Sejarah Jawa Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 33 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 1:
[[Jawa Barat]] adalah sebuah [[provinsi]] yang seluruh wilayah termasuk kedalam [[Tatar Pasundan]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya berada di [[Kota Bandung]]. Pada masa era monarki, Tatar Pasundan, merupakan wilayah dengan ragam kerajaan, diantaranya, [[Kerajaan Jampang Manggung]],<ref name="Kerajaan Sunda Cianjur">{{cite web|url=http://m.inilah.com/news/detail/1684092/wah-ada-tiga-kerajaan-di-kabupaten-cianjur|title=Wah, Ada Tiga Kerajaan di Kabupaten Cianjur|authors=Benny Bastiandy|publisher=inilah.com|date=Sabtu, 9 Juli 2011 18:05 WIB|accessdate=28 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/csJnTweb/20180816063628/http://m.inilah.com/news/detail/1684092/wah-ada-tiga-kerajaan-di-kabupaten-cianjur|archivedate=4 Oct 2015 2018-08-16:49:28 UTC|dead-url=unfit}}</ref> [[Kerajaan Agrabintapura]],<ref name="Kerajaan Sunda Cianjur"/> [[Kerajaan Tanjung Singuru]],<ref name="Kerajaan Sunda Cianjur"/> [[Kerajaan Kendan]],<ref>{{Citation|last1=.|first1=Amirrulloh|last2=Wijaya|first2=Chandra|last3=Aliman|first3=Muhamad|last4=Mudrikah|first4=Farah|contribution=Menelusuri kota tua kejayaan Tanah Pasundan Kerajaan Kendan di Nagreg Kabupaten Bandung, Jawa Barat|title=Fakultas Dakwah dan Komunikasi|publisher=Universitas Islam Sunan Gunung Djati|date=|year=2013|contribution-url=https://www.academia.edu/6946141/MENELUSURI_KOTA_TUA_KEJAYAAN_TANAH_PASUNDAN_KERAJAAN_KENDAN_DI_NAGREG_KABUPATEN_BANDUNG_JAWA_BARAT_Laporan_penelitian_ini_disusununtuk_memenuhi_tugas_akhir_mata_kuliah_Bahasa_dan_Budaya_Sunda}}</ref> [[Kerajaan Galuh]], [[Kerajaan Salakanagara]], [[Kerajaan Tarumanagara]], [[Kerajaan Sunda]], [[Kerajaan Talaga Manggung]], [[Kerajaan Galunggung]], [[Kerajaan Sunda Galuh]], [[Kerajaan Pajajaran]], [[Kerajaan Tembong Agung]],<ref>{{cite web|url=http://news.detik.com/berita/3006113/cerita-tentang-tembong-agung-kerajaan-yang-jadi-nama-waduk-jatigede|title=Cerita Tentang Tembong Agung, Kerajaan yang Jadi Nama Waduk Jatigede|authors=Erna Mardiana|publisher=detikNews|date= Senin 31 Aug 2015, 17:15 WIB|accessdate=Senin 31 Aug 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/jvrIpweb/20151013231810/http://news.detik.com/berita/3006113/cerita-tentang-tembong-agung-kerajaan-yang-jadi-nama-waduk-jatigede|archivedate=31 Aug 2015 -10-13:53:37 UTC|dead-url=unfit}}</ref> dan [[Kerajaan Sumedang Larang]].{{sfn|Uka Tjandrasasmita|2009|p=124}} Masyarakat modern pun mengenal wilayah ini sebagai wilayah [[Parahyangan|tatar Sunda]] dengan tokoh utamanya [[Sri Baduga Maharaja]] atau dikenal sebagai Raja [[Siliwangi]] yang dianggap sebagai pemimpin pemersatu seluruh monarki yang ada di [[Parahyangan]] dalam satu kerajaan bernama [[Kerajaan Sunda]] yang berpusat di [[Pakuan Pajajaran]] sebelum runtuh pada 1579. Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia era akhir kolonial (staatblad Nomor: 378). Pasca kemerdekaan, Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945 dan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], ibukota negara Indonesia dimana pada masa monarki wilayah ini termasuk [[Sunda Kalapa]]{{refn|group=note|name=Kalapa|Menurut [[Tomé Pires]], Kalapa adalah pelabuhan terbesar di Jawa Barat, selain [[Kerajaan Sunda|Sunda]] (Banten), [[Pontang]], [[Cigede]], [[Tamgara]], dan [[Cimanuk]] yang juga dimiliki Pajajaran. Sunda Kelapa yang dalam teks ini disebut ''Kalapa'' dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama ''Dayo'' (dalam bahasa Sunda: ''dayeuh'' yang berarti kota) dalam tempo dua hari. {{sfn|Supratikno Rahardjo et. al.|1996|p=21, 23}}}} merupakan pelabuhan dan teritori [[Kerajaan Pajajaran|Sunda]].{{refn|group=note|name=Cumda|Pertama Raja ''Cumda'' dengan kotanya yang hebat ''Dayo'' ([[Bahasa Sunda|Su.]] ''Dayeuh''), perkotaan, pedataran, dan pelabuhan Bantam, pelabuhan Pontang (Pomdam), pelabuhan ''Chiguide'', pelabuhan ''Tamgaram'', pelabuhan ''Calapa'', dan pelabuhan ''Chi Manuk'' (''Chemano''); Ini adalah Sunda sebab sungai ''Chi Manuk'' adalah batas kedua kerajaan {{sfn|Tomé Pires, Francisco Rodrigue|2005|p=166}}}} Pada tahun [[2000]], wilayah barat dari Provinsi Jawa Barat dimekarkan menjadi [[Banten|Provinsi Banten]], yang saat awal pembentukan terdiri dari [[Kabupaten Pandeglang]], [[Kabupaten Lebak]], [[Kabupaten Tangerang]], [[Kabupaten Serang]], [[Kota Serang]], dan [[Kota Tangerang]]. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi [[Provinsi Pasundan]], dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini.<ref name="Provinsi Pasundan"/>
 
== Monarki di Tatar Pasundan ==
Baris 13:
[[Jawa Barat]] pada abad ke-5 merupakan bagian dari [[Kerajaan Tarumanagara]].{{sfn|Rohmat Kurnia|2009|p=3}} Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (ditulis dalam [[aksara Pallawa]]) dan [[bahasa Sansakerta]] yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.
