Universitas Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Typo fixing, replaced: Disini → di sini
Baris 44:
Pada tahun [[1898]], pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] (''School tot Opleiding van Indische Artsen''). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.<ref>Jakarta100Bars: [http://www.jakarta100bars.com/2015/08/museum-of-national-awakening-stovia.html Museum of National Awakening (STOVIA School) Jakarta], diakses 7 Juni 2017</ref> Pada tahun [[1927]] mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (''Geneeskundige Hogeschool''). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.<ref>Jakarta.go.id: [http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/678/Geneeskundige-Hoge-School-GHS Geneeskundige Hoge School GHS]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 7 Juni 2017</ref>
 
Pada tahun [[1924]] pemerintah kolonial mendirikan [[RHS]] (''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]'' - Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. [[RHS]] inilah yang menjadi cikal-bakal [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]].
 
Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 di Jakarta. BPTRI memiliki dua fakultas (waktu itu disebut perguruan tinggi), yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran dan Perguruan Tinggi Hukum/Kesusasteraan. Ketua BPTRI adalah Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo. Perguruan Tinggi Kedokteran dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.<ref name="som">Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{rp|12}}} Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal [[21 Juni]] [[1946]] [[NICA]] mendirikan sebuah ''Nood Universiteit'' atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal [[21 Maret]] [[1947]], nama ''Nood Universiteit'' diganti menjadi ''Universiteit van Indonesie'' (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan ''Universiteit van Indonesie'', dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).<ref name=genebon>{{nl}} Bonne, C. (1941). ''"De Geneeskunde in Nederlandsch-Indie: Het geneeskundig onderwijs"'' dalam ''S. A. Tydskrif vir Geneeskunde'' edisi 8 November 1941.</ref>
Baris 131:
Perpustakaan Pusat Universitas juga terletak di sini. Selain itu terdapat pula berbagai fasilitas lain seperti Pusat Administrasi Universitas, Pusat Kegiatan Mahasiswa, [[Gymnasium]], stadion, lapangan hoki, penginapan ([[Wisma Makara]]), agen perjalanan Makara Tour & Travel, dan [[Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia]].
 
Di kampus Depok juga terdapat satu komunitas yang berfokus terhadap dunia pendidikan, yakni [[Cak Tarno Institute,]] komunitas ini digunakan sebagai ruang diskursus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Cak Tarno Institute (CTI) didirikan pada 14 Februari 2005. Nama Cak Tarno Institute diambil dari nama pendiri sekaligus Rektor dan Sokoguru CTI, yakni Cak Tarno, pedagang buku di sebuah kios kecil yang berada gang bernama Gg. Stasiun UI, yang menjadi penghubung antara Jalan Margonda Raya dengan Kampus Universitas Indonesia serta stasiun kereta Universitas Indonesia.
 
== Organisasi dan tata kelola ==
Baris 302:
=== Pusat Kegiatan Mahasiswa ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI merupakan tempat berbagai kegiatan mahasiswa UI. Disinidi sini terdapat sekretariat berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di UI. Selain itu, terdapat pula berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh para mahasiswa UI. Fasilitas itu antara lain aula yang dapat menampung kurang lebih 300-400 orang. Pada bulan Juni 2014, Direktorat Kemahasiswaan UI merencanakan melakukan pengembangan gedung Pusgiwa bersamaan dengan pembangunan gedung baru Direktorat Kemahasiswaan melalui pembangunan berbagai fasilitas lainnya, terutama untuk menunjang kemungkinan adanya unit-unit kegiatan mahasiswa yang baru. Namun, pembangunan terkendala anggaran dan diundur penyelesaiannya hingga diperkirakan pertengahan tahun 2018.{{fact}}
 
=== Wisma Makara ===