SeaWorld Ancol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gnibotodlareg (bicara | kontrib)
Gnibotodlareg (bicara | kontrib)
Baris 50:
Kejutan lain diperoleh pada akuarium ke 11 yang memiliki bentuk yang spektakuler yakni setengah lingkaran utuh. Selain ben¬tuknya yang unik, akuarium ini juga memi¬liki jendela pandang yang cukup lebar. Akuarium ini berisi ikan-ikan hiu kecil (ba¬by shark) dan ikan-ikan pari (stingray), ju¬ga telur ikan-ikan tersebut. Akuarium ke 12 juga memiliki bentuk unik, yakni lingkaran penuh dengan diameter 4 m. Akuarium yang dapat dilihat dari ruang pamer mau¬pun dari arah arnphitheatre ini berisi koral-koral yang berwarna-warni. Untuk desain interior, Lippoland menggunakan jasa kon-sultan spesialis exhibition designer yakni David L. Manwarren dari Los Angeles.
 
[[Berkas:Concept Art SeaWorld Ancol.jpg|kiri|jmpl|166x166px]]
== Diperhitungkan sebagai ruang serbaguna ==
Menurut Heryani, selain sebagai sarana re-kreasi, bangunan akuarium ini juga diperhitungkan sebagai ruang serbaguna (function room). "Diluar jam operasi, bangunan akuarium ini dimungkinkan disewa untuk satu acara. Lay out ruang sudah diperhitungkan untuk hal itu," katanya. Panel pembatas antara ruang pamer dan area kolam sentuh dapat diangkat menggunakan movable partition — sehingga diperoleh satu ruang utuh yang cukup luas.
 
Bahan finishing bangunan yang dipergunakan sebagian besar menggunakan produksi lokal, seperti cat, keramik, fiber reinforced plastics (FRP) atau fiberglass, paving blok. Sedangkan yang merupakan produk impor antara lain akrilik, vynil tile, glass block. Fiberglass digunakan sebagai bahan penutup atap. Keputusan menggunakan bahan fiberglass, menurut Eddy, karena mereka harus menggunakan bahan yang tidak korosif, sementara pilihan untuk itu tidak banyak, hanya aluminium, stainless steel dan sirap. "Ketiga bahan itu, penampilannya tidak sesuai dengan konsep bangunan, karena itu kemudian dicoba menggunakan fiberglass. Bahan yang juga digunakan untuk dome masjid Istiqlal," ujar Eddy yang mendapat informasi mengenai fiberglass ini dari orang yang melaksanalcan dome Istiqlal. Fiberglass ini digunakan untuk melapisi plywood yang merupakan bahan penutup atap. Jadi fiber itu, selain memiliki fungsi estetika juga se­bagai waterproofing. Selain murah dan se­derhana teknik pelaksanaannya, keuntung­an lain fiberglass ini, menurut Eddy, war­nanya tidak terbatas sehingga dapat me­nyesuaikan dengan konsep penampilan ba­ngunan. "Untuk bangunan rekreasi sema­cam ini, kita memang harus banyak impro­visasi, " tegas Eddy.
 
Bahan FRP ini juga digunakan sebagai waterproofing di main tank. Pilihan bahan wa­terproofing di sini terbatas karena tidak bo­leh mengandung zat-zat kimia yang mem­bahayakan ikan. Karena itu kemudian digu­nakan fiberglass.
 
Sedangkan elemen-elemen pembentuk suasana pada interior, seperti pohon, karang-karang semuanya merupakan artifi­sial, termasuk koral-koral di main tank . Ba­tang pohon serta karang-karang mengguna­kan bahan fiber dan semen, sedang dedaun­an menggunakan polyester. Pekerjaan elemen-elemen itu, yang disebut sebagai rock work ditangani kontraktor lokal. Semu­la, jelas Heryani, memang ada kekhawatiran akan hasilnya mengingat kontraktor di si­ni belum berpengalaman untuk pekerjaan seperti itu. Tetapi, ternyata hasilnya tidak mengecewakan. "Mereka mampu menter­jemahlcan ide-ide exhibition designer dengan cemerlang," Menurut Heryani, exhibition designer yang terlibat semula menawarkan paket design and built. Tetapi biaya yang di­tawarkan sangat tinggi, akhirnya diputuskan untuk menggunakan kontraktor lokal.
 