 
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat [[Pulau Jawa]] dari Ujung Kulon sampai [[Kali Serayu]] dilanjutkan oleh [[Kerajaan Sunda]]{{sfn|Rohmat Kurnia|2009|p=3}}. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti [[Prasasti Kebon Kopi|Kebon Kopi II]] yang berasal dari tahun 932.{{sfn|Guillot, Claude, Lukman Nurhakim, Sonny Wibisono|1995|p=13-24}} [[Kerajaan Sunda]] beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota [[Bogor]]).<ref>{{cite web|title=Portuguese Colonial Dominions in India and the Malay Archipelago – 1498-1580|url=http://www.themapdatabase.com/category/location/asia/indonesia/|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20210210234517/http://www.themapdatabase.com/category/location/asia/indonesia/SA7Ky|publisher=themapdatabase.com|archivedate=30 Jun 2013 10:25:2021-02 UTC-10|access-date=2022-09-04|dead-url=unfit}}</ref>
 
Pada abad ke-16, berdiri Kesultanan [[Demak]] tumbuh menjadi saingan [[ekonomi]] dan [[politik]] Kerajaan Sunda. Cirebon berhasil lepas dari Kerajaan Sunda dengan bantuan dari Kesultanan Demak.{{sfn|Slamet Muljana|2005|p=101, 112, 113, 124, 126, 232, 247}} Hingga akhirnya Cirebon membentuk kesultanannya sendiri. Begitu pula dengan Banten yang berhasil lepas dari Kerajaan Sunda atas bantuan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi [[Kesultanan Banten]].{{sfn|Rohmat Kurnia|2009|p=3}}
Baris 27:
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun [[1925]] ketika Pemerintah [[Hindia Belanda]] membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu dimaksudkan sebagai pelaksanaan ''Bestuurshervormingwet'' tahun [[1922]], yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah ''Soendalanden''{{sfn|Rohmat Kurnia|2009|p=3}} (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian [[Pulau Jawa]] di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa [[Sunda]] sebagai bahasa ibu. Di bawah kebijakan Belanda wilayah batas Provinsi Jawa Barat mirip dengan peta yang dibayangkan oleh Mataram dan [[VOC]] pada 1706. Wilayah Provinsi Jawa Barat termasuk Banten, Batavia, Priangan, dan Cirebon (statsblad no. 235 dan 276, 1925; Ekadjati).{{sfn|Tommy Christomy|2008|p=58}} Bagi sebagian orang Sunda istilah Jawa Barat berarti subordinat Jawa. Tentu mereka engan menggunakan terma ini dan lebih menyukai Sunda atau Pasoendan seperti petisi yang dilayangkan [[Paguyuban Pasundan]] 1924-1925. Sama halnya dengan Kongres Pemuda Sunda yang menyarankan Sunda sebagai nama provinsi ketimbang Jawa Barat. Semua ajuan ini tidak pernah terwujud. Istilah Sunda atau ''Tatar Sunda'' hanya menjadi terma budaya ketimbang politik.{{sfn|Tommy Christomy|2008|p=58}}
 
1 Januari 1926 merupakan awal adanya sistem pemerintahan di Jawa Barat pada masa kolonial Belanda. Yang pertama kali memperjuangkan pembentukan sistem pemerintahan di Jawa Barat ke pemerintah Kolonial Belanda adalah para tokoh perjuangan yang ada seperti [[Oto Iskandar di Nata]], [[Husni Thamrin]], [[Tjokroaminoto]] dan tokoh lainnya. Usulan itu diterima pemerintah kolonial Belanda, ada sekitar 45 orang pribumi, 20 diantaranya tokoh Sunda yang terlibat dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat kala itu.<ref name="Sobana">{{cite web|url=http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2010/10/31/125941/sejarawan-senior-prof-sobana-merasa-dikhianati|title=Sejarawan Senior Prof. A. Sobana Merasa Dikhianati|authors=|publisher=Pikiran-Rakyat.com|date=31 Oktober 2010|accessdate=7 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/XsCGyweb/20181114182023/http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2010/10/31/125941/sejarawan-senior-prof-sobana-merasa-dikhianati|archivedate=7 Aug 2015 03:10:09 UTC2018-11-14|dead-url=unfit}}</ref>
 
