Melkisedek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 7:
* Kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari hasil jarahan yang diperoleh dari musuh-musuhnya ([[Ibrani 7#Ayat 2|ayat 2]])
* Imam yang tidak didasarkan pada keturunan ("Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah" [[Ibrani 7#Ayat 3|ayat 3]])
* Keimamannya tidak berawal dan berakhir ("harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan" [[Ibrani 7#Ayat 3|ayat 3]]); keimamannya tetap abadi (tidak lahir dan tidak mati, "dan karena ia dijadikan sama dengan [[Anak Allah]], ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya" [[Ibrani 7#Ayat 3|ayat 3]]);
* Keimamannya adalah sebuah kebenaran ("Menurut arti namanya Melkisedek ({{lang-he|מלכי־צדק}}; ''mal-kî-tse-ḏeq'') adalah pertama-tama raja kebenaran (''tse-ḏeq''; ''sedek'')" [[Ibrani 7#Ayat 2|ayat 2]]); dan
* Keimamannya bersifat damai ("dan juga raja Salem ({{lang-he|מלך שלם}}; ''me-leḵ shā-lêm''), yaitu raja damai sejahtera (''shā-lêm''; ''shalom''; ''syalom''; ''salem'')" [[Ibrani 7#Ayat 2|ayat 2]]).
Di dalam [[Mazmur 110#Ayat 4|Mazmur 110:4]], menyatakan "Melkisedek" yang akan datang kemudian sebagai seorang raja keturunan [[Daud]] yang ditetapkan dengan sumpah Allah menjadi imam untuk selama-lamanya. Latar belakang penetapan ini terdapat dalam hal penaklukan [[Yerusalem]] oleh [[Daud]] kira-kira tahun [[1000 SM]].<ref name="Ensiklopedia"/><ref name="Bergant">Dianne Bergant, Robert J. Karris. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. 2002. 423</ref>
Berdasarkan hal itu [[Daud]] dan keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam raja dari Melkisedek. Raja yang ditetapkan dengan cara demikian disebut oleh [[Yesus]] dan orang-orang sezaman-Nya sebagai [[Mesias]], [[anak Daud]] ({{Alkitab|Markus 12:35}}). Kesimpulan ini diambil oleh [[surat Ibrani]], yang mengembangkan temanya tentang keimaman Tuhan Yesus di sorga berdasarkan [[Mazmur 110#Ayat 4|Mazmur 110:4]], dengan penjelasan dari Kejadian 14:17-24; di situ Melkisedek tampil dan menghilang tiba-tiba tanpa keterangan tentang kelahirannya atau kematiannya, asal nenek moyangnya atau keturunannya, dalam suatu cara yang menjelaskan bahwa kedudukannya lebih tinggi dari [[Abraham]], dan tanpa disebut-sebut dari keimaman keturunan [[Harun bin Amram|Harun]] sebagai keturunan Abraham. Maka dengan itu ditetapkan bahwa keimaman Kristus lebih tinggi dari keimaman Lewi pada zaman [[Perjanjian Lama]] ({{Alkitab|Ibrani 5:6-11; 6:20-7:28}}).
Dalam perspektif Yahudi, sosok Melkisedek atau raja Shalem merujuk kepada seorang Imam Besar yang menjabat di masa Abraham yakni [[Sem]], putra [[Nuh]].<ref>Ginzberg, Louis, ed. (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
|