Kekayaan intelektual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 10:
== Sejarah ==
{{Main|Sejarah hak cipta|Sejarah paten}}
[[Berkas:
[[Statuta Monopoli]] (1624) dan [[Statuta Anne]] Britania (1710) adalah asal muasal [[paten]] dan [[hak cipta]],<ref>{{cite book|last=Brad|first=Sherman|author2=Lionel Bently|year=1999|url=https://www.google.com/books?id=u2aMRA-eF1gC&dq=statute+of+anne+copyright&lr=&as_brr=3&source=gbs_navlinks_s|title=The making of modern intellectual property law: the British experience, 1760–1911|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-56363-5|page=207}}</ref> dan menjadi tonggak awal terciptanya konsep kekayaan intelektual.
Baris 25:
Asal usul konsep ini dapat dilacak balik. [[Hukum Yahudi]] menyertakan beberapa pertimbangan yang pengaruhnya mirip dengan hukum HaKI modern, meski peristilahan penciptaan intelektual sebagai sebuah kekayaan tidak muncul — yakni prinsip ''Hasagat Ge'vul'' (perambahan tidak adil) digunakan untuk membuktikan keberadaan hak penggandaan oleh penerbit (bukan pencipta) pada abad ke-16.<ref>{{cite web|title=Jewish Law – Articles ("Jewish Law and Copyright")|url=http://www.jlaw.com/Articles/copyright1.html|publisher=Jlaw.com|access-date=17 August 2015}}</ref> Pada 500 SM, pemerintah [[Sybaris]] di zaman Yunani Kuno memberikan hak paten selama setahun "untuk siapa pun yang berhasil menemukan penyempurnaan sebuah kemewahan".<ref>Charles Anthon, A Classical Dictionary: Containing an Account of the Principal Proper Names Mentioned in Ancient Authors, and Intended to Elucidate All the Important Points Connected with the Geography, History, Biography, Mythology, and Fine Arts of the Greek and Romans. Together with an Account of Coins, Weights, and Measures, with Tabular Values of the Same 1273 (Harper & Brothers 1841). See also "The first patent law was enacted in Sybaris, a city in the South of Italy, before the Roman domination; The law was mentioned by Atheneus, an ancient writer..." in Takenaka, Toshiko (2013). Intellectual Property in Common Law and Civil Law. Edward Elgar Publishing, p. 419. (chapter by Mario Franzosi).</ref>
Menurut Jean-Frédéric Morin, "hukum kekayaan intelektual global saat ini berada di tengah-tengah pergeseran paradigma".<ref name="Morin">{{cite web|last=Morin|first=Jean-Frédéric|title=Paradigm shift in the global IP regime: The agency of academics, Review of International Political Economy, vol 21-2, 2014, p. 275|url=http://www.chaire-epi.ulaval.ca/sites/chaire-epi.ulaval.ca/files/publications/morin_2014_paradigm_shift_agency_of_academics.pdf}}</ref> Sungguh, hingga awal 2000-an hukum HaKI global didominasi oleh karakteristik perlindungan hukum HaKI berstandar tinggi dari Eropa atau Amerika Serikat, dengan tujuan penyeragaman standar ini di setiap negara dan dalam berbagai bidang, terhadap nilai-nilai sosial, budaya, atau lingkungan atau tingkat pembangunan ekonomi nasional. Morin berpendapat bahwa "wacana yang muncul dari hukum HaKI global menganjurkan fleksibilitas kebijakan yang lebih luas dan akses yang lebih luas ke pengetahuan, terutama untuk negara-negara berkembang." Memang, dengan Agenda Pembangunan yang diadopsi oleh WIPO pada tahun 2007, perlunya 45 rekomendasi penyesuaian kegiatan WIPO dengan kebutuhan khusus negara-negara berkembang dan bertujuan untuk mengurangi distorsi terutama pada isu-isu seperti akses pasien ke obat-obatan, akses pengguna Internet terhadap informasi, akses petani terhadap benih, akses pemrogram ke kode sumber, atau akses pelajar ke artikel ilmiah.<ref
