Kerajaan Bedahulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus pengalihan ke Kerajaan Bali
Tag: Menghapus pengalihan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Angayubagia (bicara | kontrib)
k Dikembalikan ke revisi 18345867 oleh InternetArchiveBot (bicara): Revisi terbaik (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 1:
{{Infobox Former Country
|conventional_long_name = Kerajaan Bedahulu <br/>Kerajaan Pejeng <br/>Kerajaan Singamandawa <br/>Singhadwala
|native_name =
|common_name = Bedulu
|continent = Asia
|country = Bali
|s1 = Majapahit
|flag_s1 = Surya Majapahit.png
|common_languages = [[Bahasa Bali|Bali]]
|capital = [[Pejeng, Tampaksiring, Gianyar|Pejeng]]
|government_type = Monarki
|title_leader = Raja
|leader1 = [[Sri Kesari Warmadewa]]
|year_leader1 = 882–913
|leader2 = Dalem Makambika
|year_leader2 = 1345–1347
|era =
|event_start =
|date_start =
|year_start = 883 M
|event_end = Dikalahkan oleh Majapahit
|date_end =
|year_end = 1347 M
}}
 
'''Kerajaan Bedahulu''' atau '''Bedulu''' (disebut juga '''Kerajaan Pejeng''' karena lokasinya di [[Pejeng, Tampaksiring, Gianyar|Pejeng]]) adalah kerajaan kuno di pulau [[Bali]] pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang memiliki pusat kerajaan di sekitar [[Pejeng, Tampaksiring, Gianyar|Pejeng]] (baca: ''pèjèng'') atau [[Bedulu, Blahbatuh, Gianyar|Bedulu]], [[Kabupaten Gianyar]], [[Bali]].
 
Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan [[dinasti Warmadewa]]. Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) yang menentang ekspansi [[kerajaan Majapahit]] pada tahun 1343 pimpinan [[Gajah Mada]], namun berakhir dengan kekalahan Bedulu. Perlawanan Bedulu kemudian benar-benar padam setelah pemberontakan keturunan terakhirnya (''Dalem Makambika'') berhasil dikalahkan tahun 1347 M.
 
Setelah itu [[Gajah Mada]] menempatkan seorang keturunan [[brahmana]] dari [[Jawa]] bernama [[Sri Kresna Kepakisan]] sebagai raja (''Dalem'') di pulau Bali. Keturunan [[dinasti Kepakisan]] inilah yang di kemudian hari menjadi raja-raja di beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.
 
== Sejarah Kerajaan ==
Nama Pejeng mulai dikenal sejak tahun 1705, melalui laporan naturalis Belanda [[Georg Everhard Rumphius]], berjudul ''Amboinsche Reteitkamer''. Dalam laporan tersebut, Rumphius menyebut keberadaan genderang (nekara) berbahan perunggu yang kemudian hari disebut ''Bulan Pejeng''. Rumphius sendiri belum pernah melihat benda tersebut. Dia mendapat informasi dari orang lain yang menyatakan bahwa di Pejeng ada benda misterius dari perunggu. Benda ini dianggap meteorit dan bidang pukulnya yang bulat dianggap sebagai bulatan roda. Rumphius menulis, benda ini semula tergeletak di tanah, tidak seorang pun yang berani memindahkan karena takut mendapat celaka. Inventarisasi kepurbakalaan yang dilakukan ''Oudheidkundige Dienst'' (OD) atau Jawatan Purbakala Pemerintah [[Hindia Belanda]], yang kemudian diteruskan oleh Balai Kepurbakalaan Indonesia, menemukan kenyataan Desa Pejeng memiliki peninggalan arkeologis yang amat beragam dan tersebar hampir di seluruh pelosok desa. Peninggalan-peninggalan purba dan tulisan-tulisan yang ada membuat para ahli memperkirakan Pejeng adalah pusat Kerajaan Bali Kuno yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kerajaan Bedahulu (883-1343 M). Kata ''"pejeng"'' sendiri diduga berasal dari kata ''"pajeng"'' (payung), karena dari desa inilah raja-raja Bali Kuno memayungi rakyatnya. Ada juga yang menduga berasal dari kata ''pajang'', bahasa Jawa Kuno yang berarti sinar. Bagi tetua di Pejeng, sebelum Pejeng desa itu disebut Soma Negara, ibu kota '''Kerajaan Singamandawa'''.