== Masa awal kemerdekaan ==
Baris 118:
====Abad XVIII====
* '''[[1703]] M'''
[[Maret]] [[1703]], eksploitasi kamar dagang Hindia Belanda, [[VOC|Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)]] semakin merajalela di Nusantara. Pemerintahan Nagari Tjieanjoer dengan [[Raden Aria Wira Tanu II]] (masa jabatan 1691–1707) waktu itu seolah tak bisa berbuat banyak untuk menolong keadaan rakyatnya. [[Haji Prawatasari]] alias [[Raden Alit]], putra bupati pertama Tjianjoer [[Raden Aria Wira Tanu I]] (masa jabatan 1681–1691) dari istri kedua Dewi Amriti (putri Patih [[Kerajaan Jampang Manggung]], sebuah kerajaan kecil yang letaknya diperkirakan berada di kaki [[Gunung Mananggel]], Cianjur), gelisah dan memutuskan memobilisasi rakyat Cianjur dan sekitarnya. Sekitar 3.000 massa yang terdiri dari koalisi priyayi, petani, dan jawara berhasil direkrut oleh Raden Alit. Aksi awal yang mereka lakukan adalah menyerang tangsi-tangsi tentara kompeni di pusat kota Cianjur untuk kemudian menjalankan aksi ''hit and run''. Dalam berbagai aksi penyerangannya, Raden Alit menggunakan 12 taktik tempur prajurit Pajajaran, ''Jagabaya''. Setelah berbagai bentrokan-bentrokan kecil dengan pasukan VOC, awal Maret 1704, pasukan bataliyon Raden Alit bergerak menyerang titik-titik kepentingan militer VOC di [[Bogor]], [[Tangerang]] dan beberapa kawasan Priangan Timur seperti [[Galuh]], [[Imbanagara]], [[Kawasen]], dan daerah muara Sungai [[Citanduy]], juga di sekitar [[Batavia]]. VOC sama sekali tidak nyaman. Mereka membentuk sebuah ekspedisi militer dengan kekuatan dua bataliyon, paduan serdadu lokal dan sebagian tentara Hindia Belanda pimpinan [[Pieter Scorpoi]] untuk menyerang kedudukan pasukan Raden Alit yang memilih bukit-bukit berhutan sekitar [[Kerajaan Jampang Manggung|Jampang Manggung]] (diperkirakan di sekitar Cikalong dan Jonggol). Niat kolonial Hindia Belanda tercium, baru sampai kota Tjianjoer, konvoi para serdadu dari Batavia dicegat sekaligus dihabisi para gerilyawan rakyat dan Raden Alit. Dari 1354 serdadu, disisakan 582 orang. Akhir Maret 1704, para rakyat gerilyawan dan Raden Alit mengepung [[Sumedang Larang]] dan nyaris menghancurkannya. Hingga Agustus 1705, tercatat 3 kali pasukan musuh nomor satu VOC dari Tjiandjoer itu itu berhasil mengalahkan pasukan kompeni.<ref>{{cite web|url=http://dkc.or.id/artikel-detail/55|title=Raden Alit Prawatasari|authors=|publisher=Dewan Kesenian Cianjur|date=Kamis, 19-03-2015 00:00:00|accessdate=7 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/gxaoWweb/20160120052505/http://dkc.or.id/artikel-detail/55|archivedate=7 Oct 2015 14:22:57 UTC2016-01-20|dead-url=unfit}}</ref><ref>{{cite web|url=http://islamindonesia.id/berita/musuh-voc-dari-tjiandjoer-3-akhir-perlawanan-haji-prawatasari-2.htm|title=Musuh VOC dari Tjiandjoer (3): Akhir Perlawanan Haji Prawatasari|authors=Hendi Johari|publisher=Islamindonesia.id|date=Jumat, 07 Maret 2014|accessdate=7 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/QinQSweb/20220904152320/https://islamindonesia.id/berita/musuh-voc-dari-tjiandjoer-3-akhir-perlawanan-haji-prawatasari-2.htm|archivedate=7 Oct 2015 14:34:36 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}</ref>
* '''[[1710]] M'''
Balai Kota Batavia Baru dibangun (sekarang [[Museum Sejarah Jakarta]]).{{sfn|Masatoshi Iguchi|2014|p=22}}
Baris 140:
Nama Priangan resmi menjadi nama keresidenan terjadi pada tahun 1815 sewaktu Pulau Jawa dikuasai oleh Pemerintahan Interregnum Inggris pimpinan [[Thomas Stamford Raffles]] (1811–1816). Pada periode ini Keresidenan Priangan terbagi lima kabupaten: [[Cianjur]], [[Bandung]], [[Sumedang]], [[Sukapura]], dan [[Parakanmuncang]].
