Amien Rais: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 86:
Pada [[2006]] Amien turut mendukung evaluasi [[kontrak karya]] terhadap [[Freeport Indonesia|PT Freeport Indonesia]]. Setelah terjadi [[Peristiwa Abepura]], Kepala [[Badan Intelijen Negara]] (BIN) [[Syamsir Siregar]] secara tidak langsung menuding Amien Rais dan [[LSM]] terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.<ref>''[http://www.suaramerdeka.com/harian/0603/22/nas16.htm BIN Tak Sepatutnya Cari Kambing Hitam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311015414/http://www.suaramerdeka.com/harian/0603/22/nas16.htm |date=2007-03-11 }}'', Suara Merdeka CyberNews, Rabu, 22 Maret 2006. Diakses 31 maret 2010.</ref>
Pada Mei 2007, Amien Rais mengakui bahwa semasa kampanye [[Pemilihan umum Indonesia 2004|pemilihan umum presiden pada tahun 2004]], ia menerima dana non bujeter [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Departemen Kelautan dan Perikanan]] dari Menteri Perikanan dan Kelautan, [[Rokhmin Dahuri]] sebesar Rp 200 juta. Ia sekaligus menuduh bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya turut menerima dana dari departemen tersebut, termasuk pasangan [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Jusuf Kalla]] yang kemudian terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.<ref>{{Cite
== Kontroversi ==
|