Datokarama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
Awal kedatangan Syekh Abdullah Raqie atau Datokarama di Tanah Kaili bermula di Kampung [[Lere, Palu Barat, Palu|Lere]] , bersama Sayyid Alwi Jalaluddin(pendakwah arab yang sempat menetap di aceh & pariaman yang lalu dakwah di kerajaan gowa) dari Sumatera melewati jalur Sulawesi Selatan, Di Lembah Palu (Sulawesi Tengah) pada masa Raja Kabonena, Ipue Njidi memerintah di wilayah [[Palu]].<ref>{{Cite web|last=DIA|first=Yayasan|date=2019-10-04|title=Safari Ziarah dan Bertawassul di Makam Datok Karama Palu|url=https://www.laduni.id/post/read/65571/safari-ziarah-dan-bertawassul-di-makam-datok-karama-palu.html|website=Safari Ziarah dan Bertawassul di Makam Datok Karama Palu|language=en|access-date=2020-08-30}}</ref> Datokarama menetap di Tanah Kaili sementara Sayyid Alwi Jalaluddin kembali ke kerajaan gowa. Selanjutnya Datokarama melakukan syiar Islam-nya ke wilayah-wilayah lainnya di lembah Palu yang dihuni oleh masyarakat [[Suku Kaili]]. Wilayah-wilayah tersebut meliputi [[Kota Palu|Palu]], [[Kabupaten Donggala|Donggala]], [[Kulawi, Sigi|Kulawi]], [[Parigi]] dan daerah [[Ampana]].<ref name=":0" />
Seperti beberapa masyarakat lainnya di [[nusantara]], pada masa itu masyarakat [[suku Kaili]] juga masih menganut kepercayaan [[animisme]]/[[dinamisme]] yang mereka sebut "tumpuna", dimana mereka mempercayai adanya makhluk yang menunggui benda-benda yang dianggap keramat. Namun dengan metode dan pendekatan yang persuasif serta wibawa dan kharismanya yang tinggi, syiar Islam yang dilakukan Datokarama melalui ceramah-ceramah pada upacara-upacara adat suku tersebut akhirnya secara perlahan dapat diterima oleh raja dan masyarakat Kaili. Perjuangan Datokarama akhirnya berhasil mengajak [[Raja Kabonena]], Ipue Njidi beserta rakyatnya masuk Islam, dan dikemudian hari Ipue Njidi dikenang sebagai raja yang pertama masuk Islam di Lembah Palu.<ref name=":0" /> selain Raja Kabonena, Datokarama bersama Sayyid Alwi Jalaluddin(leluhurnya karaeng sayye') juga mengislamkan Raja Palu, Pue Nggari dalam adat yang disebut Povonju Tevo, selain itu, Keluarga-keluarga bangsawan yang turut di islamkan sebagai berikut :
- Vua Pinano isteri dari Pue Nggari
- Lasamaingu
- Andi lana bersama isteri dari Tatanga
- Pue Songu tidak mau di Islamkan
- Yenda Bulava , suaminya tidak mau di Islamkan dan tidak menerima agama Islam.
- Pue Rupiah yang dikenal dengan Pue Sese
- Keluarga dari labunggulili keturunan Dari silalangi. Serta di Islamkan juga Pue Njidi yang Berkedudukan Panggewe.
== Makam ==
|