Waduk Cirata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapikan
Sejarah: Perbaikan isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1922, para ahli asal [[Belanda]] mulai melakukan survei mengenai kelayakan pembangunan waduk di sepanjang aliran [[Sungai Citarum]], mulai dari survei hidrologi, survei topologi, hingga survei geologi. Survei yang lebih rinci kemudian dilakukan oleh Prof. Ir. [[W.J. van Blommestein]] guna memanfaatkan derasnya aliran Sungai Citarum untuk membangkitkan listrik.<ref name="sinaro"/> Pada tahun 1948, Blommestein pun menerbitkan sebuah makalah mengenai rencana pembangunan waduk di aliran Sungai Citarum. Dalam makalahnya, ia mengemukakan agar [[Waduk Jatiluhur]] dibangun lebih dahulu, karena dianggap paling mendesak. Selain waduk tersebut, ia merencanakan pembangunan waduk-waduk tambahan, salah satunya adalah Waduk Cirata.<ref name="sinaro"/>
Waduk '''Cirata''' terbentuk dari adanya genangan air seluas 62km2 akibat pembangunan waduk yang membendung Sungai Citarum. Genangan waduk tersebut tersebar di 3 (tiga) kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Kabupaten Bandung. Genangan air terluas terdapat di Kabupaten Cianjur.
 
== PLTA Cirata ==