First Media: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 24:
Bisnis TV kabel (dan kemudian ditambah layanan [[penyedia jasa internet|jasa internet]] sejak 2001)<reF>[http://www.firstmedia.com/uploads/02-TentangKami.pdf pendahuluan]</ref> tersebut kemudian diluncurkan pada 1 Maret 1999 dengan merek '''KabelVision'''.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=GEUuAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAnoECAAQAg Panji masyarakat]</ref> Sebagai persiapannya, KabelVision sudah menggandeng perusahaan internet PT Indonusa dan membangun jaringan kabel di [[Jakarta]] (1.700 km), dilanjutkan di [[Bali]] dan [[Surabaya]] pada 2000-2001. Sempat juga KabelVision melayani di daerah [[Batam]], untuk karyawan [[Caltex]] secara singkat.<ReF>[https://books.google.co.id/books?id=36W1AAAAIAAJ&q=Kabelvision+2000&dq=Kabelvision+2000&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjL1enp6_ruAhULVH0KHf-oDgUQ6AEwBHoECAMQAg AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=85O2AAAAIAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwBnoECAYQAg Asia, Inc: The Region's Business Magazine, Volume 9,Masalah 1-4]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=GEUuAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAnoECAAQAg Panji masyarakat]</ref><ReF>[https://books.google.co.id/books?id=85O2AAAAIAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwBnoECAYQAg Asia, Inc: The Region's Business Magazine, Volume 9,Masalah 1-4]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=EszsAAAAMAAJ&q=tanjung+bangun+semesta&dq=tanjung+bangun+semesta&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj-i9_M3vruAhXiH7cAHeiMAucQ6AEwAHoECAMQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 13,Masalah 26-34]</ref> Selain layanan TV kabel dan internet ini, KabelVision juga merencanakan untuk menyediakan layanan seperti ''[[e-commerce]]'' dan ''[[video on demand]]'' dan telah disiapkan 6 kanal ''in-house''.<ReF>[https://books.google.co.id/books?id=V7m1AAAAIAAJ&q=kabelvision+datakom&dq=kabelvision+datakom&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCpOyl4fruAhWDb30KHUR4DNsQ6AEwAXoECAMQAg AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 6]</ref> Kanal yamg ditawarkan pada konsumen pada saat itu mencapai 50 kanal internasional.<ReF>[https://www.thefreelibrary.com/Lippo+Group+develops+business+in+information+technology+and...-a080495977 Lippo Group develops business in information technology and telecommunications. (Conglomeration).]</reF> Induk PT Tanjung, Lippo Group berusaha membantu permodalan perusahaan ini karena telah sungguh-sungguh ingin terjun ke bisnis televisi berbayar, dengan menyuntikkan dana miliaran rupiah.<ref>[https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/114263/lippo-ke-televisi Lippo Ke Televisi]</ref><Ref>[https://books.google.co.id/books?id=fhlYAAAAMAAJ&q=PT+BROADBAND+MULTI+MEDIA+Total+un+SUFRI+YULIARDI+Kelompok+Lippo+tak+mau+setengah+hati+terjun+di+bisnis+.&dq=PT+BROADBAND+MULTI+MEDIA+Total+un+SUFRI+YULIARDI+Kelompok+Lippo+tak+mau+setengah+hati+terjun+di+bisnis+.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwinkf-d6vruAhXWbn0KHSfyDRwQ6AEwAHoECAEQAgWarta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 20-28]</reF>
Pada 27 Januari 2000 PT Tanjung Bangun resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Surabaya]] dengan harga [[IPO]] Rp 500/saham. Beberapa waktu kemudian, pada 28 April 2000 namanya diubah kembali menjadi '''PT Broadband Multimedia Tbk'''.<ref>[http://www.firstmedia.co.id/eng/corporate-governance/anggaran-dasar ANGGARAN DASAR]</ref><ReF>[http://www.firstmedia.co.id/pdf/60/63/86/Lap_Keu_KBLV_30_Sep_2020.pdf Laporan Keuangan First Media 2020]</ref> Sahamnya pada saat itu dimiliki oleh [[Lippo Group]] (lewat AcrossAsia Multimedia Ltd) sebesar 57,6% dan PT [[Datakom Asia]] (milik [[Peter F. Gontha]] dkk{{efn|Secara spesifik, struktur kepemilikan PT Datakom Asia terdiri dari:<br>PT Asriland ([[Bambang Trihatmodjo]]): 33,3%<br>PT Lembahsubur Adipertiwi ([[Anthony Salim]]): 28,57%<br>PT Persada Giri Abadi (Peter F. Gontha): 24,23%<br>PT Azbindo Nusantara ([[Aziz Mochdar]]): 6,88%<br>PT [[Indosat Ooredoo Hutchison|Indosat]] (Persero) Tbk: 5%<br>PT Trisadnawa Solusi Komunikasi ([[Youk Tanzil]]): 2%<ref name=
Pada [[16 Juni]] [[2007]], Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi '''PT First Media Tbk''', sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan "Triple Play". Kabelvision dan Digital1 disatukan di bawah produk [[HomeCable]], sementara MyNet menjadi [[FastNet]]. Lalu, di akhir [[Agustus]] 2007, Lippo Group mengumumkan kucuran investasi sebesar $650 juta selama empat tahun kedepan kepada First Media. Kucuran dana tadi akan diinvestasikan ke berbagai layanan pengembangan konten dan belanja internet, TV kabel, HDTV, akses pita lebar, layanan nirkabel, fasilitas pentimpanan data, serta layanan telepon. Dalam kucuran dana tersebut, Lippo Group menggandeng perusahaan [[Shanghai Media Entertainment Group]] (melalui anak perusahaan STR), [[Cisco]], dan [[Motorola]] untuk pembangunan jaringan serta pembiayaan proyek tersebut.
|