Sucker Head: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ronilyas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ronilyas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
}}
[[Berkas:Sakerhets.jpg|jmpl|Sakerhets 1989 : Irfan, Imran, Ndut, Ali, Ivan tidak terlihat di balik drums|al=|398x398px]]
'''Suckerhead''' adalah kelompok musik bergenre [[Thrash metal ]] yang digawangi Irfan Sembiring (gitar), Krisna J. Sadrach (bass), Yachya Wacked (vokal), Nano / Roseno Soeryadi (gitar), dan Doddy (drum) pada 1989. Nama Suckerhead sendiri diambil dari tulisan merk dagang sebuah kotak korek api batang cap koin, tulisan aslinya adalah ''Sakerhets-Tandstickor''.<ref>{{cite web|url=http://2013.hammersonic.com/line-up/sucker-head/|title=Profil Suckerhead|authors=Hammer Sonic|publisher=Hammersonic.com|date=2013|accessdate=1 September 2015|archive-date=2016-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304112721/http://2013.hammersonic.com/line-up/sucker-head/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Sejarah ==
Berawal pada tahun [[1987]] saat secara tidak sengaja terbentuk sebuah [[komunitas]] penggemar [[musik metal]] di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan [[Metro Pondok Indah]]. Di sinilah setiap malam minggu digelar acara konser kecil-kecilan yang dikelola secara bergantian oleh masing-masing [[band]]. Berjalan sekitar dua [[tahun]], semakin besar komunitas ini sampai keluar [[Jakarta]], bahkan gaungnya sampai keluar negeri dan semakin banyak pula band-band metal terbentuk dan bergabung disini, salah satunya adalah Sucker Head.
 
Awalnya band ini berdiri pada tahun 1989 dengan nama Sakerhets dengan formasi Irfan Sembiring (gitar), Ali Pohon (gitar), [[Imran St. Sati]] (vocal), Ndut AKDI (bass) & Ivan Tampubolon (drums). Formasi awal ini sempat manggung di SMAN 6 Jakarta pada tanggal 3 September 1989 membawakan lagu dari [[Slayer]] seperti Mandatory Suicide & Behind the Crooked Cross.
 
Namun karena kesibukan para personil akhirnya band ini tidak berlanjut, Ali Pohon dikemudian hari dikenal sebagai vokalis [[Whizzkid]], sementara [[Imran St. Sati]] lebih dikenal sebagai sound engineer dari berbagai band seperti [[Ungu (grup musik)]], [[ADA Band]], [[Radja (grup musik)|Radja]], [[Dewi Sandra]], [[Boomerang (band)]], [[Rotor (grup musik)|Rotor]], Sucker Head dan banyak musisi papan atas lainnya, Imran juga adalah ayah dari gitaris metal cilik [[Mika Rafello]] yang mendapatkan nominasi [[Anugerah Musik Indonesia 2021|AMI Award untuk produksi metal terbaik 2021]].
 
Kemudian Irfan Sembiring ([[gitar]]) tetap melanjutkan band ini dengan, Krisna J Sadrach ([[bass]]) dan Yaya Wacked ([[vokal]]) pada akhir tahun [[1990|1989]] dan menjadi Sucker Head dengan merekrut Nano (gitar) dan Doddy ([[drum]]). Nama Sucker Head sendiri diambil dari tulisan [[merk dagang]] sebuah kotak [[korek api]] batang cap koin, tulisan aslinya adalah ''Sakerhets-Tandstickor''. Formasi ini sangat terpengaruh pada [[Kreator]], sebuah grup thrash metal asal Jerman kemudian juga dipengaruhi oleh [[Sepultura]].
 
Akhir [[1990]], Yaya Wacked dikeluarkan karena tidak sejalan dan mencoba untuk bersolo karier walaupun akhirnya membentuk kembali band [[Grausig]] yang sebelumnya masih dalam rintisan, demikian pula dengan Doddy yang mengundurkan diri karena kesibukan sekolah. Alfredo Duta menggantikan posisi Doddy, sedangkan di posisi vokal dirangkap sendiri oleh Irfan sambil tetap memainkan gitarnya juga kemudian Krisna mulai mengisi vokal untuk lagu lagu Sepultura.
 
