Balisoan, Sahu, Halmahera Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k →‎top: clean up
 
Baris 15:
 
Masyarakat Halmahera Barat memiliki beragam macam suku bangsa, termasuk suku Loloda, Tabaru, Gamkonora, Wayoli, Sahu, Gorap, dan ada pula suku Ternate, dll.<ref>{{cite web|url=https://rri.co.id/ternate/budaya-hiburan/658139/tujuh-suku-asli-halmahera-barat-ramaikan-festival-teluk-jailolo-ftj-2019|title=Tujuh Suku Asli Halmahera Barat Ramaikan Festival Teluk Jailolo FTJ 2019|website=www.rri.co.id|accessdate=26 September 2020|archive-date=2021-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210824081732/https://rri.co.id/ternate/budaya-hiburan/658139/tujuh-suku-asli-halmahera-barat-ramaikan-festival-teluk-jailolo-ftj-2019|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, penduduk desa ini berdasarkan data BPS tahun 2019, pemeluk agama [[Kristen]] 98,43%, [[Katolik]] 1,35% dan [[Islam]] 0,22%.<ref name="SAHU"/> Dan mayoritas pekerjaan warga sebagai petani, pedagang dan ada juga pelaku industri seperti menganyam, dll.
bahasa interaksi setiap hari menggunakan bahasa melayu maluku utara dan bahasa sahu, bahasa suku asli setempat. desa balisoan di pimipin oleh kepala desa yg di sebut nyira(fomanyira) di bantu oleh perangkat desa sekretaris, bendahara dsb dan perangkat adat yg disebut gam ma kale yg terdiri dari ketua adat yg di dalamnya termasuk marga-marga walasae(pimpinan),kapita/momole( panglima) dan wala ngatom(prajurit) yang menegakan dan mengatur hukum adat di masyrakat adat (ngowa repe)
 
== Referensi ==