Berdasarkan latar belakang inilah Perjanjian [[Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights]] (TRIPS) mewajibkan anggota WTO untuk menetapkan standar minimum perlindungan hukum, tetapi tujuan “penyetaraan yang adli” untuk peraturan perundang-undangan perlindungan HaKI telah menuai kontroversi berkaitan adanya perbedaan tingkat pembangunan negara.<ref>{{Cite journal|last=Roisah|first=Kholis|date=26 December 2017|title=Understanding Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights Agreement: From Hard and Soft Law Perspective|journal=Hasanuddin Law Review|volume=3|issue=3|pages=277–289|doi=10.20956/halrev.v3i3.1153|issn=2442-9899|doi-access=free}}</ref> Terlepas dari kontroversi, perjanjian tersebut telah secara luas memasukkan hak kekayaan intelektual ke dalam sistem perdagangan global untuk pertama kalinya pada tahun 1995, dan telah berlaku sebagai perjanjian paling komprehensif yang dicapai oleh dunia.<ref>WTO (2013): Intellectual Property; Responding to least developed countries’ special needs in intellectual property; https://www.wto.org/english/tratop_e/trips_e/ldc_e.htm</ref>
Baris 107:
Bila diasumsikan KI adalah hak nyata, Stallman beranggapan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan tujuan historis peraturan perundang-undangannya, dalam hal ini hak cipta berfungsi sebagai alat penyensoran, lalu, model regulasi untuk perusahaan percetakan. sehingga lebih mungkin menguntungkan sang pengarang, tetapi tidak pernah mengganggu kebebasan pembaca rata-rata.<ref>{{Cite web |url=http://web.mit.edu/comm-forum/forums/copyright.html |title=copyright and globalization in the age of computer networks |date=19 April 2001 |access-date=21 October 2015 |website=mit.edu |last=Stallman |first=Richard |author-link=Richard Stallman |archive-url=https://web.archive.org/web/20150302072256/http://web.mit.edu/comm-forum/forums/copyright.html |archive-date=2 March 2015}}</ref> Masih mengacu pada hak cipta, ia mengutip literatur hukum seperti Konstitusi Amerika Serikat dan [[hukum kasus]] untuk menunjukkan bahwa UU tersebut bertujuan sebagai sarana tawar-menawar opsional dan eksperimental untuk sementara memperdagangkan hak milik dan kebebasan berpendapat di muka umum, bukan pribadi, dalam bentuk peningkatan produksi seni dan pengetahuan. Dia menyebutkan, "jika hak cipta adalah hak alamiah, tidak dibenarkan untuk menyetop hak ini setelah jangka waktu tertentu".<ref>{{Cite web|title=Misinterpreting Copyright|url=https://www.gnu.org/philosophy/misinterpreting-copyright.html|last=Stallman|first=Richard|author-link=Richard Stallman|website=gnu.org|access-date=21 October 2015}}</ref>
Guru besar ilmu hukum, penulis, dan politikus [[Lawrence Lessig]], bersama dengan aktivis ''[[copyleft
