Semende: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
Perkembangan berikutnya, di Abad ke-16 hingga abad ke-17 M, Syekh Nurqodim bersama para pemimpin Sumbay di wilayah Uluan mendirikan Pemerintahan Demokrasi Pertama di Nusantara dengan nama '''Lampik Empat Merdike Due di Djagat Besemah Libagh Semende Panjang.'''
Pemerintahan '''Lampik Empat Merdike Due''' terdiri atas satu orang pemimpin (Mubungan Djagat), Empat Pemimpin Sumbay sebagai dewan permusyawaratan, dan Dua pemimpin Sumbay Sebagai dewan Penasihat.
== Struktur Lampik Empat Merdike Due ==
Nama Teritory Wilayah : Djagat Besemah Libagh Semende Panjang
Prinsip-Prinsip Kehidupan: Semende
Struktur Lampik Empat Merdike Due:
'''Mubungan Djagat''' : Tuan Sayyid Syekh Nurqodim Al Baharuddin/ Puyang Awak
'''Lampik Empat''':
# Sumbay Besak
# Sumbay Ulu Lurah
# Sumbay Tanjung Ghaye
# Sumbay Mangku Anom
'''Merdike Due''':
# Sumbay Semidang
# Sumbay Penjalang
Pada perkembangannya, prinsip hidup yang bernama "Semende" di atas, dipegang dan dipertahankan oleh anak cucu keturunan Syekh Nurqodim Al Baharuddin, sehingga di kemudian hari orang menyebutnya sebagai "jeme semende" (Orang semende). Seiring waktu, orang-orang yang memiliki identitas yang sama yang dijuluki '''"jeme semende"''' tersebut populasinya semakin banyak dan mendiami wilayah yang semakin luas, lalu berkembang menjadi suku sendiri yang disebut sebagai '''Suku Semend'''e.
== Lambang Adat Semende (Lambang Tunggu Tubang) ==
|