Suku Damal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
Selain itu Suku Damal menganut sistem ''exogamous meioties'' dimana masyarakat Damal terbagi menjadi dua kelompok social yang disebut ''meioty'' (bahasa inggris) yang bernama ''Magaij'' dan ''Mom'', tidak ada perbedaan status sosial mengenai kelompok Magaij dan Mom, akan tetapi anggota Magaij harus menikah dengan anggota Mom dan sebaliknya, dilarang untuk menikahi sesama anggota kelompok yang sama. Dalam satu kelompok ''meioty'' terdiri dari beberapa klan yang bermarga sama seperti klan Awom, Wakerokwa, dst. Di Beoga sendiri terdapat 37 klan sedangkan di Ilaga terdapat 8 klan. <ref name="Melalatoa 1995 p. 216-217 ">{{cite book | last=Melalatoa | first=M.J. | title=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia: A-K | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI | series=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia | year=1995 | url=https://books.google.com/books?id=sU4OAQAAMAAJ | pages=216–217| language=id | access-date=2022-10-25 | page=}}</ref>
 
Sistem kepemimpinan dalam masyarakat Damal dipimpin oleh ''Nagwan'' (jamak: ''nagawan'') yang diharuskan ahli dalam bidanv ekonomi seperti perladangan, peternakan babi, dan perdangangan kulit kerang (bia). Diharapkan pemimpin memiliki sifat dermawan (''alapme''), berani dan pintar dalam bebicara untuk memimpin dalam peperangan.<ref name="Melalatoa 1995 p. 216-217 ">{{cite book | last=Melalatoa | first=M.J. | title=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia: A-K | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI | series=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia | year=1995 | url=https://books.google.com/books?id=sU4OAQAAMAAJ | pages=216–217| language=id | access-date=2022-10-25 | page=}}</ref>
 
Masyarakat Damal menyatu dengan alam, mereka sulit sekali untuk merantau di daerah suku kerabat lainnya. Mereka sangat mencintai daerah mereka sebagai pemberian sang pencipta yang berlimpah dengan kekayaan alam yang begitu subur, dan menyimpan mutiara kehidupan.