Nashr dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 54:
Pada November 1310, Nashr jatuh sakit parah, dan sebuah faksi di istana berusaha membangun pengaruh untuk Muhammad III. Mantan sultan tua dan hampir buta diangkut dengan sampah dari Almuñécar. Akan tetapi, rancangan untuk mengembalikan Muhammad III gagal ketika Nashr pulih sebelum Muhammad dinobatkan; Nashr kemudian memenjarakan saudaranya di ''Dar al-Kubra'' (''La Casa Mayor'', "Big House") di Alhambra.{{sfn|Vidal Castro|2004|p=361}} Nashr kemudian memenjarakan saudaranya yang hampir tenggelam, meskipun ada laporan yang saling bertentangan tentang kapan hal itu terjadi. [[Ibn al-Khatib]] mencantumkan empat tanggal: pertengahan Februari 1311, Februari atau Maret 1312, 12 Februari 1312, dan 21 Januari 1314.{{sfn|Vidal Castro|2004|pp=362–363}} Sejarawan [[Francisco Vidal Castro]], yang mempertimbangkan keempat tanggal tersebut, menganggap tanggal terbaru sebagai yang valid karena juga muncul dalam laporan kredibel lainnya serta di batu nisan Muhammad.{{sfn|Vidal Castro|2004|p=361}}
 
Pemimpin pemberontakan berikutnya adalah [[Abu Said Faraj]], gubernur [[Málaga]] yang juga menjadi anggota dari dinasti Nashri.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|pp=2–3}} Dia adalah keponakan [[Muhammad I dari Granada|Muhammad I]], kakek Nashr serta anggota pendiri kesultanan, serta saudara ipar Nashr karena dia menikah dengan saudara perempuan Nasr, Putri Fatimah.{{sfn|Fernández- Puertas|1997|pp=2–4}} Ketika Abu Said memberikan penghormatan tahunannya kepada Nashr, dia menemukan bahwa sultan tidak disukai di istana. Dia juga tidak menyukai apa yang dia dengar tentang Nashr. Menurut Fernández-Puertas, Abu Said semakin marah atas kematian Muhammad III.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=4}}
 
Abu Said memulai pemberontakannya di Málaga pada tahun 1311. Alih-alih memproklamirkan dirinya sebagai sultan, dia menyatakan untuk putranya, Ismail, yang memiliki legitimasi tambahan sebagai cucu Muhammad II melalui ibunya Fatimah.{{en|Fernandez-Puertas|1997 |p=4}}{{en|Rubiera Mata|1975|pp=131–132}} Pemberontak Málaga didukung oleh pasukan Afrika Utara di bawah pimpinan Utsman bin Abi al-Ula, komandan [[Relawan Iman]] ditempatkan di Málaga ketika pasukan Afrika Utara lainnya di bawah pangeran [[Abdul Haqq ibn Utsman]] dan [[Hammu ibn Abdul Haqq]] mendukung Nashr.{{sfn|Harvey|1992|p=180}} Pemberontak mengambil [[Antequera]], [[Marbella]] dan [[Velez-Málaga]], maju ke [[Vega dari Granada]] dan dikalahkan pasukan Nashr di tempat yang disebut ''al-Atsha'' oleh Sumber Arab, mungkin [[Láchar]] hari ini. Selama pertempuran, Nashr jatuh dari kudanya dan kehilangan kuda tersebut sehingga dia harus berjalan kaki untuk kembali ke Granada. {{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=4}} Nashr meminta bantuan dari Ferdinand IV, dan pasukan Kastilia di bawah Infante Peter untujuntuk mengalahkan Abu Said dan Ismail pada tanggal 28 Mei 1312.{{sfn|O'Callaghan|2011|p= 134}} Abu Said mengupayakan perdamaian dan dapat mempertahankan jabatannya sebagai gubernur Málaga dan kembali membayar upeti kepada Sultan.{{sfn|Fernández-Puertas |1997|p=4}} Selanjutnya, Nasr juga membayar upeti tahunannya kepada Kastilia pada bulan Agustus 1312, tidak lama sebelum Ferdinand IV meninggal dan digantikan oleh putranya yang berusia satu tahun [[Alfonso XI dari Kastilia|Alfonso XI]].{{sfn|O'Callaghan|2011|p=134}}
 
[[File:Gate of Elvira.jpg|thumb|[[Gerbang Elvira]], tempat [[Ismail I dari Granada|Ismail I]] memasuki Granada untuk menggulingkan Nashr pada tahun 1314.|alt=A beige-coloured city gate]]
Oposisi terhadap Nasr berlanjut, dan anggota faksi anti-Nashr melarikan diri dari pengadilan ke Málaga.{{sfn|Rubiera Mata|1975|p=132}} Segera Ismail memulai kembali pemberontakan dengan bantuan dari ibunya Fatimah dan Utsman ibn al-Ula .{{sfn|Catlos|2018|p=343}} Saat Ismail bergerak menuju Granada, pasukannya membengkak dan penduduk ibu kota membuka gerbang kota untuknya. Ismail memasuki kota dari [[Gerbang Elvira|Gerbang Elvira (Ilbira)]] dan mengepung Nashr, yang tetap berada di Alhambra.{{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=5}} Nashr mencoba meminta bantuan dari Infante Peter (sekarang salah satu bupati untuk bayi raja), tetapi bantuan tidak datang pada waktunya.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=134}} Nashr dipaksa turun tahta pada 8 Februari 1314 (21 Syawal 713 AH).{{sfn|Latham|Fernández-Puertas|1993|p=1023}} Sebagai ganti penyerahan Alhambra, dia diizinkan pergi ke [[Guadix]] dan memerintah di sana sebagai gubernur.{{sfn|Latham| Fernández-Puertas|1993|p=1023}}{{sfn|Fernández-Puertas|1997|p=5}} Abd al-Haqq ibn Uthman dan Hammu ibn Abd al-Haqq menemani Nashr di sana.{{sfn|Latham|Fernández -Puertas|1993|p=1023}}{{sfn|Harvey|1992|p=180}}
 
== Mencoba merebut kembali tahta ==
Setelah Nashr kalah dan pindah ke Guadix, dia masih mempertahankan klaimnya atas takhta.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=138}} Dia menyebut dirinya "Raja Guadix" dan memimpin sekelompok kerabat dan pelayannya untuk memberontak kepada Ismail. Ismail mengepung Nashr di Guadix pada Mei 1315 tetapi pergi setelah 45 hari.{{sfn|Vidal Castro}} Nashr berulang kali meminta bantuan dari Kastilia, yang saat itu diperintah oleh dua orang bupati bernama Infante Peter, Infante John, dan nenek raja [[María de Molina]].{{sfn|O'Callaghan|2011|p=137}} Peter setuju untuk bertemu Nashr dan membantunya, tetapi secara terpisah dia juga memberi tahu James II dari Aragon bahwa dia bermaksud menaklukkan Granada untuk dirinya sendiri, dan akan berikan seperenamnya ke Aragon sebagai ganti bantuan. Pada Januari 1316, Nashr menegaskan kembali kepada James II bahwa kampanye yang akan datang adalah untuk mengembalikan dirinya sebagai Sultan Granada.{{sfn|O'Callaghan|2011|p=138}} Nashr menawarkan untuk memberikan Guadix kepada Peter sebagai imbalan atas bantuannya jika Nashr berhasil merebut kembali tahta.{{sfn|Vidal Castro}}