Garuda Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 57:
Pada puncak akhir 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an, Garuda mengoperasikan ke sejumlah jaringan penerbangan yang luas di seluruh dunia, dengan layanan terjadwal secara teratur ke [[Adelaide]], [[Cairo]], [[Fukuoka]], [[Johannesburg]], [[Los Angeles]], [[Paris]], [[Roma]] dan kota lainnya di Eropa, Asia dan Australia.<ref name="airlineroute.net">{{cite web|url=http://airlineroute.net/2009/03/09/ga-w95/|title=1995/96: Garuda Indonesia International Network|work=airlineroute.net}}</ref> Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, terjadi [[Krisis finansial Asia 1997|krisis keuangan]] dan sistem operasional yang menghantam maskapai dengan keras, menyebabkan Garuda Indonesia memangkas layanan secara drastis. Pada tahun 2009, maskapai melakukan rencana modernisasi lima tahun yang dikenal sebagai Quantum Leap, yakni dimana program [[Emirsyah Satar]] yang merombak segalanya mulai dari bentuk, corak, logo dan seragam maskapai, serta armada dan fasilitas yang lebih baru dan lebih modern serta fokus baru pada pasar internasional, dan berhasil mendapatkan penghargaan maskapai seperti Most Improved Airline, 5-Star Airline, dan World's Best Cabin Crew juga didapatkan pada ajang penghargaan Internasional, [[Skytrax]].
Maskapai ini juga mengoperasikan anak perusahaan berbiaya rendah, [[Citilink]], yang menyediakan penerbangan murah ke beberapa tujuan Indonesia dan berdiri sendiri pada tahun 2012.<ref>{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/30/citilink-officially-separates-garuda-today.html |title=Citilink officially separates from Garuda today |work=The Jakarta Post |date=30 July 2012 |access-date=17 June 2013 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20130409235135/http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/30/citilink-officially-separates-garuda-today.html |archive-date=9 April 2013}}</ref> Pada November 2018, maskapai mengambil alih operasi serta pengelolaan keuangan [[Sriwijaya Air]] melalui perjanjian [[Kerjasama operasional]] (KSO)<ref>{{
== Asal usul nama Garuda Indonesia ==
Baris 134:
Pada tanggal 31 Maret 2016, Garuda Indonesia meresmikan penerbangan perdananya dari Jakarta menuju London Heathrow via Singapore Changi menggunakan Armada [[Boeing 777|Boeing 777-300ER]].
Di pertengahan tahun 2016, Garuda Indonesia mengumumkan niatnya untuk melakukan pembukaan kembali rute menuju [[Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj|Mumbai]] dari Jakarta. Penerbangan ini beroperasi kembali pertama kali pada 12 Desember 2016 via [[Bangkok]] menggunakan Armada [[Boeing 737 Next Generation|Boeing 737-800NG]].<ref>{{
Pada tanggal 12 September 2016, Garuda Indonesia mengumumkan niatnya untuk membuka kembali rute menuju [[Bandar Udara Internasional Los Angeles|Los Angeles]] melalui [[Bandar Udara Internasional Narita|Tokyo-Narita]] menggunakan [[Boeing 777|Boeing 777-300ER]] dari Jakarta setelah pemberian perikat Kategori 1 oleh [[Federal Aviation Administration]] (FAA). Rencananya akan dimulai pada November 2017 mendatang.<ref>{{cite web|url=http://onemileatatime.boardingarea.com/2017/02/23/garuda-lax/|title=Yay: Garuda Indonesia Formally Requests LAX Flights|last=Schlappig|first=Ben|date=23 February 2017|website=onemileatatime|access-date=14 June 2017}}</ref> Terakhir kali Rute Los Angeles dilayani pada tahun 1998.<ref>{{cite web|url=https://www.latimes.com/archives/la-xpm-1998-mar-29-tr-33757-story.html|title=Airline Suspends LAX-Bali Flights|work=Los Angeles Times |date=29 March 1998 |access-date=30 September 2020}}</ref> Namun hingga tahun 2019, rencana tersebut belum dapat direalisasikan dan kemungkinan besar telah dibatalkan karena Pemerintah Jepang belum menyetujui fifty freedom rights untuk Garuda.<ref>{{
Pada Februari 2017, Garuda Indonesia mengumumkan rencananya untuk melanjutkan penerbangan ke Dubai dan Moskow dengan menggunakan pesawat berjenis [[Airbus A330-200]]. Penerbangan ini rencananya akan dilanjutkan kembali pada 2018, meski hingga tahun 2019 rencana ini belum terealisasi.
Baris 161:
* [[Pahala Mansury|Pahala Nugraha Mansury]] (2017–2018)
* [[Ari Askhara|I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra]]<ref>{{Cite web|url=https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/RUPSLB-september-2018.page?|title=RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) - Garuda Indonesia|website=www.garuda-indonesia.com|access-date=2018-09-30}}</ref> (2018–2019)
* Fuad Rizal<ref>{{Cite
* [[Irfan Setiaputra]] (2020–sekarang)
Baris 294:
* The World's Best Economy Class & Best Economy Class Airline Seat (Skytrax Awards 2013).<ref>[http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/06/18/garuda-raih-worlds-best-economy-class-2013-dari-skytrax Garuda raih Worlds Best Economy Class 2013 dari Skytrax]</ref>
* World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2014).<ref>[https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/news/garuda-indonesia-awarded-the-worlds-best-cabin-staff.page? Garuda Indonesia awared The Worlds Best Cabin Staff]</ref>
* Five Star Airlines (Skytrax Awards 2014).<ref>{{Cite
* World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2015).<ref>https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/garuda-indonesia-cabin-crew-once-again-voted-worlds-best-cabin-crew-2015.page?</ref>
* Five Star Airlines (Skytrax Awards 2016).<ref>https://www.garuda-indonesia.com/id/id/news-and-events/ga-pertahankan-gelar-maskapai-bintang-5.page?</ref>
|