* '''[[1825]] M'''
Penjajah Belanda mengakui kedaulatan [[Jawa Barat|Tatar Pasundan]], meliputi wilayah yang dimulai dari Sungai [[Cipamali]], [[Brebes]] ([[Jawa Tengah]]), [[Cirebon]], [[Priangan]] ([[Tasikmalaya]], [[Ciamis]], [[Sumedang]], [[Garut]]), Betawi ([[Jakarta]], kini menjadi Daerah Istimewa dan Ibu Kota Negara), hingga [[Banten]] (kini telah menjadi provinsi sendiri). Sejarah terbentuknya [[Jawa Barat|Tatar Pasundan]], sampai saat ini belum berubah.<ref name="Provinsi Tatar Sunda" /><ref name="Tatar Pasundan">{{cite web|url=http://lampost.co/berita/provinsi-pasundan-gantikan-jawa-barat|title=Provinsi Pasundan Gantikan Jawa Barat?|authors=lampost.co, Adian (ed.)|publisher=lampost.co|date=Sabtu, 31 Agustus 2013 04:15 WIB|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/HHNoIweb/20150923034751/http://lampost.co/berita/provinsi-pasundan-gantikan-jawa-barat|archivedate=8 Aug 2015 15:58:05 UTC-09-23|dead-url=unfit}}</ref>
* '''[[1861]] M'''
Bupati Wedana Sumedang yaitu Pangeran Rangga Gempol III Kusumahdinata yang dikenal dengan sebutan Pangeran Panembahan adalah Bupati Pertama yang berani menentang pemerintahan [[VOC]], agar kembali merdeka dan berdaulat untuk kemudian mempersatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh [[Pakuan Pajajaran]] pada zamannya.
Baris 159:
[[17 November]], [[Zainal Mustafa|K.H. Zainal Mustafa]] bersama Kiai Rukhiyat (Pesantren Cipasung), Haji Syirod, dan Hambali Syafei ditangkap Belanda dengan tuduhan telah menghasut rakyat, untuk memberontak terhadap pemerintah [[Hindia Belanda]]. Mereka dipenjarakan di Tasikmalaya selama satu hari, kemudian dipindahkan ke [[penjara Sukamiskin]] di Bandung. Setelah dibebaskan, K.H. Zaenal Mustofa tidak berubah. Kembali ia berdakwah yang isinya jelas-jelas menentang penjajahan. Pada akhir bulan Februari 1942, ia dan Kiai Rukhiyat kembali ditangkap dan ditahan di penjara Ciamis. Kedua ulama ini menghadapi tuduhan yang sama dengan penangkapannya yang pertama.<ref name="Pemberontakan Sukamanah"/>
* '''[[1944]] M'''
[[25 Februari]], keadaan perbaikan di Tatar Pasundan pasca kolonialisme Hindia Belanda belum mereda, [[Penjajahan Jepang|fasisme Jepang]] kembali mengulangi penindasan di Nusantara. Tasikmalaya yang merupakan pusat santri dan ulama melakukan pemberontakan terhadap agresor pengusung Asia Timur Raya itu. Faktor tersebut dilatari, diantaranya, oleh pajak beras berupa kewajiban penyerahan sandang dan pangan masyarakat Tatar Pasundan di Tasikmalaya tersebut kepada Jepang. Kedua, tipu daya Jepang yang menjanjikan perbaikan pendidikan bagi kaum ''wanoja'' Tatar Pasundan, nyatanya, para kaum perempuan yang telah mendaftarkan diri kemudian dikirimkan menjadi budak nafsu tentara Jepang, ''[[Jugun Ianfu]]''. K.H. Zainal Mustafa dan ulama, para santri, dan rakyat Tatar Pasundan di Tasikmalaya dengan tegas menolak kebijakan Jepang tersebut. Koalisi ulama-santri-rakyat dalam menghadang keinginan Jepang dilakukan dengan menyiapkan persenjataan berupa [[bambu runcing]] dan [[golok]], serta berlatih [[pencak silat]] selain pembekalan latihan spiritual tarekat. Pemberontakan Sukamanah atau Pemberontakan Singaparna tersebut mengakibatkan kurang dari seribu jiwa dijebloskan ke penjara, 23 orang termasuk Kyai Mustafa yang ditengarai sebagai dalang oleh fasisme Jepang digiring ke [[Batavia]] dan tak tentu rimbanya. Puluhan tahun kemudian, Kepala Erevele Belanda Ancol, Jakarta memberi kabar bahwa K.H. Zaenal Mustofa telah dieksekusi pada 25 Oktober 1944 dan dimakamkan di [[Taman Pahlawan Belanda Ancol]], Jakarta. Melalui penelusuran salah seorang santrinya, Kolonel Syarif Hidayat, pada tahun 1973 keberadaan makamnya itu ditemukan di daerah Ancol, Jakarta Utara, bersama makam-makam para santrinya yang berada di antara makam-makam tentara Belanda. Lalu, pada 25 Agustus 1973, semua makam itu dipindahkan ke Sukamanah, Tasikmalaya. Sebagai penghargaan atas jasa dan pengorbanannya, pemerintah mengangkat [[Zainal Mustafa|K.H. Zainal Mustafa]] sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden No. 064/TK/1972.<ref name="Pemberontakan Sukamanah">{{cite web|url=http://pikiran-rakyat.com/|title=Perlawanan Kaum Santri, 25 Pebruari 1944|authors=Prof. Dr. Nina Herlina Lubis|publisher=Pikiran Rakyat|date=Februari 2008|accessdate=7 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20220904152531/http://www.pikiran-rakyat.com/tfOmN|archivedate=7 Oct 2015 12:17:46 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}</ref>
 
