Kasuami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 21:
 
== Sejarah ==
Kasuami dikenal di Sulawesi Tenggara sebagai hidangan nenek moyang suku Wakatobi dan menyebar ke pulau Buton.<ref name=":0">{{Cite web|title=Kasuami, Makanan Khas Pelaut Buton yang Terus Bertahan|url=https://www.butonmagz.id/2018/10/kasuami-makanan-khas-pelaut-buton-yang.html|access-date=2022-08-15}}</ref> Kasuami diperkirakan menjadi konsumsi sehari-hari oleh warga nelayan dan petani yang desanya tidak bisa ditumbuhi tanaman padi. DI dua wilayah tersebut, tanaman ubi kayu yang menjadi bahan dasar kasuami, tumbuh subur dan menjadi makanan pokok sehari-hari.<ref>{{Cite webnews|last=Liputan6.comFua|date=2018-12-06|title=Sarapan Pagi dengan Kasuami Khas Wakatobi|url=https://www.liputan6.com/regional/read/3799777/sarapan-pagi-dengan-kasuami-khas-wakatobi|websitework=liputan6[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2022-08-15|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|first=Ahmad Akbar}}</ref>
 
Kasuami menjadi makanan khas para pelaut karena daya tahannya yang tidak mudah basi. Kasuami dapat bertahan lama antara 14 - 20 hari. Bahkan bisa sampai 30 hari, jika ubi kayunya yang sudah diparut belum dikukus. Bahkan pelaut-pelaut Buton membawa makanan ini sampai ke Singapura, Pesisir Malaysia dan Filipina. Kasuami ini menjadi bekal makanan selama mengarungi lautan.