Ade Armando: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 50:
Didalam channel [[Cokro TV]] yang berjudul “SAYA MENOLAK SYARIAT ISLAM AGAR INDONESIA SELAMAT | Logika Ade Armando”, Akademisi Ade Armando kembali mengeluarkan pendapatnya terkait penerapan syariat Islam di Indonesia. Meski mengakui Aceh berhasil memberlakukan syariat Islam di wilayahnya. Namun Ade Armando tetap konsisten menolak penegakan syariat Islam di Indonesia. “Contoh terbaik wilayah di Indonesia yang menerapkan syariah (syariat Islam) adalah Aceh. Saya sih tidak mau Indonesia menegakkan syariah,” kata Ade Armando, dilansir dari Twitter @adearmando24, Jumat (29/10). Menurutnya, syariat Islam tidak cocok diterapkan di Indonesia, terlebih di situasi saat ini. "Tentu saja bisa sangat dikritik dipersoalkan dan disanggah. Anda bisa saja tidak setuju dengan saya tapi saya juga bisa tidak setuju dengan anda dan adalah kewajiban saya menyampaikan pandangan bahwa kewajiban bagi umat Islam untuk menegakkan syariat Islam adalah sesuatu yang berbahaya bagi Indonesia," tegas Ade dikutip dari video yang diunggah di Youtube, CokroTV, Kamis, 28 Oktober 2021. Dalam konteks sejarah, penegakan syariat Islam di Indonesia hampir berhasil dengan memasukan 'Kewajiban untuk Menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.' Hanya, ini ditolak oleh para founding fathers, termasuk Hatta. Penegakan syariat Islam diyakini hanya akan menimbulkan banyak masalah, mengingat Indonesia adalah negara yang kaya keberagaman. “Buat saya, bila aturan-aturan dan hukum itu kini harus kita jalankan Indonesia pada abad ke-21, maka akan menimbulkan banyak masalah,” tutur Ade Armando.
Dia menilai aturan dan hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis adalah sesuatu yang hanya bisa dipahami berdasarkan konteks sejarahnya. “Dengan kata lain, aturan dan hukum yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits, banyak sekali yang tidak relevan dengan kondisi kita saat ini. Jadi tidak masuk akal bagi kita untuk memperjuangkan penegakannya di Indonesia,” katanya. Ade mengambil contoh yang agak ekstrem, yakni soal budak. Dalam Al-Qur’an, diterangkan bahwa seorang pria tidak perlu menjaga kemaluannya pada budak perempuannya. “Dan ini kemudian diartikan sebagai izin bagi pria untuk meniduri budak perempuannya tanpa harus dalam ikatan pernikahan,” lanjutnya.<ref>{{Cite web|title=Tolak Syariat Islam, Ade Armando: Aturan Hukum di Al Quran dan Hadist Banyak Tak Relevan|url= https://realitarakyat.com/2021/10/tolak-syariat-islam-ade-armando-aturan-hukum-di-al-quran-dan-hadist-banyak-tak-relevan/ |website=Realita Rakyat|access-date=24 October 2022}}</ref>
|