Pengusaha dan politikus [[Rickard Falkvinge]] serta [[peretas]] [[Alexandre Oliva]] secara independen membandingkan dialek fiksi George Orwell [[Newspeak]] dengan terminologi yang digunakan oleh pendukung KI sebagai senjata linguistik untuk membentuk pendapat publik berkaitan debat hak cipta dan [[Digital Rights Management|DRM]].<ref>{{cite web|title=Language Matters: Framing The Copyright Monopoly So We Can Keep Our Liberties|url=http://torrentfreak.com/language-matters-framing-the-copyright-monopoly-so-we-can-keep-our-liberties-130714/|author1=Rick Falkvinge|author-link1=Rick Falkvinge|date=14 July 2013|website=torrentfreak.com|url-status=dead|access-date=17 August 2014|archive-date=4 June 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140604193406/http://torrentfreak.com/language-matters-framing-the-copyright-monopoly-so-we-can-keep-our-liberties-130714/}}</ref><ref>{{cite web |author1=Alexandre Oliva |author-link1=Alexandre Oliva |title=1984+30: GNU speech to defeat e-newspeak |url=http://www.fsfla.org/~lxoliva/fsfla/1984+30.en.pdf |access-date=17 August 2014 }}</ref>
Baris 119:
=== Tentangan terhadap cakupan HaKI yang luas ===
[[Berkas:
Sejumlah kritikus HaKI, seperti yang ada dalam [[gerakan budaya bebas]], menganggap bahwa monopoli intelektual dapat mengancam kesehatan (seperti pada [[paten obat]]), menghambat kemajuan, menguntungkan golongan tertentu, dan merugikan masyarakat,<ref>Birgitte Andersen. [http://redesist.ie.ufrj.br/globelics/pdfs/GLOBELICS_0050_Andersen.pdf 'Intellectual Property Right' Or 'Intellectual Monopoly Privilege': Which One Should Patent Analysts Focus On?] Conferência Internacional Sobre Sistemas De Inovação E Estratégias De Desenvolvimento Para O Terceiro Milênio. Nov. 2003</ref><ref>{{cite journal|last1=Martin|first1=G|last2=Sorenson|first2=C|last3=Faunce|first3=TA|year=2007|title=Editorial: Balancing the need to protect the intellectual property rights (IPRs)|journal=Globalization and Health|volume=3|page=4|doi=10.1186/1744-8603-3-4|pmc=1904211|pmid=17565684}}</ref><ref>On patents – {{cite web|author=Daniel B. Ravicher|date=6 August 2008|title=Protecting Freedom In The Patent System: The Public Patent Foundation's Mission and Activities|url=https://www.youtube.com/watch?v=d0chez_Jf5A|website=YouTube}}</ref><ref>{{cite web|last=Stiglitz|first=Joseph|author-link=Joseph Stiglitz|date=13 October 2006|title=Authors@Google: Joseph Stiglitz – Making Globalization Work.|url=https://www.youtube.com/watch?v=UzhD7KVs-R4#t=16m05s|website=YouTube|archive-url=https://ghostarchive.org/varchive/youtube/20211028/UzhD7KVs-R4|archive-date=2021-10-28}}{{cbignore}}</ref> dan beranggapan bahwa minat publik menjadi terancam karena adanya bentuk monopoli seperti [[perpanjangan hak cipta]], [[paten perangkat lunak]], dan [[paten metode bisnis]]. Lebih baru lagi, ilmuwan dan rekayasawan mengkhawatirkan [[penumpukan paten]] menghambat kemajuan teknologi bahkan di bidang teknologi tinggi seperti [[nanoteknologi]] .<ref>[https://arstechnica.com/science/2012/11/stallmans-got-company-researcher-wants-nanotech-patent-moratorium/ Stallman's got company: Researcher wants nanotech patent moratorium] – Ars Technica</ref><ref>[https://www.wired.co.uk/news/archive/2012-11/23/professor-seeks-nanotech-patent-moratorium Freeze on nanotechnology patents proposed to help grow the sector] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140302113908/http://www.wired.co.uk/news/archive/2012-11/23/professor-seeks-nanotech-patent-moratorium|date=2 March 2014}}- Wired UK 23 Nov 2012</ref>
Baris 137:
=== Tentangan terhadap perluasan sifat dan ruang lingkup HaKI ===
[[Berkas:
Sejumlah pengkritik HaKI menentang perluasan sistem HaKI, baik lingkup dan jangka waktunya.
Baris 227:
{{Authority control}}
[[
[[
[[
[[
|