[[Berkas:Yachya Wacked berdansa di Hammersonic MMXV (foto oleh Joko Widodo).jpg|jmpl|kiri|300px|Muhammad Yahya Sanjaya alias Yachya Wacked, pria kelahiran dekade 60-an awal ini merupakan salah satu pendiripersonil awal Suckerhead dan pendiri Grausig. ''Yawek'', panggilan akrabnya, tengah melakukan lompatan ''slam dancing'' pada kerumunan massa helaran kegiatan musik ''Hammersonic'' (foto oleh Joko Widodo/Hammersonic).]]
 
Formasi kedua terbentuk di [[Januari]] [[1991]] dengan komposisi Irfan Sembiring (gitar/vokal), Nano (gitar), Krisna J. Sadrach (bas) dan Alfredo Duta (drum).
 
Tahun [[1992]] adalah saatnya Sucker Head mulai membuat lagu-lagu sendiri untuk mencoba bikin album. Ternyata semakin banyak [[lagu]] terkumpul, semakin terasa bahwa Irfan mempunyai idealisme yang berbeda yang tidak bisa diterima olehdari anggota lainnya. Akhirnya Irfan mengundurkan diri dan membentuk [[Rotor]].
 
Posisi yang ditinggalkan Irfan ini sempat diisi oleh Jaya gitaris [[Roxx]] dan sempat manggung beberapa kali dan juga sempat diisi oleh RM Sri Seto yang saat itu sudah mengundurkan diri dari Rotor karena kesibukannya di kampus. Akhirnya posisi Irfan digantikan oleh Untung, seorang gitaris thrash asal [[Cimahi]], [[Bandung]].
 
Formasi ketiga bersama Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano / Roseno Soeryadi (gitar), Untung (gitar) dan Alfredo Duta (drum).
 
Awal [[1994]] Sucker Head mulai lagi meneruskan membuat lagu untuk melengkapi materi [[album]] pertama, namun kembali terhambat oleh Alfredo Duta yang waktu itu masih belajar di SMA. Keputusan cepat pun diambil dengan menonaktifkan Alfredo dan merekrut drummer baru Robin Hutagaol yang waktu itu masih main di [[Grausig]].
[[Berkas:Yachya Wacked, Robin Hutagaol, dan Jorghi Soebagio adalah salah satu formasi pendiri Grausig (foto dokumen Grausig Official).jpg|jmpl|280px|Yachya Wacked, Robin Hutagaol, dan Jorghi Soebagio adalah formatur dini Grausig era demo rekaman langsung single Doomsday. Dua nama pertama merupakan bagian dari ''Sucker Head''. Wacked adalah vokalis awal, Robin merupakan drummer di album ''The head sucker''. Rivalitas antara ''Sucker Head'' dan ''Grausig'' ditunjukan dalam produktivitas karya. Dekade 90-an, ''Sucker Head'' meluncurkan empat karya album sementara ''Grausig'' tiga album (termasuk album ''Vision of Enslaved Upon my Lizard Side'' yang tidak pernah masuk dapur rekaman). Dua kelompok musik ini berperan membentuk skena musik ekstrem bawah tanah Jakarta selain nama-nama seperti [[Rotor (band)|Rotor]], [[Getah (grup musik)|Getah]], dan lainnya. Sementara Bandung akhir '80-an, [[Rudal (Grup Musik)|Rudal]] sedang menggeliat dengan progresi ''skill'' [[speed metal]]/[[thrash metal]]/[[heavy metal]]-nya berbalik dengan [[Benny Soebardja]] yang meredup di era ini setelah perjalanan panjang ''The Godfather of Indonesian Progrock Underground'' tersebut sejak dekade '60-an<ref>{{cite web|url=http://www.discogs.com/artist/1114118-Benny-Soebardja|title=Benny Soebardja - Indonesian rock musician, one of the most important ones of the country|authors=Discogs|publisher=discogs.com|date=|accessdate=2 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.elsewhere.co.nz/absoluteelsewhere/5001/benny-soebardja-profiled-2012-the-godfather-of-the-indonesian-prog-rock-underground/|title=Benny Soebardja Profiled (2012): The godfather of the Indonesian prog-rock underground|authors=Graham Reid|publisher=elsewhere.co.nz|date=Jun 15, 2012|accessdate=2 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|url=https://dennysakrie63.wordpress.com/2013/03/20/benny-soebardja-kukuh-nan-teguh/|title=Benny Soebardja, Kukuh Nan Teguh|authors=Denny Sakrie|publisher=dennysakrie63|date=Maret 20, 2013|accessdate=2 September 2015}}</ref><ref>{{cite web|url=http://lightintheattic.net/artists/416-benny-soebardja|title=Benny Soebardja Dischography|authors=lightintheattic|publisher=lightintheattic.net|date=|accessdate=2 September 2015}}</ref>]]
 
