Hajar Aswad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 14:
 
Bingkai perak di sekitar Hajar Aswad dan kiswah hitam atau kain yang menyelimuti Ka'bah selama berabad-abad dipertahankan oleh Sultan [[Ottoman]] dalam peran mereka sebagai ''Penjaga Dua Masjid Suci''. Bingkai aus seiring waktu karena penanganan yang konstan oleh para peziarah dan diganti secara berkala. Bingkai usang dibawa kembali ke [[Istanbul]], di mana mereka masih disimpan sebagai bagian dari relik suci di [[Istana Topkap]].<ref>{{cite book|title=The sacred trusts: Pavilion of the Sacred Relics, Topkapı Palace Museum|last=Aydın|first=Hilmi|publisher=Tughra Books|year=2004|isbn=978-1-932099-72-0}}</ref>
 
Pelancong Swiss [[Johann Ludwig Burckhardt]] mengunjungi Mekah pada tahun 1814, dan memberikan penjelasan rinci dalam bukunya,''Travels in Arabia'' tahun 1829:
 
{{Kutipan|Itu berbentuk oval tidak beraturan, berdiameter sekitar tujuh inci [18 cm], dengan permukaan bergelombang, terdiri dari sekitar selusin batu kecil dengan berbagai ukuran dan bentuk, disatukan dengan baik dengan sedikit semen, dan dihaluskan dengan sempurna; seolah-olah keseluruhannya telah dipecah menjadi kepingan-kepingan oleh pukulan keras, dan kemudian disatukan kembali. Sangat sulit untuk menentukan secara akurat kualitas dari batu ini yang telah dipakai ke permukaannya saat ini oleh jutaan sentuhan dan ciuman yang diterimanya. Tampak bagi saya seperti lahar, mengandung beberapa partikel asing kecil berwarna keputihan dan zat kuning. Warnanya sekarang coklat kemerahan tua mendekati hitam. Itu dikelilingi di semua sisi oleh perbatasan yang terdiri dari zat yang saya anggap sebagai semen dekat dari ter dan kerikil yang serupa, tetapi tidak persis sama, warna kecoklatan. Perbatasan ini berfungsi untuk mendukung bagian-bagiannya yang terpisah; lebarnya dua atau tiga inci, dan naik sedikit di atas permukaan batu. Baik perbatasan maupun batu itu sendiri dikelilingi oleh pita perak, lebih lebar di bawah daripada di atas, dan di kedua sisinya, dengan pembengkakan yang cukup besar di bawah, seolah-olah ada bagian dari batu yang tersembunyi di bawahnya. Bagian bawah perbatasan bertatahkan paku perak.<ref name="Burckhardt1829">{{cite book|last=Burckhardt|first=Johann Ludwig|title=Travels in Arabia, Comprehending an Account of Those Territories in Hedjaz which the Mohammedans Regard as Sacred|url=https://archive.org/details/travelsinarabia04burcgoog|year=1829|publisher=Henry Colburn, New Burlington Street|page=[https://archive.org/details/travelsinarabia04burcgoog/page/n265 250]}}</ref>}}
 
Mengunjungi Ka'bah pada tahun 1853, [[Richard Francis Burton]] mencatat bahwa:
 
{{kutipan|Warnanya tampak hitam dan metalik, dan bagian tengah batu tenggelam sekitar dua inci di bawah lingkaran logam. Di sekeliling sisinya ada semen coklat kemerahan, hampir sejajar dengan logam, dan miring ke tengah batu. Band ini sekarang menjadi lengkungan besar dari emas atau perak. Saya menemukan lubang di mana batu itu berada, lebarnya satu jengkal dan tiga jari.<ref name="Burton1856">{{cite book|last=Burton|first=Sir Richard Francis|title=Personal Narrative of a Pilgrimage to El-Medinah and Meccah|url=https://books.google.com/books?id=lbVSx5zKcrEC&pg=PA161|year=1856|publisher=Longman, Brown, Green, Longmans, and Roberts|page=161}}</ref>}}
 
== Peletakkan Hajar Aswad oleh Muhammad ==