Bangunan akuarium ini didukung oleh alat filtrasi untuk menjernihkan/menyaring air laut. Air untuk main tank dan akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Ancol. Sis­tem filtrasi di sini, jelas Ir. Eddy Nurhadi, terdiri dari 2 macam, yakni: penyaringan terhadap benda-benda padat dan terhadap zat-zat kimia yang mematikan ikan. Berbeda dengan sistem filtrasi untuk air minum, di sini proses penyaringan harus tetap meninggalkan zat-zat kimia yang dibutuhkan ikan.
 
Untuk penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis pressurize filter dan sand filter. Sedangkan untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki digunakan ozon (0<sub>3</sub>). Penyaringan dengan sistem bertelcanan dan pasir diakomodasi dalam 4 buah tangki berkapasitas 3.000 m<sup>3</sup>. Filtrasi air laut itu kurang lebih berjalan sebagai berikut: air dari laut terlebih dulu ditampung dalam salt water reservoir untuk selanjutnya dimasukkan ke tangki filtrasi bertekanan yang terbagi atas 4 kamar, sementara ozon ditiupkan. Kemudian, setelah persyaratan teknis terpenuhi, air dialirkan ke main tank. Air di dalam main tank ini terus bersirkulasi selama 24 jam. Dalam bersirkulasi itu diperlukan sejumlah air tambahan (make up water). Kegiatan filtrasi ini didukung oleh 2 laboratorium.
 
Tangki filtrasi terletak di lantai dasar bersebelahan dengan main tank. Tempat karantina ikan juga terletak bersebelahan dengan main tank, tetapi berada di lantai 2.
 
== Sistem cerueuk dan pondasi rakit ==
Dijelaskan Ir. Eddy Nurhadi, secara struk-tur bangunan akuarium ini terbagi atas 2 bagian, yakni daerah akuarium raksasa (main tank) dan tangki filtrasi dengan sarana pameran. Antara kedua bagian itu dipisahkan oleh delatasi. Substruktur daerah alcuarium raksasa dan tangki filtrasi menggunakan sistem cerucuk kombinasi pondasi rakit (pondasi rakit berdiri di atas cerucuk). Cerucuk yang digunakan, jelas Eddy, adalah minipile beton berbentuk segitiga dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm, sebanyak 400 tiang. Minipile itu dipancang pada kedalaman 5-6 m mencapai lapisan karang, dengan jarak antar-tiang 1,5 m. Sedang ketebalan pondasi rakitnya adalah 80 cm. Daerah sarana pameran menggunakan pondasi dangkal setempat. Pada beberapa tempat pondasi dangkal itu, diperkuat oleh minipile di sekelilingnya.
 
Proses pemilihan sistem pondasi hingga diputuskan seperti yang sekarang dipakai cukup rumit, terutama untuk daerah main tank dan tangki filtrasi. Hal itu, menurut Eddy, karena kondisi tanah tapak yang berawa, sementara beban bangunan cukup berat. Design load untuk daerah main tank dan tangki filtrasi mencapai 8 ton/m², sedangkan untuk daerah sarana pameran hanya 3 ton/m².
 
Menurut Eddy, konsultan struktur yang terlibat tidak merekomendasi penggunaan sistem pondasi dalam tiang pancang. Karena dalam kondisi tanah berawa, tiang pancang tidak punya ketahanan terhadap gaya horisontal sehingga posisinya labil dan akan roboh bila terkena gempa. Konsultan struktur itu, lanjut Eddy, mengusulkan menggunakan pondasi rakit, tetapi dengan perbaikan tanah terlebih dulu. Perbaikan tanah yang diusulkan menggunakan sistem penggetaran horisontal, dan mengisi lubang — yang terjadi akibat penggetaran — dengan batu (stone column). Namun, katanya, karena temyata biaya perbaikan tanah dengan cara itu terlalu tinggi — ketika ditenderkan penawaran paling rendah Rp 2 milyar — harus dipikirkan alternatif lain. Akhirnya dipilih sistem perbaikan tanah dengan penggetaran secara vertikal, yang ditawarkan oleh satu perusahaan dari Hongkong. Pera1atan untuk keperluan itu didatangkan dari Hongkong, antara lain crane berkapasitas 40 ton.
 
Namun, jelas Eddy, ternyata peningkatan daya dukung tanah yang diperoleh setelah perbailcan masih di bawah yang dibutuhkan. "Karena itu saya putuskan untuk menggunakan mini pile yang diperlakukan sebagai cerucuk untuk meningkatkan daya dukung tanah, sekalipun harus membongkar pembesian pondasi rakit." Keputusan itu, katanya, harus segera diambil, mengingat peker jaan di lapangan terus berjalan — saat itu pembesian untuk pondasi rakit telah selesai, dan akan melangkah ke tahap pengecoran. Menurut Eddy, keputusan untuk membongkar pembesian harus diambil, mengingat hasil perbaikan tanah tidak memuaskan sehingga ada resiko amblasnya pondasi rakit.
 
