Beton Romawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 22:
Beton Romawi, seperti [[beton]] pada umumnya, tersusun atas [[Agregat (komposit)|agregat]] dan [[lepa]] hidraulis–bahan pengikat dicampur dengan air yang mengeras seiring waktu. Agregat yang digunakan bermacam-macam, seperti batu, ubin [[keramik]], dan bongkahan puing dari sisa bangunan yang dihancurkan sebelumnya.
Bahan pengikat yang digunakan dalam beton Romawi adalah [[gipsum]] dan [[kapur tohor]]. Abu vulkanik, disebut [[pozolana]] atau "pasir galian", lebih direkomendasikan untuk digunakan jika material tersebut dapat diperoleh. Pozolana membuat beton lebih tahan terhadap air garam dibandingkan dengan beton modern.<ref>{{cite web
Beton, dan khususnya, lepa hidraulis dengan kohesinya, merupakan jenis keramik struktural yang kegunaannya sebagian besar berasal dari sifat [[Reologi|plastisitas reologi]] pada wujud pasta. Pengerasan semen berasal dari hidrasi bahan serta, setelahnya, interaksi fisika dan kimiawi dari hasil reaksi hidrasi. Proses pengerasan ini berbeda dengan proses yang dihasilkan campuran air dengan [[lepa kapur]], semen yang paling banyak digunakan pada masa pra-Romawi Kuno. Setelah mengeras, beton Romawi menunjukkan plastisitas yang rendah, walaupun sebagian sifat tahanan terhadap tegangan tarik bertahan.
|