====Abad XXI====
Baris 165:
[[Banten]] yang wilayahnya secara historis terletak di bagian barat Provinsi Jawa Barat secara resmi dimekarkan melalui Undang-Undang No. 23 tahun 2000 dengan pusat pemerintahannya berada di [[Kota Serang]].<ref>{{cite web|url=https://biroumum.bantenprov.go.id/#:~:text=Banten%20pernah%20menjadi%20bagian%20dari,pemerintahannya%20berada%20di%20Kota%20Serang.|title=Sejarah Provinsi Banten|website=biroumum.bantenprov.go.id|access-date=9 September 2022|language=id}}</ref>
* '''[[2009]] M'''
29 Oktober, Sejumlah tokoh dan sesepuh Jawa Barat diagendakan berkumpul di Wisma Karya, Kabupaten Subang, pada Kamis (29/10/2009), guna menggelar Deklarasi Provinsi Pasundan untuk menggantikan sebutan Jawa Barat. Dengan tema ''Panceg Dina Galur Ngajaga Sarakan'', mereka yang diundang adalah Dede Yusuf, Iwan Sulandjana, Dadang Garnida, Solihin G.P., Acil Bimbo, Masyarakat Badui, Nagara Banceuy, Ki Sunda Sabudeur Subang, Rancakalong, Cigugur Kuningan, Panghayat Kapercayaan Cibedug Lembang, Pinisepuh Bandung, Pimpinan Pesantren di Jabar, dan lainnya.<ref name="Tatar Pasundan" /> Pada tahun yang sama, ratusan warga etnis Sunda yang menamakan diri Pangauban Ki Sunda Jawa Barat, mendeklarasikan Provinsi Pasundan sebagai pengganti Provinsi Jawa Barat.<ref>{{cite web|url=http://lingkarannews.com/akankah-provinsi-jawa-barat-berubah-menjadi-provinsi-pasundan/|title=Akankah Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Pasundan|authors=Viva.co.id|publisher=Lingkarannews.com|date=6 Agustus 2015|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/IKsppweb/20171115082132/http://lingkarannews.com/akankah-provinsi-jawa-barat-berubah-menjadi-provinsi-pasundan|archivedate=8 Aug 2015 2017-11-15:58:32 UTC|dead-url=unfit}}</ref>
* '''[[2013]] M'''
30 Agustus, Wacana pergantian nama Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi Provinsi Pasundan harus mengacu pada sejarah Tatar Sunda, sebutan lain provinsi tersebut, di samping kajian dan analisa para tokoh. Tokoh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata dan Guru Besar Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Didi Turmudzi, mengatakan menyatakan tidak mempermasalahkan jika ada usulan pergantian nama Provinsi Jawa Barat dan warga ke-Sundaan sudah berdiri lebih dari 100 tahun, dan untuk wacana pergantin nama Provinsi Jabar, tidak perlu dibahas dengan tergesa-gesa.<ref name="Tatar Pasundan" />
Baris 177:
Pada milenium baru, dekade [[2000]]-an muncul inisiasi untuk mengembalikan nama Provinsi Jawa Barat kepada identitas yang sesuai dengan karakteristik Tatar Pasundan yang oleh sebagian tokoh, seniman, budayawan, masyarakat adat, tokoh agama, dan komunitas yang tersebar di Tatar Parahyangan dianggap sudah mulai terkikis akibat adanya globalisasi di satu sisi.{{refn|group=note|name=pasundanmillenium|Para tokoh yang diundang dalam Deklarasi Provinsi Pasundan dengan tema ''Paceng Dina Galur Ngajaga Sarakan'', Wisma Karya, Subang, itu adalah sejumlah tokoh Jawa Barat, seperti [[Dede Yusuf]], [[Iwan Sulandjana]], [[Dadang Garnida]], [[Solihin G.P.]], [[Acil Bimbo]], Masyarakat Badui, Nagara Banceuy, Ki Sunda Sabudeur Subang, rancakalong, Cigugur Kuningan, Panghayat Kapercayaan Cibedug Lembang, Pinisepuh Bandung, Pimpinan Pesantren di Jabar, dan lainnya.<ref name="Provinsi Pasundan"/>}}
 
Inisiasi pergantian nama menjadi Provinsi Pasundan sebagai salah satu aspirasi dalam mewujudkan undang-undang yang berlaku dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 30 tahun 2012 tentang pedoman pemberian nama ibu kota, nama daerah dan pemindahan ibu kota, atau UU Otda 32/2004 jo UU 23/2014. Contoh kongkritnya Seperti Papua menjadi Irian Jaya dan Aceh menjadi Nangroe Aceh Darussalam. Pergantian nama tersebut tidak mengubah jumlah kabupaten/kota dan sistem pemerintahan yang sudah ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name="Provinsi Pasundan">{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2009/10/28/340/270205/tokoh-jabar-siapkan-deklarasi-provinsi-pasundan|title=Tokoh Jabar Siapkan Deklarasi Provinsi Pasundan|authors=Annas Nasrullah|publisher=News.Okezone.Com|date=Kamis, 29 Oktober 2009 - 02:03 wib|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/raYGweb/20220904152314/https://news.okezone.com/read/2009/10/28/340/270205/tokoh-jabar-siapkan-deklarasi-provinsi-pasundan|archivedate=14 Jul 2012 12:01:32 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}</ref>
 