Sedangkan penggunaan mini pile pada sebagian pondasi dangkal setempat (di daerah sarana pameran), jelasnya, karena titik-titik tersebut mendapat tambahan atau limpahan beban akibat dihilangkannya satu baris kolom. Di tengah perjalanan, satu baris kolom tersebut diputuskan untuk ditiadakan karena dianggap kurang menunjang bentukan ruang di ruang pamer. "Pondasi yang gado-gado ini terjadi, karena antara proses desain dan konstruksi berkejar-kejaran, dan meng-ingat ini merupakan jenis bangunan baru sehingga kita juga sambil belajar," katanya.
 
== Ketelitian yang tinggi               ==
Pelaksanaan konstruksi bangunan ini, jelas Eddy, dibagi atas beberapa paket pekerjaan, antara lain paket pekerjaan struktur dan arsitektur, paket pekerjaan AC, listrik, telepon serta paket pekerjaan interior yang terdiri dari art work dan rock work. Paket pekerjaan struktur dan arsitektur dibcrikan pada kontraktor utama, yakni [https://www.wkc.co.id/ PT Wijaya Kusuma Contractors (WKC)], sedangkan masing-masing paket lainnya diberikan pada kontraktor spesialis. Disamping itu, juga sebagai koordinator seluruh pekerjaan di lapangan.
 
Ir. Elang Jaya Project Manager [https://www.wkc.co.id/ PT Wijaya Kusuma Contractors] didampingi Ir. Bhimo Bramantyo - Site Manager dan Ir. Hermid Widjaja - Site Engineer menjelaskan, di proyek ini melibatkan 12 subkon dan 6 NSC M & E, serta NSC dari Amerika untuk pengadaan dan pemasangan akrilik.
 
Keterlibatan [https://www.wkc.co.id/ WKC], jelas Elang, sejak April 1993. Menurut kontrak seharusnya pekerjaan selesai Desember 1993. Tetapi, tambahnya, karena terdapat beberapa modifikasi desain, terutama pada display hall serta pekerjaan tambah, akhirnya waktu konstruksi diperpanjang dan ditargetkan selesai akhir Maret 1994. Hingga minggu pertama Maret 1994 progres di proyek telah mencapai 98 persen.
 
Secara teknis, menurut Elang, tidak dijumpai suatu kesulitan yang berarti selama pelaksanaan. Yang dibutuhkan adalah tingkat ketelitian yang tinggi, terutama untuk pemasangan akrilik terowongan. Di sepanjang terowongan dibuat semacam selokan selebar 15 cm kedalaman 10 cm sebagai tempat pijakan akrilik. "Garis selokan itu harus dibuat secara akurat agar pas dengan akriliknya," Kemudian sebagai tempat dudukan akrilik, pada selokan itu dipasang back rod — karet yang fleksibel tetapi keras. Setelah itu akrilik dengan ketebalan 62 mm dipasang, dan selanjutnya pada kiri dan kanan selokan di-grouting dengan non-schrinkage cement seteba1 10 cm. Sebagai finishing akhir, digunakan sealant jenis epoxy coating yang didatangkan dari Amerika. Epoxy ini telah digunakan untuk bangunan sejenis di Amerika. Pemasangan akrilik menggunakan crane kapasitas 70 ton. Ukuran akrilik per segmen rata-rata 2 m.
 
Pelaksanaan di lapangan, jclasnya, dikerjakan secara frontal dimulai dari pekerjaan pondasi dan berlanjut pekerjaan struktur atas. Namun pekerjaan konstruksi baja untuk atap dilaksanakan setelah pemasangan akrilik pada main tank, karena dibutuhkan ruang terbuka untuk manuver crane yang mengangkat akrilik. Main tank, jelas Elang, dilaksanakan dengan metoda pelaksanaan konvensional dengan bekisting multipleks. Ketebalan dinding main tank 50 cm semen tara tangki filtrasi 30 cm. Beton yang digunakan untuk kedua tangki dan pondasinya adalah jenis water tide tipe semen 2, dengan mutu K 400 (K 400 SW) Untuk pekerjaan struktur main tank (di luar rangka baja karena menunggu pemasangan akrilik lebih dulu) selesai Agustus 1993. Pada saat itu pekerjaan finishing (pasangan bata) telah berjalan.
 
