Penangkapan dan pembunuhan Ngo Dinh Diem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20221209)) #IABot (v2.0.9.2) (GreenC bot
Penyerahan dan debat: Perbaikan kesalahan ketik. Selain itu, Operasi Bravo akan dialihkan ke halaman ini. (QuickEdit)
Baris 18:
== Penyerahan dan debat ==
{{see also|Kudeta Vietnam Selatan 1963}}
Pada pukul 13:30 pada 1 November, Jenderal [[Dương Văn Minh]] dan [[Trần Văn Đôn]], yang masing-masing adalah Penasehat Militer Presidensial dan Kepala Staf Angkatan Darat, memimpin sebuah kudeta melawan Diệm, dibantu oleh para perwira ARVN yang membangkang. Para pemberontak secara hati-hati memajukan rencana-rencana untuk menetralisir para perwira loyalis dengan menghindarkan mereka dari penyelamatan Diệm. Tanpa diketahui Diệm, Jenderal [[Tôn Thất Đính|Đính]], seorang loyalis yang mengkomandani ARVN [[Korps III (Vietnam Selatan)|Korps III]] di sekitaran kawasan Saigon, telah menyekutukan dirinya sendiri dengan para pembuat rencana dari kudeta tersebut.<ref>Jones, pp. 409–11.</ref> Jenderal loyalis paling dipercaya kedua Diệm adalah [[Huỳnh Văn Cao]], yang mengkomandani [[Korps IV (Vietnam Selatan)|Korps IV]] di [[Delta Mekong]]. Diệm dan Nhu menyadari rencana kudeta tersebut, dan Nhu menanggapinya dengan merencanakan kontra-kudfetakudeta, yang ia sebut [[Operasi Bravo]]. Rencana ini melibatkan Đính dan Kolonel [[Lê Quang Tung|Tung]], komandan loyalis [[Pasukan Khusus Tentara Republik Vietnam|Pasukan Khusus]], yang mengadakan sebuah pemberontakan palsu sebelum pasukan mereka memajukan "kebangkitan" untuk merombak kekuasaan keluarga Ngô. Tak menyadari bahwa Đính berencana melawannya, Nhu membolehkan Đính untuk menghimpun pasukan semampunya, dan Đính memindahkan komando Divisi Ketujuh dari Korps IV Cao ke Korps III pimpinannya sendiri. Ini membolehkan Kolonel [[Nguyễn Hữu Có]], deputi Đính, untuk mengambil komando [[Divisi ke-7 (Vietnam Selatan)|Divisi ke-7]] yang berbasis di [[Mỹ Tho]]. Peralihan tersebut membolehkan para pemberontak untuk sepenuhnya mengelilingi ibu kota dan menyangkal kesempatan Cao untuk menghalau Saigon dan melindungi Diệm, karena ia telah berhasil saat [[upaya kudeta Vietnam Selatan 1960|upaya kudeta sebelumnya pada 196-]]. Minh dan Đôn mengundang para pejabat senior yang berbasis di Saigon untuk sebuah pertemuan di [[Pangkalan Udara Tân Sơn Nhứt]], markas besar Staf Jenderal Bersama ({{lang-en|Joint General Staff}}, JGS), untuk memulai bisnis rutin. Sebagai gantinya, mereka mengumumkan bahwa sebuah kudeta sedang dijalankan, dengan hanya beberapa orang, termasuk Tung, yang menolak untuk bergabung. Tung kemudian dipaksa di bawah ancaman pistol atas perintah loyalis Pasukan Khusus-nya untuk menyerah. Kudeta tersebut berjalan mulus saat para pemberontak cepat menaklukan seluruh instalasi penting di Saigon dan menyegel jalan-jalan penting agar tidak dimasuki pasukan loyalis. Ini hanya meninggalkan Pasukan Penjaga Presidensial untuk mempertahankan Istana Gia Long. Para pemberontak menyerang gedung-gedung pemerintah dan tentara loyalis namun menunda serangan ke istana, berharap agar Diệm segera mengundurkan diri dan menerima tawaran untuk menyelamatkan diri dan pergi ke pengasingan. Diệm menolak dan bersumpah untuk mengambil alih kembali kekuasaannya. Pada saat senja, [[Divisi ke-7 (Vietnam Selatan)|Divisi ke-7]] dari Kolonel [[Nguyễn Văn Thiệu]], yang kemudian menjadi presiden negara tersebut, memimpin sebuah serangan ke Istana Gia Long dan dilakukan pada waktu fajar.<ref>Jones, pp. 412–15.</ref>
 
Pada awal pagi 2 November, Diệm sepakat untuk menyerah. Para perwira ARVN memutuskan untuk mengasingkan Diệm dan Nhu, menjanjikan keselamatan kepada kakak-beradik Ngô dengan keluar dari negara tersebut. Pada pukul 06:00, tepat sebelum fajar, para perwira Angkatan Darat AS dan operatif [[CIA]] yang menjadi pendukung Amerika dalam kudeta tersebut, sebagian besar perwira, termasuk Minh, ingin Diệm mengambil "pensiun terhormat" dari jabatan, dan kemudian mengasingkan diri.<ref name=h297/> Tak semua perwira senior menghadiri pertemuan tersebut, dengan meninggalkan harapan atas kedatangan Diệm dan Nhu di markas besar JGS. Jenderal [[Nguyen Ngoc Le|Lê]], seorang mantan kepala kepolisian di bawah naungan Diệm pada pertengahan 1950an, sangat melobi eksekusi Diệm. Tak ada kesepakatan resmi yang diambil di pertemuan tersebut, dan Lê hanya meraih dukungan kecil. Seorang jenderal dikatakan berkata "Untuk membunuh ilalang, kau harus menarik mereka sampai ke akar-akarnya".<ref name=h297>Hammer, p. 297.</ref> Conein mengabarkan bahwa para jenderal tak pernah merencanakan pembunuhan tersebut dalam pikiran mereka, meskipun peralihan kekuasaan adalah tujuan utama dalam mencapai tujuan mutlak mereka dalam meraih pengakuan internasional.<ref name="j4167">Jones, pp. 416–17.</ref>