Prof. Asep Syaifuddin menyatakan bahwa secara akademis sejak 2003 hingga hari ini prestasi pendidikan di Jawa Barat terus menurun. Yang bertahan hanya posisi kemiskinan saja di rangking 15. Ini mengapa terjadi, karena orang Pasundan telah kehilangan jati dirinya, dibanding daerah lain seperti Banten, ‎Papua Barat, NAD, dan lainnya.<ref name=":1">{{cite web|url=http://www.jpnn.com/read/2015/08/04/318608/Jabar-Diusulkan-Berganti-Nama-jadi-Provinsi-Pasundan-|title=Jabar Diusulkan Berganti Nama jadi Provinsi Pasundan|authors=(esy/jpnn)|publisher=Jpnn.com|date=Selasa, 04 Agustus 2015, 12:57:00|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/uS8b2web/20150923031736/http://www.jpnn.com/read/2015/08/04/318608/Jabar-Diusulkan-Berganti-Nama-jadi-Provinsi-Pasundan-|archivedate=8 Aug 2015 15:57:38 UTC-09-23|dead-url=unfit}}</ref> Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan persentase partisipasi usia pendidikan SMP di Jawa Barat berada di peringkat 24, kalah dengan Papua Barat serta Aceh. Juga jumlah penduduk miskin berada di urutan 15.{{refn|group=note|name=diganti|Provinsi di bagian barat Pulau Jawa ini dianggap memiliki prestasi menurun sejak menyandang nama Jawa Barat.<ref name="Provinsi Tatar Sunda">{{cite web|url=http://www.dream.co.id/news/jawa-barat-diganti-nama-jadi-pasundan-150805k.html|title=Nama Provinsi Jawa Barat Diganti Jadi `Pasundan`?|authors=Baiquni|publisher= Dream.co.id/Menpan.go.id|date= Rabu, 5 Agustus 2015 18:02|accessdate=8 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/h4sZmweb/20170223163404/http://www.dream.co.id/news/jawa-barat-diganti-nama-jadi-pasundan-150805k.html|archivedate=8 Aug 2015 15:57:59 UTC2017-02-23|dead-url=unfit}}</ref>}}
 
Pemerintahan [[Jokowi]] melalui aparatur [[Kabinet Kerja]] yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi, [[Yuddy Chrisnandi]], menyambut baik namum menyatakan masih memperlukan kajian lebih komprehensif dan melihat urgensinya selain gaung apresiasi masyarakat Parahyangan.<ref name="Provinsi Pasundan" />
Baris 207:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{cite web|url=http://www.jabarprov.go.id/|title=Situs web resmi pemerintah provinsi Jawa Barat|publisher=Jabarprov.go.id|access-date=2022-09-04|archive-date=2022-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220227110159/https://www.jabarprov.go.id/|dead-url=yes}}
* {{id}} {{cite web|url=http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/31/jawa-barat|title=Situs web resmi panduan wisata Jawa Barat|publisher=Indonesia.travel|archiveurl=https://web.archive.isorg/3fm68web/20180129154130/http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/31/jawa-barat|archivedate=15 Sep 2014 12:22:41 UTC2018-01-29|access-date=2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://www.fokusjabar.com|title=Salah satu situs berita di Jawa Barat}}
* {{id}} {{cite web|url=http://fajar.co.id/nasional/2015/08/04/jawa-barat-diusulkan-ganti-nama-jadi-provinsi-pasundan.html|title=Jawa Barat Diusulkan Ganti Nama Jadi Provinsi Pasundan|publisher=Fajar.co.id|date=Selasa, 04 Agustus 2015 14:09|archiveurl=https://web.archive.isorg/i67Z3web/20150923104112/http://fajar.co.id/nasional/2015/08/04/jawa-barat-diusulkan-ganti-nama-jadi-provinsi-pasundan.html|archivedate=8 Aug 2015 15:58:10 UTC-09-23|access-date=2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|author=Syahrul Ansyari, Eka Permadi|url=http://nasional.news.viva.co.id/news/read/657487-politisi-ppp-ajak-orang-sunda-dukung-provinsi-pasundan|title=Politisi PPP Ajak Orang Sunda Dukung Provinsi Pasundan|publisher=Nasional.news.viva.co.id|date=Rabu, 5 Agustus 2015, 14:40 WIB|accessdate=5 