Kematian panas alam semesta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20221209)) #IABot (v2.0.9.2) (GreenC bot
Baris 19:
[[Berkas:Lord_Kelvin_photograph.jpg|ka|jmpl|219x219px| [[William Thomson, 1st Baron Kelvin|Lord Kelvin]] mengawali gagasan kematian panas universal pada 1852. ]]
Pada tahun 1852, Thomson menerbitkan ''On a Universal Tendency in Nature to the Dissipation of Mechanical Energy'', di mana ia menguraikan dasar-dasar hukum kedua termodinamika yang dirangkum dengan pandangan bahwa gerak mekanis dan energi yang digunakan untuk menciptakan gerakan itu secara alami cenderung akan menghilang atau "lari ke bawah".<ref> Thomson, Sir William (1852). [https://zapatopi.net/kelvin/papers/on_a_universal_tendency.html "Pada Kecenderungan Universal di Alam terhadap Pembuangan Energi Mekanik"] ''[[Proceedings of the Royal Society of Edinburgh|Prosiding Royal Society of Edinburgh]]'' untuk 19 April 1852, juga ''[[Philosophical Magazine|Majalah Philosophical]]'', Oktober 1852. [Versi ini dari ''Matematika dan Fisik Makalah'', vol. saya, art. 59, hlm. 511.] </ref> Ide-ide dalam karya ilmiah itu, sehubungan dengan penerapannya pada usia [[Matahari]] dan dinamika operasi universal, menarik hati orang-orang seperti William Rankine dan Hermann von Helmholtz. Mereka bertiga dikatakan telah bertukar gagasan tentang hal ini.<ref name="Energy and Empire">
{{Cite book|title=Energy and Empire: A Biographical Study of Lord Kelvin|url=https://archive.org/details/energyempirebiog0000smit|last=Smith|first=Crosbie|last2=Wise|first2=M. Norton|publisher=Cambridge University Press|year=1989|isbn=978-0-521-26173-9|pages=[https://archive.org/details/energyempirebiog0000smit/page/500 500]|author-link2=M. Norton Wise}}</ref> Pada tahun 1862, Thomson menerbitkan "Pada zaman panas Matahari", sebuah artikel di mana ia menegaskan kembali keyakinan fundamentalnya pada energi yang tidak dapat dihancurkan ([[Hukum pertama termodinamika|hukum pertama]]) dan disipasi energi universal ([[Hukum termodinamika kedua|hukum kedua]]), yang mengarah ke difusi panas, berhentinya gerakan yang berguna ([[Usaha (fisika)|usaha]]), dan kehabisan [[energi potensial]] melalui alam semesta material, sambil mengklarifikasi pandangannya tentang konsekuensi bagi alam semesta secara keseluruhan. Dalam paragraf utama, Thomson menulis: <blockquote> Hasilnya pasti akan menjadi keadaan istirahat dan mati universal, jika alam semesta terbatas dan dibiarkan mematuhi hukum yang ada. Tetapi tidak mungkin untuk memahami batas sejauh mana materi di alam semesta; dan karena itu, sains menunjuk pada suatu kemajuan tanpa akhir, melalui ruang tanpa akhir, dari aksi yang melibatkan transformasi [[energi potensial]] menjadi [[Usaha (fisika)|gerak yang dapat diraba]] dan karenanya menjadi [[panas]], dari pada mekanisme terbatas tunggal, mengalir turun seperti jam, dan berhenti untuk selamanya. </blockquote> Pada tahun berikutnya untuk mengikuti hasil penelitian Thomson 1852 dan 1865, Helmholtz dan Rankine sama-sama menghargai gagasan Thomson, tetapi membaca lebih jauh ke dalam hasil penelitiannya dengan menerbitkan pandangan yang menyatakan bahwa Thomson berpendapat bahwa alam semesta akan berakhir dengan "''kematian panas''" (Helmholtz) yang akan menjadi "''akhir dari semua fenomena fisik''" (Rankine).<ref name="Energy and Empire">
{{Cite book|title=Energy and Empire: A Biographical Study of Lord Kelvin|url=https://archive.org/details/energyempirebiog0000smit|last=Smith|first=Crosbie|last2=Wise|first2=M. Norton|publisher=Cambridge University Press|year=1989|isbn=978-0-521-26173-9|pages=[https://archive.org/details/energyempirebiog0000smit/page/500 500]|author-link2=M. Norton Wise}}</ref><ref>
{{Cite web|url=http://webplaza.pt.lu/fklaess/html/HISTORIA.HTML|title=Physics Chronology|archive-url=https://web.archive.org/web/20110522124507/http://webplaza.pt.lu/fklaess/html/HISTORIA.HTML|archive-date=22 May 2011}}</ref>
<br />
Baris 58:
{{Cite book|title=Statistical Mechanics: A Short Treatise|url=https://archive.org/details/statisticalmecha00gall_818|last=Gallavotti|first=Giovanni|publisher=Springer|year=1999|isbn=978-3-540-64883-3|page=[https://archive.org/details/statisticalmecha00gall_818/page/n300 290]|author-link=Giovanni Gallavotti}}</ref> Membahas pertanyaan entropi untuk keadaan non-ekuilibrium secara umum, Lieb dan Yngvason menyatakan pendapat mereka sebagai berikut: "Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar fisikawan percaya pada entropi non-kalibrasi, sejauh ini terbukti mustahil untuk mendefinisikannya dengan cara yang jelas memuaskan. . " <ref>
{{Cite book|title=Entropy (Princeton Series in Applied Mathematics)|last=Lieb|first=Elliott H.|author-link=Elliott H. Lieb|last2=Yngvason|first2=Jakob|author-link2=Jakob Yngvason|publisher=Princeton University Press|year=2003|isbn=978-0-691-11338-8|editor-last=Greven|editor-first=Andreas|editor-last2=Warnecke|editor-first2=Gerald|editor-last3=Keller|editor-first3=Gerhard|page=190|chapter=The entropy of classical thermodynamics}}</ref> Dalam pendapat Landsberg: "Kesalahpahaman ''ketiga'' adalah bahwa termodinamika, dan khususnya, konsep entropi, dapat tanpa penyelidikan lebih lanjut - diterapkan ke seluruh alam semesta. ...Pertanyaan-pertanyaan ini memiliki daya tarik tertentu, tetapi jawabannya adalah spekulasi, dan terletak di luar cakupan buku ini." <ref>
{{Cite book|title=Thermodynamics with Quantum Statistical Illustrations|url=https://archive.org/details/thermodynamicswi0002land|last=Landsberg|first=Peter Theodore|publisher=Interscience Publishers|year=1961|isbn=978-0-470-51381-1|edition=First|pages=[https://archive.org/details/thermodynamicswi0002land/page/391 391]}}</ref>
 
Sebuah analisis baru-baru ini tentang status entropi, "Entropi dari medan gravitasi umum masih belum diketahui", dan "entropi gravitasi sulit untuk diukur". Analisis ini mempertimbangkan beberapa asumsi yang mungkin diperlukan untuk memperkirakan dan menunjukkan bahwa [[alam semesta teramati]] memiliki lebih banyak entropi daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ini karena analisis menyimpulkan bahwa lubang hitam supermasif adalah penyumbang terbesar.<ref>