Dilem, Kepanjen, Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
Baris 25:
Ada dua versi sejarah Desa Dilem,
Pertama, wilayah Desa Dilem ini dulunya merupakan '' 'kaputren' '', yaitu suatu tempat tinggal para wanita atau putri yang cantik jelita serta menjadi tempat tinggalnya dayang cantik dari '''Kerajaan Jenggolo Manik''' yang di pimpin 'Ratu Sekar Taji' dan pusatnya berada di sebelah selatan desa. Karena sangat cantiknya, banyak dipuji dari kerajaan atau wilayah lain. Kata '' ‘dipuji’ '' tersebut bila dialihbahasakan ke dalam Bahasa Jawa, muncul kata '' ‘di elem’ ''. Seiring berjalannya waktu, kata '' ‘di elem’ '' tersebut berubah menjadi '''Dilem'''.
Hal ini diperkuat dengan banyaknya temuan berupa bebatuan dan sumber air besar di bawah pohon seruni yang umurnya telah mencapai ratusan tahun. Salah satu sumber air yang cukup terkenal adalah '' 'Sumber Wuni' '' yang terletak di Dusun Lemah Duwur. Temuan tersebut dianggap sebagai bukti bahwa wilayah ini dulunya memang benar-benar merupakan tempat para putri yang cantik jelita.
Sedangkan yang kedua, dituturkan bahwa pada zaman dahulu di desa ini banyak terdapat '' 'pohon perdu atau nilam' '' yang oleh masyarakat setempat menyebutnya dengan nama '''pohon dilem'''. Pohon ini dikenal sering mengeluarkan bau yang harum semerbak wanginya, sehingga pohon ini acapkali dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak wangi. Bagian daunnya diekstraksi minyaknya sebagai bahan dasar pembuatan parfum, dupa, minyak atsiri, anti serangga dan juga industri kosmetik. Namun, saat ini keberadaan pohon ini sudah jarang diketemukan di desa ini.
Baris 75 ⟶ 73:
{{Authority control}}
{{Kelurahan-stub}}
|