Universitas Salamanca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Dewinta88 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 47:
Frasa sejarah ''Quod natura non dat, Salmantica non praestat'' (berarti "apa yang tidak diberikan alam, Salamanca tidak meminjamkan") dan ''Multos et doctissimos Salmantica habet'' (berarti "banyak dan sangat berpengalaman yang dimiliki Salamanca") yang umum di Spanyol dan Eropa dalam [[bahasa Latin]] merujuk pada gambaran tentang gengsi yang diperoleh lembaga dengan cepat.<ref>[http://centenario.usal.es/index.php?option=com_content&view=article&id=21&Itemid=144&lang=es VIII Centenario de la Universidad de Salamanca - Reseña Histórica de la Universidad de Salamanca:]. Centenario.usal.es. Retrieved on 2013-09-05.</ref>
 
Pada masa pemerintahan Raja [[Ferrando II d'Aragón]] dan Ratu [[Isabel dari Kastila]], tata pemerintahan [[Spanyol]] diubah. Sezaman dengan [[Inkuisisi Spanyol]], pengusiran orang-orang [[Orang Yahudi|Yahudi]] dan [[Muslim]], dan penaklukan [[Granada]], ada profesionalisasi tertentu aparatur negara. Hal tersebut melibatkan pekerjaan besar-besaran "letrados", yaitu para [[birokrat]] dan [[pengacara]], yang "licenciados" (lulusan universitas), khususnya dari [[Salamanca]], dan [[Universitas Alcalá]] yang baru didirikan. Orang-orang ini menjadi staf berbagai dewan negara, termasuk, akhirnya [[Consejo de Indias]] dan [[Casa de Contratacion]], dua badan tertinggi di metropolitan Spanyol untuk pemerintahan [[Imperium Spanyol|Imperium Spanyol di Dunia Baru]].
 
Sementara [[Kristoforos Kolumbus|Kolumbus]] melobi Raja dan Ratu untuk kontrak mencari jalur barat ke Hindia, dia mengajukan kasusnya ke dewan geografi di Universitas Salamanca. Sementara para ahli geografi skeptis terhadap Kolumbus dan perhitungan pelayarannya, Universitas Salamanca selalu membela teori wilayah yang tidak diketahui di barat, dan mendukung pelayaran Kolumbus, percaya bahwa daerah baru dapat ditemukan. Pada abad berikutnya, [[Moral|moralitas]] dan hukum [[kolonisasi]] di [[Hindia Barat|Hindia]] diperdebatkan oleh [[Mazhab Salamanca]], seiring dengan perkembangan penelitian ilmu pengetahuan, khususnya geografi dan kartografi [[benua Amerika]], dan juga studi mata pelajaran umum ekonomi, filsafat, dan teologi.
 
== Lihat pula ==