Dijelaskan Elang, untuk mencegah timbulnya retak bila terjadinya perbedaan penurunan, joint delatasi menggunakan sistem jacking pada 6 titik dan selebihnya 23 titik dengan sistem drat. Dengan begitu, perbedaan penurunan dapat selalu disesuaikan. Jacicing yang digunakan berkapasitas 50 ton, sekalipun beban perencanaan main tank hanya sekitar 2 ton/tiang.
 
Struktur atap dengan rangka baja. Sedangkan penutupnya menggunakan multipleks marine plywood tebal 17 mm dan dilapisi fiber 3 mm (bersifat sebagai water proofing). Pada menara bangunan yang mengambil bentuk mercu suar menggunakan bahan: beton tebal 25 cm - mutu K-300, rangka aluminium, dan fiber 5 mm pada kubahnya (diameter 2 m).
 
Menurut Bhimo, jumlah tenaga kerja pada kondisi puncak melibatkan sekitar 800 hingga 1.000 orang. Kondisi puncak terjadi saat pekerjaan struktur finishing arsitektur sedang berjalan. Sebagai alat bantu kerja digunakan 1 unit mobile crane, 3 unit dump truck, 1 unit kompresor kapasitas besar, 1 unit excavator, 8 buah mesin las dan genet 3 x 40 kVA. Volume total beton yang terserap dalam proyek ini sekitar 8.000 sampai 9.000 m3 (70 persen mutu K-400 SW), besi beton 910 hingga 1.000 ton dengan mutu yang digunakan diameter lebih kecil 12 mm U 24 dan U 32 untuk diameter lebih besar 12 mm. Luas permukaan akrilik tunnel 465 m² sampai 475 m² dengan bobot total sekitar 30 ton.
 
Pengerjaan pohon dan karang artifisial, termasuk yang di dalam akuarium raksasa dilaksanakan di tempat. Menurut Elang, bahan baku untuk karang di akuarium memiliki persyaratan tidak boleh mengandung unsur besi, juga unsur-unsur lain yang mengandung racun yang bisa mematikan ikan. Bahan untuk membuat karang antara lain pipa PVC, wire mesh, semen, dan lateks. Setelah terbentuk, karang-karang itu diisi dengan beton perlahan-lahan agar mempunyai bobot sehingga tidak mengambang. Pengecoran beton itu, kata Elang, harus dilakukan dengan teliti. Air tidak boleh terperangkap di dalam karang, karena kelamaan air yang tidak ikut bersirkulasi menimbulkan racun bagi ikan. Pengerjaan rock work memakan waktu sekitar 1 1/2 bulan.
 
Sistem kontrak yang dilakukan terhadap [https://www.wkc.co.id/ WKC] adalah bersifat fixed price. Uang muka yang diberikan sebesar 20 persen. Pembayaran selanjutnya per bulan, sesuai progres pekerjaan. Nilai kontrak awal, berikut PPn sebesar Rp 4,8 miliar, dan besarnya nilai pekerjaan tambah ketika Konstruksi wawancara belum dihitung. Masa pemeliharaan selama 1 tahun, retensi 5 persen. Dari nilai kontrak, perbandingan antara struktur dan arsitektur adalah 70 persen dibanding 30 persen.[[Berkas:Concept Art SeaWorld Ancol.jpg|kiri|jmpl|166x166px]]
 
Dalam pengoperasiannya, jelas Heryani, Lippoland bekerja sama dengan [https://www.coralworld.com/ Coral World International (CWI)] yang telah berpengalaman dalam bisnis aktrarium di beberapa negara besar. Mr. Simon Lyas dari [https://www.coralworld.com/ CWI] yang ditunjuk sebagai General Manager SeaWorld turut pula terlibat selaku konsultan sejak tahap perencanaan. Antara lain dalam memberikan pengarahan yang berkaitan dengan exhibition conceptual yakni mengenai jenis-jenis fasilitas yang ditampilkan sampai dengan macam ikan dan operational activity.<ref>{{Cite web|title=Majalah Konstruksi 192-1994 - Google Drive (Hal. 54)|url=https://drive.google.com/drive/folders/1thNKuqA4P6Z7X1RbhqV6Ec6bzQOoq7Hs|website=drive.google.com|access-date=2022-09-09}}</ref>
== Pranala luar ==
[[Kategori:Taman Impian Jaya Ancol]]
<references />