Efisiensi energi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
|||
Baris 17:
== Audit energi ==
Langkah pertama dalam mengadakan
Tanggung jawab pelaksanaan audit energi diberikan kepada auditor energi.{{Sfn|Lestari|2020|p=12}} Kegiatan-kegiatan audit energi dimulai dari survei data sederhana hingga pengujian secara rinci terhadap data yang sudah tersedia. Data lama kemudian dianalisa dan hasil analisanya digunakan untuk memperoleh data baru. Perolehan data baru merupakan hasil penggabungan data lama dengan uji coba pabrik secara khusus. Suatu audit energi memerlukan informasi mengenai ukuran dan jenis fasilitas pabrik untuk menentukan lamanya waktu pelaksanaan [[audit]]. Pelaksanaan audit energi juga ditentukan oleh tujuannya.{{Sfn|Simatupang, Hafiz dan Sasongko|2011|p=1}}
Audit energi awal secara umum mencakup kegiatan survei manajemen energi dan survei energi. Waktu pelaksanaannya ditentukan oleh tingkat kerumitan fasilitas pabrik. Pabrik yang sederhana dapat menyelesaikan audit energi awal hanya dalam sehari atau beberapa hari. Sementara itu, pabrik dengan fasilitas yang sangat rumit memerlukan waktu yang lebih lama hanya untuk mengadakan audit energi awal. Survei manajemen energi berisi kegiatan memahami manajemen energi yang masih dilakukan. Survei manajemen energi juga dikhususkan dalam pengambilan keputusan penetapan investasi proyek konservasi energi. Sedangkan kegiatan pada survei energi hanya berupa pembuatan ulasan mengenai kondisi peralatan. Ulasan dibuat hanya selama penggunaan peralatan oleh pemakai energi yang penting. [[Pendidih]] dan sistem uap merupakan contoh jenis pemakai energi yang penting. [[Instrumentasi]] yang mampu menghasilkan energi secara efisien juga terhitung sebagai peralatan penting. Audit energi awal hanya memerlukan sedikit jenis instrumentasi portabel. Syarat pelaksanaan audit energi awal adalah dilakukan oleh [[auditor]] energi yang berpengalaman. Pengalaman auditor energi ditentukan oleh keahliannya dalam pengamatan dan pengumpulan data serta mengaitkan keduanya. Hasil audit energi awal digunakan untuk [[Diagnosis|diagnosa]] situasi energi pabrik secara cepat.{{Sfn|Simatupang, Hafiz dan Sasongko|2011|p=2}}
Mengetahui penyebab-penyebab adanya pemborosan energi merupakan manfaat utama dari audit energi. Efisiensi energi dalam jangka pendek juga dapat dicapai dengan mengadakan tindakan-tindakan sederhana yang menghemat energi. Beberapa indikasi di dalam audit energi awal yaitu kecacatan [[insulasi]], kebocoran [[uap]] dan udara-tekan, kerusakan peralatan, dan pembandingan udara dan [[bahan bakar]] yang tidak terkendali. Hal lain yang dapat diperoleh dari kegiatan audit energi awal adalah informasi mengenai analisa data yang tidak lengkap dan lokasi pengawasan manajemen energi yang perlu diperketat. Pelaporan hasil audit energi awal dapat disusun dalam bentuk seperangkat rekomendasi yang berisis tindakan berbiaya rendah yang dapat dilaksanakan segera setelah pelaporan. Selain itu, laporan audit energi awal dapat berisi rekomendasi audit yang lebih sesuai untuk menguji secara teliti di area pabrik yang terpilih.{{Sfn|Simatupang, Hafiz dan Sasongko|2011|p=2-3}}
Setelah audit energi awal, biasanya diadakan pula audit energi terinci. Waktu yang diperlukan untuk audit energi terinci lebih lama dibandingkan dengan audit energi awal. Lamanya kegiatan audit energi terinci disesuaikan dengan sifat dan kerumitan fasilitas pabrik. Audit energi terinci mengamati kondisi peralatan operasi dari segi [[bahan]] pembuatan peralatan. Neraca bahan dan neraca panas menjadi indikator utama dalam audit energi terinci. Pengukuran paramter menggunakan instrumentasi portabel. Uji coba dalam audit energi terinci disesuaikan dengan jenis dan tujuan fasilitas yang sedang dipelajari, serta tingkat pembiayaan program manajemen energi.{{Sfn|Simatupang, Hafiz dan Sasongko|2011|p=3}} Uji coba yang diadakan dalam audit energi terinci meliputi uji efisiensi pembakaran, pengukuran suhu dan aliran udara bahan bakar pada peralatan utama, penentuan peralatan listrik yang menyebabkan penurunan faktor daya, dan uji sistem proses untuk peralatan yang baru diketahui spesifikasinya saja dan belum beroperasi.{{Sfn|Simatupang, Hafiz dan Sasongko|2011|p=3}} Syarat pengadaan audit energi terrinci adalah nilai intensitas konsumsi energi suatu bangunan telah melebihi nilai dari suatu standar yang diberlakukan.{{Sfn|Wati|2020|p=35}}
|