Djoko Santoso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) →Pranala luar: clean up |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 43:
|awards =
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|party = {{Parpolicon|Gerindra}} <ref>{{
|spouse = Angky Retno Yudianti
|children = {{ubl|[[Andika Pandu Puragabaya]]|[[Ardhya Pratiwi Setiowati]]}}
Baris 55:
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima [[Kodam XVI/Pattimura]] dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai [[Panglima]] [[Kodam Jaya]] Maret 2003 — Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007—2010.<ref>{{
== Pendidikan ==
Baris 61:
== Perjuangan politik ==
Kiprah Djoko Santoso di ranah politik dimulai tahun 2017, ketika ia menjadi tim sukses pasangan [[Anies Baswedan]] dan [[Sandiaga Uno]] di [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017]]. Ia juga bergabung dalam struktur [[Partai Gerakan Indonesia Raya]] sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina<ref>{{Cite
Pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2019]], Djoko Santoso menjadi Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) [[Prabowo Subianto]] dan [[Sandiaga Uno]]<ref>{{Cite
== Riwayat jabatan ==
|