Uang kertas rupiah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan "Revisi Seri Pahlawan Nasional 1" yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2010-2011 |
k Memperbaiki kesalahan ketik typografi pada Rumah Limas |
||
Baris 580:
Tiga tahun berselang tepatnya pada 29 Desember 2004, Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan Rp20.000,- dan Rp100.000,-. Kedua uang kertas ini telah mengakomodasi keinginan dari penyandang tunanetra untuk menggunakan kode tertentu di samping kanan bagian muka uang tersebut. Di samping itu, juga terdapat perubahan dari ukuran benang pengaman yang jauh lebih lebar dan nomor seri tidak simetris. Pada uang pecahan Rp100.000 baru terdapat dua pita dengan kombinasi 2 warna. <ref>{{Cite web|last=Detik Finance|first=|date=25 November 2004|title=BI Terbitkan Uang Baru Pecahan Rp 20.000 dan Rp 100.000|url=https://finance.detik.com/moneter/d-244754/bi-terbitkan-uang-baru-pecahan-rp-20000-dan-rp-100000-|website=Detik|access-date=28 September 2022}}</ref>
Satu tahun selanjutnya, pada 20 Oktober 2005, Bank Indonesia juga mengeluarkan uang pecahan Rp10.000,- dan Rp50.000,-. Sepertihalnya pada tahun 2004, uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodir kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (''blind code''). Selain itu, pecahan baru ini dilengkapi dengan benang pengaman yang jauh lebih lebar dan terlihat seperti dianyam, nomor seri yang berjenis teleskopik dan tidak simetris serta tinta berubah warna. <ref>{{Cite web|last=Detik Finance|date=19 September 2005|title=BI Keluarkan Uang Baru Pecahan Rp 50.000 dan Rp 10.000|url=https://finance.detik.com/moneter/d-444341/bi-keluarkan-uang-baru-pecahan-rp-50000-dan-rp-10000|website=Detik|access-date=28 September 2022}}</ref>
{| class="wikitable"
Baris 600 ⟶ 601:
|Ungu
|[[Mahmud Badaruddin II dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin II]]
|
|Sultan Mahmud Badaruddin II
|2005
|