Lokomotif E10: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 16:
|width =2.506 mm
| height = 3.500 mm
|weight =
|wheeldiameter =1000 mm
|vaporpressure =14 kg/cm²
|cylindersize =450 ×
|poweroutput =500 hp
|topspeed =
|notes=
|railroad=[[Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust]]|currentowner=[[PT Kereta Api Indonesia]]|locale=[[Divisi Regional II Sumatera Barat]]|nickname="[[kereta api Mak Itam|Mak Itam]]"
E1060 (Museum Kereta Api Sawahlunto)}}
'''Lokomotif E10''' adalah [[lokomotif uap]] yang diproduksi oleh [[Maschinenfabrik Esslingen]], Jerman, [[Swiss Locomotive and Machine Works]] (SLM), Swiss, serta [[Nippon Sharyo]], Jepang. Lokomotif ini dahulu merupakan ikon perkeretaapian [[Sumatra Barat]]. Sebagai lokomotif uap bergigi, karier lokomotif ini dihabiskan untuk menarik kereta api batu bara dan penumpang di jalur rel gerigi yang menghubungkan [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]] dengan [[Kota Padang|Padang]]. Lokomotif ini dijuluki "[[Kereta api Mak Itam|Mak Itam]]", berasal dari frasa bahasa Minangkabau yang berarti "paman hitam".<ref>{{cite book |last1=Bagus Prayogo |first1=Yoga |author-link1= |last2=Yohanes Sapto |first2=Prabowo |author-link2= |last3=Radityo |first3=Diaz|date=2017 |title=Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. |url= |location=Yogyakarta |publisher=Jogja Bangkit Publisher |page=105|isbn=978-602-0818-55-9 |author-link=}}</ref>
|