Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
BurningHill (bicara | kontrib) |
BurningHill (bicara | kontrib) |
||
Baris 98:
Pada 10 Oktober 2022, polisi mengakui telah menggunakan gas air mata kadaluarsa.<ref>{{Cite news|last=Ismail|date=2022-10-10|title=Tragedi Kanjuruhan, Polri Akui Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa|url=https://nasional.tempo.co/read/1643703/tragedi-kanjuruhan-polri-akui-gunakan-gas-air-mata-kedaluwarsa|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-10-15|editor-last=Febriyan|first=Hamdan Cholifudin}}</ref> Tim pencari fakta menyerahkan sampel gas air mata kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menganalisis gas air mata yang digunakan oleh polisi untuk menemukan kemungkinan adanya racun atau senyawa lain dalam gas air mata, untuk menentukan senyawa yang menyebabkan cedera atau kematian para korban. Sampel gas air mata tersebut berasal dari tiga tempat penyimpanan gas air mata Polri yang terpisah, yaitu dari [[Korps Brigade Mobil|Brimob]], Korps Samapta, dan Polres Malang.<ref>{{Cite news|last=Suwiknyo|first=Edi|date=2022-10-10|title=Tim Pencari Fakta Serahkan Sampel Gas Air Mata Kedaluwarsa ke BRIN|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20221010/16/1586109/tim-pencari-fakta-serahkan-sampel-gas-air-mata-kedaluwarsa-ke-brin|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-10-15|editor-last=Harjanto|editor-first=Setyo Aji}}</ref> Karena masalah gas air mata yang kadaluarsa, orang tua dari dua korban yang meninggal dalam tragedi tersebut mengajukan permintaan otopsi ulang pada tubuh putri mereka, sang ayah mempertanyakan penyebab kematian kedua putrinya.<ref>{{Cite news|date=2022-10-15|editor=Riska Farasonalia|title=Ajukan Otopsi Ulang 2 Putrinya, Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan: Supaya Menjadi Terang|url=https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/16/060000178/ajukan-otopsi-ulang-2-putrinya-ayah-korban-tragedi-kanjuruhan--supaya|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-10-16|editor-last=Farasonalia|editor-first=Riska}}</ref>
[[Berkas:Kanjuruhan_disaster_tear_gas_trajectory.jpg|jmpl|250x250px|Tangkapan layar investigasi visual oleh Narasi yang menunjukkan penembakan gas air mata ke tribun timur.]]
Pada 15 November, Polda Jawa Timur memanggil dokter dari Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen, untuk memberikan kesaksian terhadap tersangka terhadap [[Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia|KUHP]] pasal 359 dan 360, yang mana mengatur tentang hukuman dari mengakibatkan seseorang mengalami cidera serius atau kematian karena ketidak sengajaan, dan juga pasal 103 paragraf 1 Jo undang-undang pasal 52 nomor 11 tahun 2022, yang terkait dengan olah raga.<ref name=":8"/> Hingga 15 November 2022, sebelas dokter telah memberikan kesaksian.<ref name=":8">{{cite web|first=Luhur|last=Pambudi|editor-first=Dyan|editor-last=Rekohadi|title=Dokter Harun dari RS Wava Husada Kepanjen Malang Diperiksa Polisi Pasca Pernyataan Soal Gas Air Mata|url=https://suryamalang.tribunnews.com/2022/11/15/dokter-harun-dari-rs-wava-husada-kepanjen-malang-diperiksa-polisi-pasca-pernyataan-soal-gas-air-mata|website=suryamalang.tribunnews.com|date=15 November 2022|access-date=15 November 2022|language=id}}</ref><ref>{{cite news|title=Polda Jatim Periksa Dokter Harun yang Tangani Korban Tewas Kanjuruhan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221115080232-12-873788/polda-jatim-periksa-dokter-harun-yang-tangani-korban-tewas-kanjuruhan|work=CNN Indonesia|date=15 November 2022|access-date=15 November 2022}}</ref>
=== Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) ===
|