Sejarah masa depan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perapian (via JWB) |
k fix |
||
Baris 5:
==Latar Belakang==
Istilah ''Future History'' diciptakan oleh [[John W. Campbell|John W. Campbell Jr.]] seorang [[editor]] dari majalah ''Astounding Science Fiction'' pada Februari 1941 yang didasarkan dari karya-karya [[fiksi]] berupa [[cerita pendek]] dan novel dengan konsep ''Future History'' oleh [[Robert A. Heinlein]] dan [[Neil Jones|Neil R. Jones]] yang dianggap sebagai penulis yang pertama kali membuat konsep ''Future History''. Serangkaian kisah yang memberikan latar belakang namun mengabaikan urutan sejarah di dunia tidak akan dianggap sebagai ''Future History''. Contohnya, baik cerita pendek ''Vorkosigan Saga'' karya [[Lois McMaster Bujold]] maupun ''1970s'' karya [[George R. R. Martin]], tidak ada satupun yang memberikan latar belakang yang umumnya dianggap sebagai ''Future History''. Kisah-kisah terpisah yang menelusuri jejak [[sejarah]] tidak dianggap sebagai ''Future History''. Contohnya, ''A Canticle for Leibowitz'' karya [[Walter M. Miller Jr.]] tidak dianggap secara umum sebagai ''Future History''. Di masa-masa awal, beberapa karya yang dipublikasi yang merujuk pada "''Future History''" memiliki makna yang lebih lateral seperti cerita atau isi buku dimaksudkan sebagai kutipan dari buku [[sejarah]] tentang masa depan dan yang ditulis dalam bentuk sebuah buku sejarah yakni cerita yang tidak memiliki tokoh [[protagonis]] tapi lebih
Karya-karya seperti ''The Unparalleled Invasion'' karya [[Jack London]] (1914) menceritakan [[perang]] antara sekutu-sekutu negara-negara Barat melawan bangsa [[Tiongkok|Cina]] pada tahun 1975, dengan berakhirnya pembantaian bangsa Cina. Ini dapat dalam sebuah catatan kaki yang berasal dari kutipan ''Esai Tertentu dalam Sejarah'', Walt Mervin. Tidak seperti sejarah kuno, di mana hasil sejarah tersebut dianggap berasal dari peristiwa masa lalu, ''Future History'' membuktikan adanya perubahan tertentu pada peristiwa pada masa sekarang dan masa depan penulis.
Perbedaan yang mendasar adalah bahwa penulis sejarah kuno memiliki [[pengetahuan]] mengenai hasil yang nyata dari suatu peristiwa tertentu dan bahwa pengetahuan juga mempengaruhi gambaran
Sebagai contoh, pada tahun 1933, [[Herbert George Wells|H. G. Wells]] yang mengemukakan dalam ''The Shape of Things to Come'', mengenai [[Perang Dunia II|Perang Dunia Kedua]] di mana [[Jerman Nazi|Nazi Jerman]] dan [[Polandia]] memiliki kekuatan yang sama secara [[militer]] dan telah bertempur selama sepuluh tahun lebih;
Salah satu permasalahan dalam fiksi ilmiah sejarah masa depan adalah suatu kejadian yang dibuat dalam cerita pada akhirnya benar-benar terjadi dalam kisah nyata, seperti Sejarah Masa Depan [[H. Beam Piper]], yang memasukan perang nuklir pada tahun 1973 dalam beberapa karyanya, serta masih banyak cerita Sejarah Masa depan yang bersifat ''Star Trek''. Kisah sejarah masa depan yang ditulis oleh [[Jerry Pournelle]] dengan judul ''CoDominium'' menceritakan bahwa perang dingin akan berakhir dengan [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Soviet]] mendirikan peraturan wilayah dunia yang berjudul ''CoDominium'' yang akan berakhir sampai abad ke-22 daripada Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
|