Imperium Portugal di Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
{{Sejarah Indonesia}}
[[Bangsa Portugis]]
Secara geografis seluruh wilayah Eropa mengalami musim dingin yang akan membuat cara mengelola makanan mereka berbeda. Hampir semua persediaan daging yang mereka miliki didapat dari hewan ternak yang tidak mungkin dipelihara pada musim dingin dan disembelih untuk kemudian disimpan menjadi daging beku. Agar daging tersebut dapat bertahan lama mereka menggunakan garam dan rempah-rempah selama masa penyimpanan. Indonesia merupakan wilayah yang menghasilkan lada, pala, dan cengkeh yang menjadi komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah dan beberapa tanaman yang hanya tumbuh di hutan Maluku. Pala memiliki khasiat tidak hanya sebagai penyedap rasa tetapi juga sebagai afrodisiak dan bahan pengawet. Cengkeh dan lada juga merupakan komoditas langka dan berharga. Bangsa Portugis selama ini membeli rempah-rempah dari pedagang Arab dengan harga yang sangat tinggi. Oleh karena itulah tujuan bangsa Portugis ke Indonesia selain untuk memanfaatkan sumber dari semua rempah-rempah tersebut juga untuk menguasai perdagangannya meskipun pada awalnya mereka tidak terlalu banyak mengetahui secara rinci letak wilayah Indonesia dan cara menuju kesana.{{Sfn|Ricklefs|1993|p=22|Ps="During the European winter there was no way to keep large livestock herds alive; many animals were therefore slaughtered and the meat must then be preserved. For this, salt and spices were used, and among the imported spices the most valuable was the clove from East Indonesia."}}
Baris 25:
Bermula dengan ekspedisi penjelajahan pertama yang dikirim dari [[Malaka]] yang baru ditaklukkan pada tahun [[1512]], bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, dan mencoba mendominasi sumber-sumber rempah-rempah berharga serta berusaha menyebarkan [[Katolik Roma]].{{Sfn|Ricklefs|1993|p=22-24}} Meski begitu, mereka memiliki sedikit pengaruh budaya di kepulauan barat tersebut. Terlebih lagi percobaan awal bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan [[Kerajaan Sunda]] di [[Parahyangan]],<ref>{{cite book| publisher=Cipta Loka Caraka| title = Sumber-sumber asli sejarah Jakarta, Jilid I: Dokumen-dokumen sejarah Jakarta sampai dengan akhir abad ke-16| year =1999}};{{cite book | last =Zahorka | first =Herwig | publisher= Yayasan Cipta Loka Caraka | title = The Sunda Kingdoms of West Java, From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with Royal Center of Bogor, Over 1000 Years of Propsperity and Glory
| year =2007 | accessdate = }}</ref> gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan Islam di [[Jawa]], seperti [[Kesultanan Demak|Demak]] dan [[Kesultanan Banten|Banten]]. Sebaliknya, dampak budaya Portugis yang bertahan lama berada di wilayah Indonesia Timur.
=== Ekspedisi ke Indonesia Timur ===
|