Kepulauan Spratly: Perbedaan antara revisi

▲Taiwan dan Tiongkok sebagian besar secara strategis bersekutu dalam masalah kepulauan Spratly, karena keduanya mengklaim wilayah yang persis sama, sehingga kendali Taiwan atas pulau Itu Aba (Taiping) dipandang sebagai perpanjangan klaim Tiongkok.[73] Taiwan dan Tiongkok sama-sama mengklaim seluruh rantai pulau, sementara semua pengklaim lainnya hanya mengklaim sebagiannya. Tiongkok telah mengusulkan kerja sama dengan Taiwan melawan semua negara lain yang mengklaim pulau-pulau itu. Anggota parlemen Taiwan telah menuntut agar Taiwan membentengi pulau Itu Aba (Taiping) dengan senjata untuk mempertahankan diri melawan Vietnam, dan LSM Tiongkok dan Taiwan telah menekan Taiwan untuk memperluas kemampuan militer Taiwan di pulau itu, yang berperan dalam perluasan landasan pacu pulau itu di Taiwan pada 2012.[95] Tiongkok telah mendesak Taiwan untuk bekerja sama dan menawarkan Taiwan bagian dalam sumber daya minyak dan gas sambil melawan semua penuntut saingan lainnya. Anggota parlemen Taiwan telah mengeluhkan agresi Vietnam berulang kali dan pelanggaran di Itu Aba (Taiping) Taiwan, dan Taiwan mulai memandang Vietnam sebagai musuh atas Kepulauan Spratly, bukan Tiongkok.[96] Dewan direktur perusahaan minyak negara Taiwan, CPC Corp, Chiu Yi menyebut Vietnam sebagai "ancaman terbesar" bagi Taiwan.[95] Landasan udara Taiwan di Taiping telah membuat Vietnam jengkel.[97] Tiongkok memandang perluasan militer dan landasan udara Taiwan di Taiping sebagai keuntungan bagi posisi Tiongkok melawan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Klaim Tiongkok atas Kepulauan Spratly mendapat keuntungan dari bobot hukum karena kehadiran Taiwan di Itu Aba, sementara Amerika di sisi lain secara teratur mengabaikan klaim Taiwan di Laut Tiongkok Selatan dan tidak menyertakan Taiwan dalam pembicaraan apapun mengenai penyelesaian sengketa untuk wilayah tersebut.[ 98]