Pada tahun 1829 hingga 1830 telah terjadi semacam pemberontakan yaitu Perang Cikande. Perang ini merupakan perang yang dipicu oleh keinginan Nyimas Gamparan dan segenap masyarakat [[Banten]] melawan [[cultuurstelsel]] atau tanam paksa yang diterapkan oleh [[Van den Bosch|Gubernur Jenderal van den Bosch]].<ref>{{Cite news|url=https://merahputih.com/post/read/nyimas-gamparan-srikandi-perang-cikande|title=Nyimas Gamparan Srikandi Perang Cikande|newspaper=MerahPutih|access-date=2017-10-01}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-heroik-pendekar-wanita-banten-nyimas-gamparan-dan-melati.html|title=Kisah heroik pendekar wanita Banten, Nyimas Gamparan dan Melati {{!}} merdeka.com|last=Winarno|first=Hery H|newspaper=merdeka.com|language=en|access-date=2017-10-01}}</ref>
Nyimas Gamparan pun dengan gagah memimpin puluhan pendekar wanita untuk melawan [[Hindia Belanda|Belanda]]. Dengan menggunakan taktik [[Gerilya|perang gerilya]] untuk menghadapi pasukan Belanda, serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Nyimas Gamparan dan puluhan prajurit wanitanya membuat kewalahan pasukan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan banyak mengalami kerugian.
Baris 36:
Keberhasilan Ki Demang menumpas perlawanan Nyimas Gamparan pun mendapat anugerah dari Kompeni sebagai [[Rangkasbitung, Lebak|Bupati Rangkasbitung]] pertama ([[1830]]-[[1865]]) dengan gelar Raden Tumenggung Adipati Kartanata Nagara.
Sementara itu pada 1845, telah terjadi Perang Cikande II di bawah pimpinan Mas Sarean, dibantu oleh seorang wanita yang bernama Nyi Tinah beserta 34 orang pengikut yang semuanya wanita, Belanda kewalahan menghadapi serangan tersebut, namun mereka akhirnya semua dihukum gantung.<ref>{{Cite web|url=https://sites.google.com/site/nimusinstitut/mengenal-peninggalan-sejarah-dan-purbakala-banten|title=Mengenal Peninggalan Sejarah dan Purbakala Banten - nimusinstitute|website=sites.google.com|access-date=2017-10-01}}</ref>
== Perindustrian ==
Baris 58:
== Sarana dan Prasarana ==
Di Cikande sendiri sedang dirancang sebuah hotel yang dirancang oleh pihak Swiss-Belhotel yang terletak di dalam Kawasan Industri Modern Cikande.<ref>{{Cite news|url=http://www.viva.co.id/berita/bisnis/749249-swiss-belhotel-bangun-hotel-di-kawasan-industri-cikande|title=Swiss Belhotel Bangun Hotel di Kawasan Industri Cikande - VIVA.co.id|last=VIVA.co.id|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|date=2016-03-18|language=id|access-date=2017-10-01}}</ref> Sebagai sarana penunjang infrastruktur, pada tahun 2017 telah dibuka gerbang tol Cikande pada ruas [[Jalan Tol Tangerang–Merak]]<ref>{{Cite news|url=http://www.propertynbank.com/tol-cikande-dibuka-moderncikande-makin-prospektif/|title=Tol Cikande Dibuka, Modern Cikande Makin Prospektif|newspaper=Property & Bank|language=en-US|access-date=2017-10-01}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://properti.kompas.com/read/2017/07/20/183000321/layani-kawasan-industri-simpang-susun-cikande-beroperasi-agustus-2017|title=Layani Kawasan Industri, Simpang Susun Cikande Beroperasi Agustus 2017 - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-10-01}}</ref> di mana gerbang tol ini melengkapi infrastruktur yang sudah ada seperti Jalan Raya [[Kota Serang|Serang]]-[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] (atau dikenal juga dengan Jalan Raya Pantura) dan Jalan Raya Cikande-[[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]] yang saat ini jalan raya tersebut kondisinya berlubang dan masih belum diperbaiki juga oleh pemerintah setempat. Untuk fasilitas infrastruktur pemerintah, Kecamatan Cikande memiliki Koramil 0219/Cikande yang bernaung di bawah Kodim 0602/Serang yang bernaung di bawah [[Komando Resor Militer 064|Korem 064/Maulana Yusuf]] yang membawahi [[Banten|Provinsi Banten]] dan dibawah [[Kodam Siliwangi|Kodam 04/ Siliwangi]] yang membawahi [[Jawa|pulau Jawa]] bagian Barat (termasuk [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] dan Banten)
[[Berkas:Jl. Modern Industri VII Kav I, Kawasan Industri Modern Cikande - Serang - panoramio.jpg|jmpl|Kawasan Industri Modern Cikande]]