'''Pantai Lovina''' atau Lovina adalah pesisir pantai yang terletak sekitar 9 Kmkm sebelah barat kota [[Singaraja]],. Daerah ini merupakan salah satu [[Lokawisata|objek wisata]] yang ada di Bali Utara. Wisatawan baik asing maupun lokal banyak yang berkunjung ke sana, selain untuk melihat pantainya yang masih alami, juga untuk melihat aktivitas ikan [[lumba-lumba]] pada pagi hari yang banyak terdapat di pantai ini. Dengan menyewa perahu nelayan setempat, kitawisatawan dapat mendekati lumba-lumba. Berbagai penginapan mulai dari Inn hingga Cottages tersedia dengan harga yang sangat terjangkau.
== Arti nama ==
[[Berkas:Lovina1.JPG|jmpl|200px|ka|Pura di pantai]]
Lovina berasal dari kata ''"Love"'' dan ''"Ina"'' yang oleh masyarakat diartikan sebagai "Love Indonesia",. Pengertian seperti itu tidak sesuai dalam konteks Panji Tisna. Istilah “INA” secara umum sudah dikenal sebagai singkatan untuk kontingen atau rombongan atlet Indonesia untuk "Asian Games 1963".Sedangkan,sedangkan nama "Lovina" sudah didirikan pada tahun 1953. Menurut Panji Tisna, "Lovina" memiliki makna filosofis, campuran dua suku kata "Love" dan "Ina". Kata "Love" dari bahasa Inggris berarti "kasih" yang tulus dan "Ina" dari bahasa Bali atau bahasa daerah yang berarti "ibuIbu". Menurut penggagasnya, Anak Agung Panji Tisna, arti "Lovina" adalah "Cinta Ibu" atau arti luhurnya adalah "Cinta Ibu Pertiwi".
Menyinggung sejarah Lovina, tentunya tidak bisa lepas dengan sosok [[Anak Agung Pandji Tisna]]. Nama Panji Tisna, sering ditulis Pandji Tisna., Sekitarsekitar 1950-an, Anak Agung Panji Tisna, pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa dan Asia. ApaIa yangterutama menariktertarik perhatian dia terutama adalahdengan kehidupan masyarakat di [[India]]. Dia tinggal beberapa minggu di [[Mumbai|Bombay]]. Cara hidup dan kondisi penduduk di sana, serta merta mempengaruhi cara pikir dan wawasan dia ke depan untuk Bali, terutama pembangunan kesejahteraan masyarakat di [[Kabupaten Buleleng]].
Sementara itu, Panji Tisna juga melihat suatu tempat yang ditata indah untuk orang-orang berlibur di pantai. Tanah tersebut memiliki kesamaan dengan tanah miliknya di [[Pantai Tukad Cebol]], Buleleng yang juga terletak di antara dua buah aliran sungai. Inspirasi Panji Tisna muncul untuk membangun sebuah peristirahatan seperti itu.