Baris 46:
Tahun [[1996]], album kedua ''Manic Depressive'' dirilis dengan formasi line up yang sama.
 
Tahun [[1998]] pada saat meramu materi untuk pembuatan album ketiga, Robin mengundurkan diri dan membentuk [[Brain The Machine]] sehingga bengkel-kerjaproses pembuatan lagu dan rekaman pun dilanjutkan dengan penabuh drum baru, yaitu Bakar Bufthaim, yang pada saat itu baru keluar dari Rotor. Sebenarnya Bakar bukan orang baru buat Sucker Head, karena sebelumnya posisiBakar diasering adalahmengisi drummer cadangandrum apabila Robin berhalangan yangdan juga sempat mengisi peran drum di satu lagu album ''The Head Sucker''. Dengan formasi Krisna J. Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar) dan Bakar Bufthaim (drum) allbum ketiga ''Paranatural'' akhirnya dirilis berbarengan dengan dimulainya neraka [[krisis moneter]] di [[Indonesia]]. Album ini juga dirilis di [[Malaysia]] di bawah label [[Pony Canyon]].
 
Kemudian Untung mengundurkan diri dan digantikan oleh Medi / Sumedi Marmono dan juga sempat digantikan oleh Alfa yang di kemudian hari sempat memperkuat [[Boomerang (grup musik)|Boomerang]] dan sekarang bersama [[Getah (grup musik)|Getah]]. Namun akhirnya Medi kembali ke Sucker Head.
 
Tahun [[1999]], dalam rangka memperingati satu dekade berdirinya Sucker Head, maka dirilislah album keempat, ''10th Agresi,'' yang isinya adalah [[kompilasi]] lagu dari tiga album terdahulu plus tiga lagu baru dengan konsep produksi yang lebih segar. Tahun [[2003]] para personel Sucker Head kembali mengadakan workshop untuk mencari konsep baru dalam membuat lagu-lagu dengan musik yang lebih [[modern]] tanpa kehilangan ekstremitas musik metalnya.
Baris 54:
Dengan berbekal pengalaman pada waktu konser selama tahun [[2002]] dan ditutup dengan tour Monster of Rock 2002 di [[Jawa Tengah]], maka dirancanglah album kelima dengan konsep lagu yang mereka juluki ''heavy groove & tight metal.''
 
[[Februari]] [[2004]] Sucker Head diminta sebagai grup pembuka untuk konser internasional sebuah band dari [[Jerman]], [[Helloween|Hellowen]], di acara bertajuk ''Helloween Indonesia Tour 2004''.
 
[[Desember]] 2004 album kelima, ''Hipertensi,'' dirilis melalui Hemasawara / [[Trinity Optima Production|Trinity Optima]].
 
Sucker Head juga menjadi band pembuka [[:en:Soulfly|Soulfly]], di Plaza Selatan Senayan, Jakarta, 21 Oktober 2012
 
Pada 2 Agustus 2016 Krisna J. Sadrach meninggal dunia karena kanker paru-paru. di Magnitude Hammersonic 2017 dijadikan ajang penghormatan kepada almarhum sebagai persembahan Sucker Head featuring [[Roy Jeconiah]] pada vokal dan dibantu oleh Oktav ex [[Edane]] pada bass untuk alm. Krisna, sekaligus diluncurkan album terakhir Sucker Head ''Simphoni Kehidupan.'' Album ini sebenarnya sudah selesai sebelum Krisna meninggal namun belum sempat dirilis.
 
Pada 6 September 2021 gitaris Medi / Sumedi Marmono meninggal dunia akibat stroke.