'''Noval Firmansyah''' atau yang dikenal dengan '''Firza Valaza''' atau cukup '''Firza''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|6|7|1994}}) adalah seorang [[pelawak tunggal]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Firza adalah salah satu finalis
[[Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV|Stand Up Comedy Indonesia]] season 6 (SUCI 6) yang diadakan oleh [[Kompas TV]] setelah lolos melalui audisi di [[Surabaya]], kota asalnya.<ref>{{Cite web news|url=http://www.kompas.tv/standupcomedy/ |title=Stand Up Comedy Indonesia Season 6 Kompas TV |access-date=2020-05-09 |archive-date=2014-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140820014938/http://kompas.tv/standupcomedy/ |dead-url=yes |work=[[Kompas TV]] }}</ref> Firza merupakan salah satu komika jebolan komunitas [[Stand Up Indo]] [[Surabaya]] sejak 2013 dan telah ikut beberapa event ''stand up comedy'' baik di [[Surabaya]] hingga seputaran [[Jawa Timur]]. Acara yang pernah ia ikuti antara lain tour ''Little I Can'' yang merupakan tour dari [[Arif Alfiansyah]] sebagai komika ''opener'' pada tahun 2013 hingga mengikuti audisi ''Street Comedy V'' pada tahun 2015, serta ikut mengisi event tahunan ''stand up comedy'' Jawa Timur bertajuk SUCROS.<ref>{{Cite web |url=http://www.ceritafitri.com/2013/12/little-i-can-arif-alfiansyah.html |title=Little I Can Arif Alfiansyah |access-date=2020-05-09 |archive-date=2016-08-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160827175221/http://www.ceritafitri.com/2013/12/little-i-can-arif-alfiansyah.html |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.eventsurabaya.net/event/sucros-3-final-surabaya-stand-up-comedy-surabaya/ Final SUCROS 3 Surabaya]</ref> Tahun 2016, Firza menjadi finalis SUCI 6 [[Kompas TV]] dan merupakan kontestan pertama yang berhak lolos ke babak show di [[Balai Sarbini]], [[Jakarta]]. Firza sendiri disejajarkan dengan [[Ardit Erwandha]] dan [[Zarry Hendrik]] karena parasnya yang tampan, dan membuat mereka menjadi komika dengan wajah ganteng di penyelenggaraan SUCI 6. Namun Firza harus terhenti di penampilan awalnya di SUCI 6 karena meskipun lucu, materi yang ia bawakan mengenai keresahannya sebagai seorang anak yatim dianggap sensitif atau terlalu berat untuk dianggap sebuah komedi yang utuh karena hal yang dibahas cukup serius sehingga kurang layak untuk ditertawakan. Pria yang bekerja sebagai ''customer service'' di sebuah gerai telekomunikasi ini pun harus ''close mic'' di awal kompetisi SUCI 6.
