Kepulauan Raja Ampat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 29:
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat [[Maluku]]. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang [[raja]]. Semenjak berdirinya lima [[kesultanan]] muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari [[Kesultanan Tidore]]. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim [[Hindia Belanda]].
==Daftar kerajaan==
Berikut merupakan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah kepulauan Raja Ampat:<ref name="Mansoben 1995 hlm 242-246">{{cite book |last=Mansoben |first=Johszua Robert |author-link= |date=1995 |title=Sistem Politik Tradisional Di Irian Jaya |url= |location=Jakarta |publisher=LIPI - RUL 1995 |pages=242-246|isbn=979-8258-06-1}}</ref>
*[[Kerajaan Waigeo]] dengan pusat pemerintahannya di Weweyai, Pulau Waigeo
*[[Kerajaan Salawati]] dengan pusat pemerintahannya di Samate, Pulau Salawati bagian utara.
*[[Kerajaan Misool]] dengan pusat pemerintahannya di Lilinta kemudian berpindah ke Sel Peleket.
**[[Kerajaan Waigama]] dengan pusat pemerintahan di Waigama, Pulau Misool.
*[[Kerajaan Sailolof]] dengan pusat pemerintahannya di Sailolof, Pulau Salawati bagian selatan.
== Masyarakat ==
|