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/j9M0Kweb/20160507030834/http://nasional.news.viva.co.id/news/read/657487-politisi-ppp-ajak-orang-sunda-dukung-provinsi-pasundan|archivedate=8 Aug 2015 15:57:43 UTC2016-05-07|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|author=Achmad Zall|url=http://m.galamedianews.com/nasional/35363/nama-pemprov-jabar-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan.html|title=Jawa Barat Diusulkan Ganti Nama Jadi Provinsi Pasundan|publisher=Galamedianews.com|date=Selasa, 4 Agustus 2015 14:44 WIB|accessdate=4 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/vVNcJweb/20151024173718/http://m.galamedianews.com/nasional/35363/nama-pemprov-jabar-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan.html|archivedate=8 Aug 2015 15:57:36 UTC-10-24|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://www.meranginekspres.net/2015/08/04/jabar-diusulkan-berganti-nama-jadi-provinsi-pasundan|title=Jawa Barat Diusulkan Ganti Nama Jadi Provinsi Pasundan|publisher=meranginekspres.net|date=Selasa, 4 Agustus 2015|accessdate=4 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20151024173825/http://www.meranginekspres.net/2015/08/04/jabar-diusulkan-berganti-nama-jadi-provinsi-pasundan/iafiD|archivedate=12 Oct 2015 -10:18:52 UTC-24|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://lingkarannews.com/akankah-provinsi-jawa-barat-berubah-menjadi-provinsi-pasundan|title=Akankah Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Provinsi Pasundan|publisher=Arsip Viva.co.id oleh lingkarannews.com|date=6 Agustus 2015|accessdate=6 Agustus 2015|archivedate=12 Oct 2015 10:21:54 UTC2017-11-15|archiveurl=https://web.archive.isorg/tkNlUweb/20171115082132/http://lingkarannews.com/akankah-provinsi-jawa-barat-berubah-menjadi-provinsi-pasundan|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|editor=Fopin A Sinaga|url=http://www.riaupos.co/80615-berita--jawa-barat-diusulkan-ganti-jadi-provinsi-pasundan.html#.VcYVD8Cqqko|title=Jawa Barat Diusulkan Ganti Jadi Provinsi Pasundan|publisher=Riaupos.co|date=5 Agustus 2015 - 00.05 WIB|accessdate=5 Agustus 2015|archivedate=8 Aug 2015 15:57:53 UTC-10-24|archiveurl=https://web.archive.isorg/UwsBoweb/20151024174105/http://www.riaupos.co/80615-berita--jawa-barat-diusulkan-ganti-jadi-provinsi-pasundan.html#.VcYVD8Cqqko|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|author=Yuska Apitya Aji Iswanto|url=http://www.bogor-today.com/jabar-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan/|title=Jabar Diusulkan Jadi Provinsi Pasundan|publisher= Bogor-today.com|date=5 Agustus 2015|accessdate=5 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20151029064854/http://www.bogor-today.com/jabar-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan/GE8n1|archivedate=8 Aug 2015 15:57:54 UTC-10-29|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://www.seputarjabar.com/2013/08/pasundan-nilai-wajar-usulan-ganti-nama.html|title=Pasundan Nilai Wajar Usulan Ganti Nama Provinsi Jabar|publisher=Seputarjabar.com|date=Sabtu, 24 Agustus 2013|accessdate=24 Agustus 2015|archivedate=8 Aug 2015 15:57:34 UTC2018-05-19|archiveurl=https://web.archive.isorg/TtNAHweb/20180519045944/http://www.seputarjabar.com/2013/08/pasundan-nilai-wajar-usulan-ganti-nama.html|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://gobekasi.pojoksatu.id/2015/08/04/usulan-pergantian-nama-provinsi-jabar-menjadi-provinsi-pasundan-mencuat|title=Usulan Pergantian Nama Provinsi Jabar Menjadi Provinsi Pasundan Mencuat|publisher=Gobekasi.pojoksatu.id|date=4 Agustus 2015|accessdate=4 Agustus 2015|archivedate=8 Aug 2015 15:58:48 UTC-09-12|archiveurl=https://web.archive.isorg/7k7N4web/20150912065358/http://gobekasi.pojoksatu.id/2015/08/04/usulan-pergantian-nama-provinsi-jabar-menjadi-provinsi-pasundan-mencuat/|dead-url=unfit}}
