Beton Romawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
+ Kegunaan modern |
||
Baris 39:
Teknologi lainnya yang digunkan dalam meningkatkan [[kekuatan bahan|kekuatan]] dan kestabilan beton adalah gradasi agregat pada kubah. Contoh pada [[Pantheon, Roma|Pantheon]], agregat pada bagian atas kubah memuat lapisan alternatif dari [[tuf]] dan [[batu apung]], memberikan massa jenis beton sebesar {{convert|1350|kg/m3|lb/cuft}}. Sementara itu, fondasi struktur tersebut menggunakan [[travertin]] sebagai agregat sehingga massa jenis beton sangat lebih tinggi sebesar {{convert|2200|kg/m3|lb/cuft}}.{{sfn|Licht|1968|pages=89–94, 134–135}}{{sfn|Lechtman|Hobbs|1986}}
== Kegunaan modern ==
Terobosan ilmiah terbaru dalam meneliti beton Romawi telah mengumpulkan perhatian media dan industri.<ref>{{cite web |first=Erik |last=Bos |url=http://trebcap.com/fixing-canadas-infrastructure-with-volcanoes/ |title=Fixing Canada's Infrastructure with Volcanoes |publisher=Trebuchet Capital Partners Research |date=15 Oktober 2015 |access-date=19 Agustus 2016}}</ref> Karena sifat durabilitas, masa layan yang panjang, dan berkurangnya jejak lingkungan yang tak biasa, perusahaan dan pemerintah kota mulai mengeksplor penggunaan beton gaya Romawi di Amerika Utara, mengganti abu vulkanik dengan [[abu terbang]] batu bara yang memiliki sifat yang sama. Pendukung penggunaan abu terbang mengatakan beton yang terbuat dari bahan ini dapat menurunkan biaya hingga 60% karena berkurangnya kebutuhan semen dan memiliki jejak lingkungan yang lebih rendah akibat suhu dalam proses pembuatan lebih rendah dan masa layan yang lebih panjang.<ref>{{Cite web |forst=Neil |last=Patrick |url=https://www.thevintagenews.com/2016/09/06/priority-25-bc-ancient-romans-developed-recipe-concrete-specifically-used-underwater-work-essentially-formula-used-today/ |title=By 25 BC, ancient Romans developed a recipe for concrete specifically used for underwater work which is essentially the same formula used today |date = 6 September 2016 |access-date=17 September 2022}}</ref> Contoh penggunaan beton Romawi yang terpapar lingkungan laut yang keras diketahui memiliki masa layan 2000 tahun dengan sedikit atau tanpa kerusakan.<ref>{{cite journal |first1=Marie D. |last1=Jackson |first2=Sejung R. |last2=Chae |first3=Sean R. |last3=Mulcahy |first4=Cagla Meral |first5=Rae |last5=Taylor |first6=Penghui |last6=Li |first7=Abdul-Hamid |last7=Emwas |first8=Juhyuk |last8=Moon |first9=Seyoon |last9=Yoon |first10=Gabriele |last10=Vola |first11=Hans-Rudolf |last11=Wenk |first12=Paulo J. M. |last12=Monteiro |url= https://pubs.geoscienceworld.org/msa/ammin/article-abstract/98/10/1669/45726 |title=Unlocking the secrets of Al-tobermorite in Roman seawater concrete |journal=American Mineralogist |volume=98 |issue=10 |pages=1669–1687 |date=2013 |doi=10.2138/am.2013.4484}}</ref>
Pada 2013, mekanisme senyawa kalsium-aluminum-silikat-hidrat suprastabil dalam mengikat bahan menjadi satu kesatuan pertama kali dijelaskan.<ref>{{Cite web |title=Modern concrete modernization using Roman technologies |url=https://www.concreteformworkmelbourne.com/modern-concrete-modernization-using-roman-technologies/ |date=15 Februari 2022 |access-date=27 Juni 2022 |website=concreteformworkmelbourne.com}}</ref> Dalam pembuatannya, karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer lebih sedikit dibandingkan semua proses pembuatan beton modern.<ref>{{Cite web |first1=Chris |last1=Bennett |first2=Rae |last2=Taylor |title=Renaissance of Roman Concrete: Cutting carbon emissions |url=https://www.constructionspecifier.com/renaissance-of-roman-concrete-cutting-carbon-emissions/3/ |date=29 Desember 2016 |access-date=27 Juni 2022 |website=constructionspecifier.com}}</ref> Sementara itu, kekurangan beton Romawi adalah waktu pengeringan yang lebih lama dan kekuatannya sedikit lebih rendah dari beton modern walaupun memiliki durabilitas yang lebih tinggi. Untuk itu, bukan kebetulan bahwa dinding bangunan Romawi lebih tebal dari bangunan modern. Akan tetapi, beton Romawi tetap memperoleh kekuatan selama beberapa dekade setelah konstruksi diselesaikan yang tidak terjadi pada beton modern.<ref>{{Cite web |first=Guarino |last=Ben |title=Ancient Romans made world’s ‘most durable’ concrete. We might use it to stop rising seas. |url=https://www.washingtonpost.com/news/speaking-of-science/wp/2017/07/04/ancient-romans-made-worlds-most-durable-concrete-we-might-use-it-to-stop-rising-seas/ |date=4 Juli 2027 |access-date=27 Juni 2022 |website=washingtonpost.com}}</ref>
== Lihat juga ==
|