Pemilihan umum Malaysia 2022: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 38:
|[[Partai Bersatu Rakyat Sabah|PBRS]]
}}
| leaders_seat1 = [[Bera (daerah pemilihan federal)|Bera]]
| last_election1 = 58 kursi, 27.79%
Baris 158:
}}
'''Pemilihan umum legislatif Malaysia''', secara resmi disebut sebagai pemilihan umum ke-15 atau dengan singkatan '''PRU-15''' adalah [[pemilihan umum di Malaysia|pemilihan umum]] untuk menentukan [[lembaga legislatif]] dan [[eksekutif]] dalam membentuk suatu pemerintahan di Malaysia yang digelar setiap lima tahun sekali.<ref name=":0">{{cite web|url=http://www.federalgazette.agc.gov.my/outputp/pua_20180613_P.U.%28A%29139.pdf|title=Proclamation - Summon the Parliament [P.U. (A) 139/2018]|publisher=
Dalam kurun waktu tahun 2020 sampai 2022, pemilihan umum diupayakan untuk diadakan lebih awal karena adanya [[Krisis politik Malaysia 2020–2022|krisis politik]]. Ketidakstabilan politik terjadi akibat anggota parlemen yang berpindah partai politik hingga adanya [[Pandemi COVID-19 di Malaysia|Pandemi COVID-19]] yang berdampak pada kehidupan sosio-ekonomi masyarakat Malaysia. Perdana Menteri telah berganti sebanyak tiga kali sejak [[Pemilihan umum Malaysia 2018|pemilihan umum 2018]] dilaksanakan yang mencatatkan sejarah baru bagi dunia perpolitikan Malaysia.
▲[[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]] yang dipimpin oleh [[Ahmad Zahid Hamidi]] mengusung Perdana Menteri petahana [[Ismail Sabri Yaakob]] sebagai calon perdana menteri dari koalisi tersebut.<ref>{{Cite web|date=2022-04-14|title=Pemimpin UMNO, komponen BN sokong Ismail Sabri calon PM PRU15|url=https://www.sinarharian.com.my/article/198023/BERITA/Politik/Pemimpin-UMNO-komponen-BN-sokong-Ismail-Sabri-calon-PM-PRU15|access-date=2022-04-17|website=[[Sinar Harian]]|language=ms}}</ref>
[[Parlemen Malaysia]] seharusnya dibubarkan pada 16 Juli 2023, tepat lima tahun setelah sidang paripurna pertama Parlemen ke-14 dilakukan.<ref name=":0" /> Namun, Perdana Menteri petahana, [[Ismail Sabri Yaakob]] mengajukan permohononan pembubaran parlemen lebih awal kepada [[Yang di-Pertuan Agong]] [[Abdullah dari Pahang|Al-Sultan Abdullah]] pada 10 Oktober 2022.<ref name=":3">{{Cite news |last=Reuters |date=2022-10-10 |title=Malaysia PM dissolves parliament |language=en |work=Reuters |url=https://www.reuters.com/world/asia-pacific/malaysia-pm-dissolves-parliament-2022-10-10/ |access-date=2022-10-10}}</ref> Menurut konstitusi yang berlaku, pemilihan umum harus digelar dalam 60 hari pasca pembubaran parlemen.
== Latar belakang ==
|