Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 115:
}}
| former_callsigns =
| former_channel_numbers = 43 UHF (analog)<br>44 UHF (digital)<br>24 UHF (digital)<Ref>[http://settopboxtv-digital.blogspot.com/p/blog-page.html Daftar Frekuensi dan Lokasi pemancar Siaran Tv digital]</ref>
| former_affiliations =
| effective_radiated_power = 20 kW (digital)
| HAAT = {{convert|270|m|ft|0|abbr=on}}
| class =
Baris 154:
Seiring waktu, RCTI kemudian mulai menampilkan hal-hal baru walaupun baru sekadar bersiaran resmi di Jakarta dan Bandung. Pada awal 1991, RCTI memperkenalkan siaran [[stereo]] ([[A2 Stereo|Zweiton]]).<ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p58.html Pemirsa dengan kuping mahal]</ref> Lalu, juga sejak 1989 RCTI sudah menyiarkan program sejenis berita bernama ''Seputar Jakarta'' (pada 1990 diubah menjadi ''[[Seputar Indonesia]]''). ''Seputar Indonesia'', menjadi dikenal karena pembawaannya yang cenderung tidak monolitik seperti menggunakan ''Pemirsa'' bukan ''Saudara''.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=xMhWm38KQcsC&pg=PA128&dq=seputar+indonesia+pemirsa+saudara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwii_dX12truAhVUbysKHeBECZcQ6AEwBHoECAYQAg#v=onepage&q=seputar%20indonesia%20pemirsa%20saudara&f=false Media, Culture and Politics in Indonesia]</ref> Siaran ''Seputar Indonesia'' juga merupakan program terawal yang memberikan penerjemah [[bahasa isyarat]] bagi pemirsa.<Ref name=siarangelap/> Lalu, di April 1994, RCTI memunculkan sistem [[teleteks]] pertama.<ref>[https://www.facebook.com/notes/rcti-jadul-entertainment/teletext-kiat-baru-menjual-tv-tahun-1994/427157080681146/ TELETEXT, KIAT BARU MENJUAL TV TAHUN 1994]</ref> Di tahun 1994 juga, diperkenalkan siaran ''[[:en:dual sound|dual sound]]'' dan pada 3 Juni 1995 diperkenalkan siaran 3 dimensi lewat kartun ''[[:en:Nobody's Boy: Remi|Remi]]''.<Ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p226.html Program tiga dimensi di rcti]</ref><Ref>[https://www.facebook.com/photo?fbid=10204179577802227&set=basw.AboSpOWbEMGNDutZgCUrCBT2snKkmIeAqlPROqPu7HXSN2FL7ZjcYaBSwVCYsMcwtvsctaUHtMeH7H5Xem5-W-f5lck-8FfRGyy_wcGqb32Ao-wYkIOS1fupL2ANnaj6yeUa8GeunHWObnyRxyAZB1wM&opaqueCursor=AbpaHTSxEAej9GvXqPK88TPZqrLGSPqEb-6t0KxBrCRP7yH-nIbSfAULppw_5ERQc_WD705Z8KSOS4NN4U14cVM7LtBDISRY8tlBNAl0XtHpGQ8eIzDex0gOW6sqGCrxWUHGQ8gut6NoBqd_yEL4O4lJ2zLI3zMdFBVV5bD8BliCnZWPvsgRrDEdERyAf8bsn-0u_Thq1Qhkk4OZSETK6OiWzKDmAA_gLCDj5sToIv_3K8lTl6hI-Qx_hZchpDwaNGtWx11x1WaTvtVB1qAflXKDgyZKkR-n1I0WWoK9_GYp85Jc4lJtPwvrJ_kY9EIbZFj5y8aiVndRXL9mDvLjLKfp5wo1Qfm5AVffcT4OoHrG1Qu6nqep3FYAW6IZn8WF7NNU0bRpbe9BeUK9cPMkmtKDhCkQKFWgPBPgYb7sCrMWUeE7asbU6xkADHfw4gkyTm936F8hkIPXfitGngNeNMsLw-jlqnZNs47hVHtYtytc7wJ84j-Kt9f6ncdWjw9PlEsEtNVy42sVayuWZVUSw3coixH6Z2YzHzmzvGwk-djv36r39k8mb4KEWAXKwH6QBjKME_zaUItZWpiZJ0n6DP93L7stREaQJATZcPqgAwkByZY4p-OXTcaUuTWp8hYJv_ugdbDi8ax3GrO18iIJWZQT4eHFxp3qT09bSEkNQlsUCJeLbZ3QKat1u-ehOTxgXvAeAfPpPhz5l9-Y_u3_uRBlWffMRvvpbUMzoLdFoSUCDraHEsNfMbdZjMIJG1kdEfq1OnLa7nausFuSRsn0Fr4RyqxwyXyaAgn6OgaNkC6htA RCTI TIGA DIMENSI]</ref>
 
