Rakai Kayuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Wangsa Sailendra menggunakan HotCat
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 28:
Rakai Kayuwangi adalah putra bungsu [[Rakai Pikatan]] yang lahir dari permaisuri [[Pramodawardhani]]. Nama aslinya adalah Dyah Lokapala ([[Prasasti Wantil]], [[Prasasti Kuti]]) atau Mpu Lokapala ([[Prasasti Argapura]]).
 
[[Prasasti Kuti]] 840 M adalah prasati tertua yang di keluarkan oleh [[Rakai Kayuwangi]], sedangkan menurut [[Prasasti Wantil]] atau [[Prasasti Siwagrha]] tanggal [[12 November]] [[856]], diceritakan Dyah Lokapala menggantikan ayahnya, yaitu '''Sang Jatiningrat''' (gelar [[Rakai Pikatan]] sebagai [[brahmana]]). Pengangkatan putra bungsu sebagai raja ini didasarkan pada jasa kepahlawanan Dyah Lokapala dalam menumpas musuh ayahnya, yang bermarkas di timbunan batu di atas bukit Ratu Baka.
 
Teori populer menyebut nama musuh tersebut adalah [[Balaputradewa]] karena pada [[Prasasti Wantil]] terdapat istilah walaputra. Namun, sejarawan Buchari tidak menjumpai prasasti atas nama [[Balaputradewa]] pada situs bukit Ratu Baka, melainkan atas nama [[Rakai Walaing]] Mpu Kumbhayoni. Adapun makna istilah walaputra adalah “putra bungsu”, yaitu julukan untuk Dyah Lokapala yang berhasil menumpas musuh ayahnya tersebut.
Baris 58:
Menurut [[Prasasti Telahap]], istri [[Dyah Balitung]] adalah cucu raja yang dimakamkan di Pastika alias [[Rakai Pikatan]]. Jadi, [[Rakai Watuhumalang]] bisa jadi adalah putra, atau mungkin menantu [[Rakai Pikatan]]. Dengan kata lain, sepeninggal Rakai Kayuwangi takhta [[Kerajaan Medang]] jatuh kepada kakaknya (atau mungkin iparnya), yaitu [[Rakai Watuhumalang]].
 
Sementara itu, tentang hubungan antara [[Rakai Kayuwangi]] dengan Maharaja [[Rakai Limus]] Dyah Dewendra sampai saat ini belum dapat diperkirakan.
 
== Kutipan ==