Paku Alam IV: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ariyanto (bicara | kontrib)
k clean up
Baris 54:
Nataningrat diperjuangkan GK Ratu Ayu permaisuri [[Paku Alam II]] untuk menjadi pewaris tahta. Di sini sekali lagi dapat dilihat peranan perempuan dalam mengatur pemerintahan pada zaman kerajaan (bandingkan dengan pengaruh besar ibu Hamengkubuwono III dalam mendudukkan putranya dengan mendongkel kedudukan suaminya).
 
Pada [[1 Desember]] [[1864]] RM Nataningrat ditahtakan sebagai '''Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Surya Sasraningrat''' menggantikan almarhum pamannya.
 
== Sebagai Adipati Pakualaman ==
Baris 62:
 
== Kehidupan Pribadi ==
Paku Alam IV menikah pertama kali dengan Putri Bupati [[Banyumas]] yang kemudian diceraikan karena sakit. Perkawinan yang kedua dengan GK Ratu Ayu putri [[Hamengkubuwono VI]]. Namun lagi-lagi seperti perkawinan yang pertama ia tidak memperoleh anak. GK Ratu Ayu selanjutnya juga diceraikan. Perlu dicatat GK Ratu Ayu kemudian menikah dengan Bupati [[Demak]] dan melahirkan Bupati [[Jepara]], ayah RA [[Kartini]]. Paku Alam IV hanya memiliki 2 putra-putri yang berasal dari selir.
 
Pada [[24 September]] [[1878]] ia mangkat dan dimakamkan di [[Pasarean Mataram|Kota Gede Yogyakarta]]. Paku Alam IV menjadi adipati Pakualaman terakhir yang dimakamkan di pemakaman Kotagede, karena penguasa setelahnya, Paku Alam V mendirikan [[Astana Giriganda]] di [[Adikarto]] sebagai pemakaman resmi milik Pura Pakualaman.