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1993]], RCTI akhirnya baru bisa melakukan siarannya secara nasional. Izin siaran nasional yang didapatkan pada 30 Januari 1993 ini muncul sebagai akibat dari SK Menpen 04A/1993 pada 18 Januari 1993. Setelah izin siaran nasional itu didapatkan, RCTI cepat berekspansi dengan membangun puluhan stasiun transmisi di berbagai daerah seperti [[Yogyakarta]], [[Jayapura]], [[Solo]], [[Semarang]], [[Banjarmasin]] dan berbagai kota lainnya di Indonesia selama beberapa tahun ke depan.<ref name="TVJakarta"/><Ref>[https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p61.html Gelombang nasional untuk televisi swasta]</ref> Program-programnya pun kemudian terus berkembang, dari yang awalnya didominasi acara impor, menjadi program lokal, terutama [[sinetron]] yang sampai saat ini masih menjadi andalan RCTI (ditambah acara lain seperti [[kuis]], [[olahraga]], [[serial animasi]] anak-anak, dan lainnya).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ecxgAAAAQBAJ&pg=PA171&dq=rcti+foreign+programmes&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiw_sCE0af0AhWEWHwKHVYoA9cQ6AF6BAgKEAM#v=onepage&q=rcti%20foreign%20programmes&f=false Watching Si Doel: Television, Language and Identity in Contemporary Indonesia]</ref> Target pasarnya menargetkan segala kelompok (meskipun lebih condong ke kelas atas), dan cukup sering menjadi stasiun televisi No. 1 di Indonesia dalam soal ''rating''.<ref>[https://web.archive.org/web/19970618235301/http://www.rcti.co.id/Ratings/AuShare9501-9702.html National TV Audience Share Development]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hc0iPGmsXu4C&q=rcti+foreign+programmes&dq=rcti+foreign+programmes&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiw066r0qf0AhWYwzgGHRTzCRI4ChDoAXoECAoQAw Mass Media in Selected Muslim Countries]</ref>
 
Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 20 Agustus [[2000]], RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru serta penempatan logo diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Agar dapat memenuhi kewajiban siaran lokal sesuai [[Undang-Undang Penyiaran|UU Nomor 32 Tahun 2002]], pada tahun 2010 RCTI membentuk setidaknya 14 'anak' perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjalankan stasiun transmisi daerahnya tersebut.<ref>{{Cite news|last=Rusla |year=2010 |title=RCTI Targetkan Siaran Lokal 10 Persen |url=https://www.antaranews.com/berita/174646/rcti-targetkan-siaran-lokal-10-persen |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |access-date=11 Agustus 2021|editor-last=Burhani |editor-first=Ruslan }}</ref>
 
Mulai 7 November 2021, siaran RCTI resmi dihapus dari platform ''[[televisi internet|streaming]]'' lain selain yang berafiliasi ([[RCTI+]] dan [[Vision+]]) dengan maksud untuk harmonisasi konten maupun pengembangan aset digital yang dimiliki oleh grup.<ref>{{Cite news|last=Hafiyyan |year=2021 |title=Hary Tanoe Tutup Hak Siar RCTI di Platform OTT Selain Grup MNC |url=https://market.bisnis.com/read/20211105/192/1462543/hary-tanoe-tutup-hak-siar-rcti-di-platform-ott-selain-grup-mnc |work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]] |access-date=05 November 2021|editor-last=Nabila |editor-first=Mutiara }}</ref> Akan tetapi, hal tersebut lebih disebabkan oleh faktor kesuksesan ''[[Ikatan Cinta]]'' dan acara tersebut mampu meraup lebih banyak penonton di platform pesaing yaitu [[Vidio]] dan sejenisnya sehingga penutupan tersebut dilakukan. Tidak hanya kali ini saja RCTI berupaya untuk "menjegal" pesaingnya, sebelumnya RCTI juga menggugat [[televisi berlangganan]] lain yang menayangkan konten secara ilegal seperti Ninmedia (sekarang [[Kugosky]]) dan Matrix TV (sekarang bergabung dengan [[Nex Parabola]]).
Baris 202:
Sementara itu, sisa saham 30,18% pada awal 2000-an masih dipegang oleh Rajawali Wirabhakti Utama (Peter Sondakh). Peter akhirnya melepas kepemilikannya pada PT Bukit Cahaya Makmur pada 26 Agustus 2003. PT Bukit sendiri banyak yang menganggap merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan PT Bimantara.<ref name="TVJakarta"/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=YbEVAQAAMAAJ&q=bukit+cahaya+makmur+rcti&dq=bukit+cahaya+makmur+rcti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEhN3onbLuAhUxguYKHeJ7DJkQ6AEwAXoECAQQAg Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 373-378]</ref> Dengan hal tersebut, maka sejak saat itu 100% kepemilikan RCTI ada di bawah HT. HT kemudian melakukan restrukturisasi lagi dengan menempatkan perusahaan industri penyiarannya (termasuk RCTI) dalam PT [[Media Nusantara Citra]] sebagai induk. Sementara itu, saham PT Bukit akhirnya dijual pada Media Nusantara Citra pada 19 Februari 2004,<reF>[https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf Lapkeu Q2 BMTR 2005]</ref> sehingga kepemilikan MNC pada RCTI mencapai 100% sampai saat ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA23&dq=bimantara+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM3L-wlrLuAhVPAXIKHXyuBLkQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=bimantara%20bhakti&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref>
 
