Pengaruh Islam di Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 1:
Pengaruh Islam di Nusantara mulai terlihat sejak abad ke VII Masehi di mana pedagang-pedagang Arab selain bermaksud untuk berdagang selebihnya adalah menyebarkan agama Islam. Salah satu bukti yang menguatkannya adalah adanya pemukiman Islam di Barus, Sumatera pada tahun 674 Masehi. Sumber lain yang juga menguatkan pengaruh ini menurut para ahli dari barat menegaskan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui India di mana orang-orang Arab bermazhab Syafi’i berlayar dan bermigrasi kemudian tinggal di India lalu menuju Nusantara. Teori ini disebut Teori Gujarat.<ref>{{Cite
Pada masa kedatangan dan menyebarnya agama Islam Nusantara masih bercorak Hindu-Buddha dengan dua kerajaan termasyur kala itu sebut saja kerajaan Sriwijaya, Melayu dan Majapahit. Di Indonesia bagian tengah terdapat kerajaan besar bernama Kerajaan Kutai yang kemudian seiring berjalannya waktu kerajaan ini menjelma menjadi Kerajaan Islam akibat pengaruh Islam yang ditimbulkan. Proses dan masuknya ajaran agama Islam ini mendapat sambutan yang baik pada kalangan masyarakat lokal. Agama ini dipandang lebih baik oleh kalangan pribumi bagian bawah karena cenderung tidak mengenal kasta dan tanpa adanya perbedaan golongan antar sesama manusia. Proses Islamisasi pun terjadi dan berjalan dengan baik tanpa adanya penaklukan yang diakibatkan oleh dukungan dari banyak pihak. Pedagang maupun orang-orang muslim yang berdatangan mengajarkan Agama Islam dan masyarakat di masa itu menerima.<ref name=":0" />
|