Ambiguitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan rujukan untuk istilah yang ada Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 1:
'''Ambiguitas''' atau '''ketaksaan'''<ref name="KBBIDketaksaan">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:ketaksaan|WIKI}}|title=Arti kata ketaksaan|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=02 Oktober 2022}}</ref> adalah satuan [[gramatikal]] dalam bentuk [[frasa]] atau [[kalimat]] yang bermakna ganda atau mendua arti yang terjadi sebagai akibat dari penafsiran [[struktur]] gramatikal yang berbeda. Dalam bahasa lisan penafsiran ganda ini tidak akan terjadi karena struktur gramatikal yang diucapkan akan dibantu oleh [[unsur]] [[intonasi]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Nugraheni|first=Aninditya Sri|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=whyeDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA65&dq=ambiguitas+adalah&hl=en|title=Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif|location=Jakarta|publisher=Prenada Media|isbn=978-602-422-807-1|pages=65|language=id|url-status=live}}</ref> [[Kata]] ambiguitas ini diserap dari [[bahasa]] [[Inggris]] yakni ''ambiguity'' yang berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.<ref>{{Cite
[[Berkas:Alice 05a-1116x1492.jpg|jmpl|250px|Ilustrasi [[Caterpillar (Alice's Adventures in Wonderland)|Caterpillar]] karya Sir [[John Tenniel]] untuk ''[[Alice's Adventures in Wonderland]]'' karya [[Lewis Carroll]] terkenal karena figur utamanya yang ambigu. Kepalanya bisa berbentuk wajah pria dengan hidung mancung dan dagu runcing atau bahkan kepala [[ulat]].<ref>Carroll, Lewis. (1966). ''The Nursery "Alice"''. Dover Publications: Amerika Serikat. Hlm. 27.</ref>]]
Baris 17:
* Kata yang digunakan dalam menyusun satuan gramatik memiliki makna ganda atau lebih dari satu makna.
* Satuan gramatikal yang disusun sulit dimaknai atau membuat bingung pembaca karena tidak mudah dipahami.
* Menimbulkan keraguan atau dapat mengakibatkan kesalahpahaman bagi pembaca yang berusaha memahaminya.<ref>{{Cite
== Jenis ==
Baris 24:
* Ambiguitas [[fonetik]] terjadi karena berbaurnya bunyi-bunyi bahasa yang dapat dilafalkan. Jenis ini terbentuk ketika suatu kata atau kalimat dilafalkan terlalu cepat sehingga mengakibatkan makna yang kurang meyakinkan. Ambiguitas fonetik terjadi saat adanya persamaan [[bunyi]] kata ketika terucap.<ref name=":2" />
* Ambiguitas gramatikal terjadi saat proses pembentukan di tingkat morfologi ([[morfem]] dan kata) dan [[sintaksis]] (frasa, [[klausa]], kalimat). Pada tatanan [[morfologi]], ambiguitas mengakibatkan perubahan makna. Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki tafsiran lebih dari satu pengertian ketika mengkombinasikannya.<ref name=":3" />
* Ambiguitas [[leksikal]] meliputi [[polivalensi]], ketidakjelasan batas makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Ambiguitas ini menyebabkan makna dari teks utuh dapat berbeda tergantung pada konteks kalimat. Ambiguitas leksikal sering digunakan sengaja untuk membuat permainan kata yang bisa dilihat dari dua sisi yaitu polisemi dan [[homonim]].<ref name=":3">{{Cite
== Contoh ==
|