RCTI sampai saat ini tercatat tidak pernah dimiliki pemodal asing, namun tercatat pernah ada isu yang menyatakan bahwa beberapa investor akan membeli sahamnya atau bekerja sama. Pada tahun 1994 dan 2000, RCTI sempat dikabarkan akan dibeli sahamnya atau bekerja sama dengan konglomerat media [[Rupert Murdoch]] ([[News Corporation (1980-2013)|News Corporation]]). Namun, rencana masuknya Murdoch gagal karena tidak ada kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi pengendali. Selain itu, juga sempat beredar kabar bahwa [[Columbia Pictures|Columbia Tristar]] juga berencana masuk ke RCTI pada awal 2000-an.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=3SllAAAAMAAJ&q=RCTI+murdoch&dq=RCTI+murdoch&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj71YbBr_vuAhXEF3IKHUczBFsQ6AEwCXoECAAQAg Pers dalam "Revolusi Mei": runtuhnya sebuah hegemoni]</ref><Ref>[https://jawawa.id/newsitem/tv-industry-seeks-foreign-boost-1447893297 JP/TV industry seeks foreign boost]</ref> Pada pertengahan 1990-an juga stasiun televisi ini sempat merencanakan akan mencatatkan sahamnya di [[bursa saham]], tetapi dilarang pemerintah karena larangan akan kepemilikan asing di stasiun televisi swasta pada saat itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=SoPT3gcepkwC&pg=PT16&dq=rcti&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrouPf4-nzAhXV73MBHdgUB5QQ6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=rcti&f=false Imagi-Nations and Borderless Television: Media, Culture and Politics Across Asia]</ref>
 
== Program acara ==
Baris 343:
<small>Sumber: [http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris Dewan Komisaris RCTI] <ref>{{cite web |url=http://www.rcti.tv/profile/views/3/Dewan%20Komisaris |title=Dewan Komisaris RCTI |last1= |first1= |last2= |first2= |date=2012|website=Rajawali Citra Televisi Indonesia |publisher=PT Rajawali Citra Televisi Indonesia |access-date=30 Januari 2016 |quote=}}</ref></small>
 
== Stasiun Jaringan siaran ==
Menurut data [[Izin Penyelenggaraan Penyiaran]] (IPP) [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika RI]] (Kemenkominfo), RCTI saat ini disiarkan melalui 34 stasiun televisi yang dimiliki oleh 18 perusahaan (termasuk stasiun dan perusahaan induknya), dan menjangkau keseluruhan dari 34 provinsi di Indonesia.<ref name="ipp">[https://e-penyiaran.kominfo.go.id/uploads/informasi/4be6453eb9b45d3e3370ede9c586ce84.pdf DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017]</ref> serta, hingga tahun 2020, didukung oleh 52 stasiun pemancar.<ref>{{Cite news|year=2020 |title=Modal Besar TVRI: Ratusan Pemancar, Aset Triliunan, dan APBN |url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/159537/modal-besar-tvri-ratusan-pemancar-aset-triliunan-dan-apbn?hidden=login |work=[[Tempo.co]] |accessdate=3 Agustus 2020|last=Dongoran |first=Hussein Abri |language=id }}</ref> Cakupan ini, meskipun dibolehkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran,<ref>{{cite web |title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2001 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran |url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/176342/PP_Nomor_46_Tahun_2021.pdf |website=JDIH Sekretaria Kabinet RI |accessdate=5 Desember 2021}}</ref><!--PP No. 46/2021 masih berlaku dan mengikuti perkembangan revisi UU Ciptaker sesuai putusan MK--> sebenarnya melanggar pasal 31 [[Undang-Undang Penyiaran|Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran]] yang mengharuskan jangkauan siaran RCTI dibatasi. Sebagian besar stasiun tersebut dimiliki oleh RCTI, kecuali beberapa stasiun pemancar yang dijalankan bersama dengan SCTV oleh karena alasan historis.