Charles Adriaan van Ophuijsen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Karya: clean up, removed stub tag |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
[[File:Ophuijsen, Charles Adriaan van (1845-1917).jpg|thumb|C.A. van Ophuijsen]]
'''Charles Adriaan van Ophuijsen''' ([[Kabupaten Solok|Solok]], [[Sumatra Barat]], [[31 desember]] [[1854]] - [[Leiden]], [[19 Februari]] [[1917]]) adalah seorang [[Belanda]] yang ahli dalam studi keislaman dan ahli ilmu sosiologi, sehingga dia banyak berteman dengan ketua suku, termasuk suku atau marga Arab Hadrami, dibuktikan dengan perannya dalam mendirikan, mengesahkan, menetapkan dan menandatangani Akta Notaris terbentuknya Rabitah Alawiyyah, karena dia berteman karib dengan Habib Ali bin Ja'far Assegaf Ketua Maktab Daimi dan Pendiri Rabitah Alawiyyah. Akta Notaris Mr.A.H. Van Ophuijsen No. 66 Tanggal 16 Januari 1928 dan disahkan oleh GR. Erdbrink (Sekretaris Pemerintah Belanda) pada tanggal 27 Desember 1928 (1346 H) <ref>{{cite journal|title= Keakraban Ophuijsen dengan Ketua suku di Hindia Belanda (Indonesia)|authors= Sudaryanto, Hermanto|journal= Transformatika|volume= 2|number= 1|year= 2018|issn= 2549-5941|page= 59-60|url= https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Rabithah-Alawiyah_34876_p2k-unkris.html}}</ref>, dan Ophuijsen juga gemar mempelajari bahasa berbagai suku di [[Hindia Belanda]]. Pada tahun 1896 ia ditugaskan oleh Pemerintah Belanda untuk menstandarisasikan aksara Latin untuk bahasa Melayu dibantu oleh [[Nawawi Soetan Makmoer]] dan Moh. Taib Sultan Ibrahim, akhirnya van Ophuijsen berhasil menyusun ''Kitab Logat Melajoe'' pada tahun 1901.<ref>{{cite journal|title= Pemakaian Ejaan dalam Bahasa Indonesia/Melayu pada Iklan Tempo Doeloe dan Implikasinya bagi Perkuliahan Bahasa Indonesia|authors= Sudaryanto, Hermanto|journal= Transformatika|volume= 2|number= 1|year= 2018|issn= 2549-5941|page= 59-60|url= https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/transformatika/article/view/553}}</ref> Buku tersebut kelak menjadi pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama [[Ejaan van Ophuijsen]] itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun [[1901]]. Charles pada tahun [[1879]] menerbitkan buku berjudul ''Kijkjes in Het Huiselijk Leven Volkdicht'' (Pengamatan Selintas Kehidupan Kekeluargaan Suku Batak) dan ''Maleische Spraakkunst'' (Tata Bahasa Melayu).
Pemerintah kolonial kemudian mengangkatnya menjadi guru besar ilmu bahasa dan kesusasteraan Melayu di [[Universitas Leiden]] pada [[1904]]. Charles Adriaan van Ophuijsen meninggal dunia pada [[1917]].
|