Yahya Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 18:
Selama masa kecilnya, Yahya menghabiskan waktunya dengan bekerja sebagai nelayan.{{Sfn|Saputra|2020}} Ia menamatkan pendidikannya di [[Tweede Inlandsche School]].{{Sfn|Saputra|2020}}
Yahya kemudian bekerja sebagai guru agama di SD Teluk Pambang, ia mengajarkan berbagai macam ilmu di bidang agama seperti [[tauhid]] dan [[fikih]].{{Sfn|Saputra|2020}} Selain mengajar di sekolah, ia juga berdakwah menyebarkan agama Islam kepada penduduk yang berada di [[Teluk Pambang, Bantan, Bengkalis|Teluk Pambang]], [[Muntai, Bantan, Bengkalis|Muntai]], dan [[Teluk Lancar, Bantan, Bengkalis|Teluk Lancar]].{{Sfn|Saputra|2020}} Yahya juga menjadikan rumahnya sebagai tempat pengajian khusus untuk anak-anak, dan tempat berdakwah khusus untuk orang dewasa.{{Sfn|Saputra|2020}}
Yahya
Pada 28 Juli 1943, Yahya menikah dengan Amnah binti Usman. Dari pernikahannya ini mereka dikaruniai enam orang anak yaitu Aisyah binti Yahya, Azhar bin Yahya, Zulkifli bin Yahya, Rofi'ah binti Yahya, Rodiah binti Yahya, dan Hamidah binti Yahya.{{Sfn|Saputra|2020}} Pernikahan mereka berakhir dengan kematian Amnah pada 31 Juli 1999.{{Sfn|Saputra|2020}}
Setelah pensiun pada tahun 1981, Yahya berangkat ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.{{Sfn|Saputra|2020}}
== Daftar pustaka ==
|