Agama di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kristen Protestan: Belanda baru datang ke Indonesia tahun 1600 yang artinya itu abad ke-17
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Islam: tambahkan melalui referensi
Baris 62:
Sejarah Islam di Indonesia sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan kesempurnaan tersebut ke dalam kultur. Pada [[abad ke-13]], sebagian besar pedagang orang Islam dari [[Gujarat]], India tiba di pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan (misalnya, sekitar tahun 1297 telah ada jemaah di [[Peureulak, Aceh Timur]]). Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti [[Majapahit]] dan [[Sriwijaya]], mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam.{{sfnm|1a1=Amrullah|1y=1982|1p=|2a1=Atjeh|2y=1971|2p=|3a1=Hasymi|3y=1981|3p=|4a1=Husain|4y=2017|4p=|5a1=Laffan|5y=2015|5p=|6a1=Ricklefs|6y=2006|6p=|7a1=Ricklefs|7y=2007|7p=|8a1=Ricklefs|8y=2013|8p=|9a1=Saifullah|9y=2010|9p=}} Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke [[Bali]], sebagian Jawa dan Sumatra. Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah [[Timur Tengah]].{{sfnm|1a1=Geerts|1y=1982|1p=|2a1=Mufid|2y=2006|2p=}}
 
Pada abad ke 15 dan 16, penyebaran Islam dipercepat oleh pekerjaan misionaris [[Maulana Malik Ibrahim]] di Sumatra dan di Jawa oleh laksamana [[Cheng Ho]], serta kampanye yang dipimpin oleh sultan yang menargetkan kerajaan Hindu-Budha dengan masing-masing mencoba mengukir wilayah atau pulau untuk dikendalikan. Empat kesultanan yang beraneka ragam dan berkesinambungan muncul di Sumatera bagian utara dan selatan, Jawa barat dan tengah, serta Kalimantan bagian selatan. Para sultan menyatakan Islam sebagai agama negara dan berperang melawan satu sama lain, dan juga berperang melawan orang Hindu dan Non Muslim lainnya.{{sfnm|1a1=Azra|1y=2006|1p=|2a1=Husain|2y=2017|2p=|3a1=Laffan|3y=2011|3p=|4a1=Pringle|4y=2010|4p=|5a1=Ricklefs|5y=2006|5p=|6a1=Ricklefs|6y=2007|6p=|7a1=Ricklefs|7y=2012|7p=}}
 
Selanjutnya, komunitas Hindu, Budha dan Konghucu dan animisme membawa perdamaian dengan setuju untuk membayar [[jizyah]] kepada penguasa Muslim, sementara yang lain mulai mengadopsi Islam untuk menghindari pajak tersebut.<ref>Morgan, David; Reid, Anthony. ''The New Cambridge History of Islam. Vol. 3: The Eastern Islamic World.'' Cambridge University Press, {{ISBN|978-1107456976}}, pp 587–89.</ref> Islam di Indonesia dalam banyak kasus berbeda dibandingkan dengan Islam di [[Timur Tengah]]. Di beberapa daerah, orang mempertahankan dan melanjutkan kepercayaan lama mereka. Mereka mengadopsi Islam versi sinkretis,{{sfnm|1a1=Geertz|1y=1960|1p=|2a1=Headley|2y=2004|2p=|3a1=Hefner|3y=1989|3p=|4a1=Muhaimin|4y=2006|4p=|5a1=Picard|5a2=Madinier|5y=2011|5pp=71–93|6a1=Ricklefs|6y=2006|6p=|7a1=Woodward|7y=1989|7p=|8a1=Woodward|8y=2011|8p=}} sementara yang lain pergi dan terkonsentrasi sebagai komunitas di pulau-pulau yang bisa mereka pertahankan, misalnya [[orang Sunda|orang Hindu Jawa barat]] pindah ke [[Bali]] dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.{{sfn|Fox|1996|p= }} Sementara periode konflik agama dan perang antar-Kesultanan sedang berlangsung, dan pusat-pusat kekuatan baru berusaha mengkonsolidasikan wilayah-wilayah di bawah kendali mereka, kekuatan-kekuatan Eropa tiba.{{sfn|Fox|1996|p=}}
 
; Sunni