah memeluk islamIslam." Dan benar apa kata beliau, yang mana itu membuat beliau begitu senang.<ref name=":7" />
 
=== Juwairiyah binti al-Harits ===
Baris 75:
=== Ramlah binti Abu Sufyan (Ummu Habibah) ===
{{utama|Ramlah binti Abu Sufyan}}
Ramlah adalah anak dari [[Abu Sufyan]], yang merupakan salah seorang pemimpin dan pedagang dari suku Quraisy. Abu Sufyan kerap memimpin [[Kafilah|kafilah-kafilah dagang]] besar dari dan menuju [[Syam]]. Namun karena sering dicegat dan dijarah oleh pasukan yang dikirimkan Rasulullah, ia pun menjadi salah satu penentang awal beliau.<ref>{{Cite book|last=Ibnu Hisyam|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sirah_Nabawiyah_Ibnu_Hisyam/sBizDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=abu+sufyan+kafilah+ekayaan+mereka+ibnu+hisyam&pg=PA346&printsec=frontcover|title=Sirah Nabawiya - Ibnu Hisyam|pages=346|archive-url=https://web.archive.org/web/20210825130837/https://i.ibb.co/09Ddt2b/Sirah-Abi-Sufyan.jpg|archive-date=2021-08-25|url-status=live|access-date=2021-08-25|dead-url=no}}</ref> Berbeda dengan ayahnya, Ramlah telah menemukan hidayah dari islamIslam sejak awal kerasulan. Pada tahun 615 M, ia bersama suaminya, Ubaydallah bin Jahsy berhijrah dengan beberapa umat muslim lainnya ke sebuah kerajaan kristen di [[Habasyah]]. Suaminya Ramlah masuk [[kristen]] dan meninggal ketika di sana.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Al-Tabari - Volume 39|pages=177|url-status=live}}</ref>
 
Setelah [[Iddah|masa iddah]]-nya usai, Ramlah yang saat itu masih di Habasyah menerima surat lamaran dari Rasulullah.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Tabari - Volume 39|pages=178|url-status=live}}</ref> Raja Najasyi yang beragama kristen pun turut memberikannya selamat dan hadiah berupa uang 400 [[dinar]] (koin emas) serta [[Parfum|parfum-parfum]] terbaik.<ref>{{Cite book|last=Al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n207/mode/2up|title=The History of Al-Tabari Volume 39|pages=179|url-status=live}}</ref> Sepulangnya ke [[Hijaz]] dan pasca hijrah ke [[Madinah]], Ramlah menceritakan apa-apa saja yang dialaminya di Habasyah ke Rasulullah, termasuk bagaimana ia mengagumi keindahan gereja-gereja yang dihiasi dengan gambar-gambar di sana. Rasulullah pun mengangkat kepala beliau dan bersabda, "Mereka adalah orang-orang, yang ketika seorang yang alim di antara mereka meninggal, mereka mendirikan tempat peribadatan di makamnya dan mereka membuat gambar-gambar di dalamnya. Mereka adalah makhluk-makhluk terburuk di mata Allah.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 1341 - Funerals (Al-Janaa'iz) - كتاب الجنائز - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:1341|website=sunnah.com|access-date=2021-12-10}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 528a - The Book of Mosques and Places of Prayer - كتاب الْمَسَاجِدِ وَمَوَاضِعِ الصَّلاَةِ - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:528a|website=sunnah.com|access-date=2021-08-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=Surah Al-Anfal - 55|url=https://quran.com/al-anfal?locale=id&font=v1&reading=false&translations=134|website=quran.com|access-date=2021-08-26}}</ref>
Baris 114:
 
=== Ghaziyyah binti Jabir (Ummu Syarik) ===
Ghaziyyah adalah seorang janda yang kerap mengajak perempuan-perempuan [[kafir]] [[Quraisy]] agar memeluk islamIslam. Dia mengirimkan lamaran pernikahan kepada Nabi Muhammad, dan beliau menyetujui kontrak tersebut. Namun, ketika sang Rasul bertemu dengannya secara langsung, ternyata Ghaziyyah adalah seorang perempuan tua. Maka Rasulullah pun langsung menceraikannya.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n155/mode/1up|title=History of al-Tabari vol.9|pages=139|archive-url=https://i.ibb.co/dQfbqgR/ghaziyyah.jpg|archive-date=31 Agustus 2021|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol.8|pages=111-114|translator-last=Aisha Bewley|url-status=live}}</ref>
 
=== Layla binti al-Khatim ===
Baris 122:
Fakhitah atau dikenal juga sebagai Ummu Hani adalah [[sepupu]] Nabi, anak dari [[Abu Thalib]]. Sebelum menjadi Nabi, Muhammad pernah meminta Abu Thalib agar menikahkan Fakhitah dengan beliau. Namun hal yang sama juga dilakukan oleh Hubayrah, seorang pria dari klan Makhzum. Abu Thalib pun memilih menikahkan Fakhitah dengan Hubayrah.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|url=https://archive.org/details/tabarivolume39/page/n225/mode/2up|title=The History of Al-Tabari vol.39|pages=196|url-status=live}}</ref>
 
Pasca [[Pembebasan Mekkah|pengepungan Makkah]] oleh pasukan Nabi, Fakhitah masuk islamIslam. Sedangkan Hubayrah tidak dan kabur dari Makkah dan mengungsi ke Najam takut akan dibunuh oleh pasukan Nabi. Sang Nabi pun kembali melamar Fakhitah pada saat itu. Namun Fakhitah menolak dengan alasan kalau dirinya punya anak-anak yang masih kecil, sehingga ia takut harus membagi perhatiannya dengan Rasulullah sebagai suami barunya.<ref>{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n115/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|pages=557|url-status=live}}</ref>
 
Setelah anak-anak Fakhitah tumbuh cukup besar, ia pun mendatangi Nabi, mengatakan bahwa dirinya sekarang sudah siap untuk diperistri. Akan tetapi Nabi menolak karena telah diturunkan ayat yang melarang beliau menikahi sepupu pertamanya yang tidak ikut [[Hijrah|berhijrah ke Madinah]] sebelum penaklukan Makkah.<ref>{{Cite book|last=ibnu Sa'ad|url=https://kitaabun.com/shopping3/tabaqat-english-bewley-women-madina-p-69.html|title=Kitab at-Tabaqat al-Kabir|pages=110|url-status=live}}</ref>