* {{id}} {{cite web|url=http://dprd.jabarprov.go.id/about/news/read/2015/08/06/dprd-jabar-terima-surat-permohonan-perubahan-nama-provinsi.html|title=DPRD Jabar Terima Surat Permohonan Perubahan Nama Provinsi|publisher=Jabarprov.go.id|date=06 Augustus 2015 2015 07:42 WIB|accessdate=6 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/Vy7B5web/20180415190215/http://dprd.jabarprov.go.id/about/news/read/2015/08/06/dprd-jabar-terima-surat-permohonan-perubahan-nama-provinsi.html|archivedate=8 Aug 2015 2018-04-15:57:55 UTC|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://duddy.web.id/gujrud-provinsi-pasundan/|title=Gujrud Provinsi Pasundan|publisher=Duddy.web.id|author=Duddy RS|date=22 Juni 2015|accessdate=6 Agustus 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20220904152312/http://duddy.web.id/gujrud-provinsi-pasundan/hvgdJ|archivedate=12 Oct 2015 10:36:52 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://nasional.tempo.co/read/news/2012/11/09/178440791/jawa-barat-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan|title=Jawa Barat diusulkan jadi Provinsi Pasundan|publisher=Nasional.tempo.co|date=Jumat, 09 November 2012 18:58 WIB|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/GDQOUweb/20151024174946/http://nasional.tempo.co/read/news/2012/11/09/178440791/jawa-barat-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan|archivedate=12 Oct 2015 -10:48:36 UTC-24|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://www.kotasubang.com/6896/provinsi-jawa-barat-berubah-nama-jadi-pasundan-mungkinkah|title=Provinsi Jawa Barat Berubah Nama Jadi Pasundan, Mungkinkah?|author=Budiana Yusuf|publisher=Kotasubang.com|date= Oct 11, 2015|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/O7CH5web/20220904152327/https://www.kotasubang.com/6896/provinsi-jawa-barat-berubah-nama-jadi-pasundan-mungkinkah|archivedate=12 Oct 2015 10:53:33 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://daerah.sindonews.com/read/765558/21/provinsi-jawa-barat-diusulkan-ganti-jadi-pasundan-1374811269|title=Provinsi Jawa Barat diusulkan ganti jadi Pasundan|author=Oris Riswan|publisher=daerah.sindonews.com|date=Jum'at,  26 Juli 2013  −  11:01 WIB|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/4Sgc1web/20151029064854/http://daerah.sindonews.com/read/765558/21/provinsi-jawa-barat-diusulkan-ganti-jadi-pasundan-1374811269|archivedate=12 Oct 2015 11:05:50 UTC-10-29|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://www.antaranews.com/video/19391/provinsi-pasundan-minta-dukungan-menteri|title=Provinsi Pasundan Minta Dukungan Menteri|author=|publisher=antaranews.com|date=Rabu, 5 Agustus 2015 15:03 WIB|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/D11wfweb/20220904152317/https://www.antaranews.com/video/19391/provinsi-pasundan-minta-dukungan-menteri|archivedate=12 Oct 2015 11:08:50 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://jabarnews.com/?p=8377|title=Nama Provinsi Jawa Barat Diganti Jadi ‘Pasundan’?|authors=Dwi Novia|publisher=JabarNews.com|date=Aug 11, 2015|accessdate=|archiveurl=https://web.archive.isorg/k5R22web/20150811185012/http://jabarnews.com/?p=8377|archivedate=12 Oct 2015 -08-11:10:45 UTC|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://depoknews.id/wah-nama-jawa-barat-diusulkan-jadi-pasundan/|title=Wah, Nama Jawa Barat Diusulkan Jadi Pasundan|authors=(okz/dn)|publisher=depoknews.id|date=26/07/2013|accessdate=12Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20151029064854/http://depoknews.id/wah-nama-jawa-barat-diusulkan-jadi-pasundan/4Gftc|archivedate=12 Oct 2015 11:15:-10-29 UTC|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://penakita.com/jawa-barat-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan/|title=Jawa Barat Diusulkan Jadi Provinsi Pasundan|authors=Dde|publisher=penakita.com|date=27 July 2015|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/web/20220904152308/http://penakita.com/jawa-barat-diusulkan-jadi-provinsi-pasundan/NdXSF|archivedate=12 Oct 2015 11:19:27 UTC2022-09-04|dead-url=unfit}}
* {{cite web|url=http://www.radar-karawang.com/2013/08/pansus-perubahan-nama-jawa-barat-jangan.html|title=Pansus Perubahan Nama Jawa Barat Jangan Dilanjutkan|authors=Mang Raka|publisher=radar-karawang.com|date=Sabtu, 31 Agustus 2013 14.00|accessdate=12 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.isorg/g0aRHweb/20190521013650/http://www.radar-karawang.com/2013/08/pansus-perubahan-nama-jawa-barat-jangan.html|archivedate=12 Oct 2015 11:25:33 UTC2019-05-21|dead-url=unfit}}
 
{{Sejarah provinsi Indonesia}}