Amuntai (kota): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Referensi: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 130:
Ejaan Amuntai pada zaman pendudukan Belanda adalah '''Amoentai''',<ref>{{nl}}{{cite book|first=[[Carl Bock|Carl]]|last=Bock|title=Verblijf te Bandjermassin en tocht naar de afdeeling Amoentai|year=1880}}</ref> '''Amoenthaij''' atau '''Amoenthay'''.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=fxQ5AQAAIAAJ&dq=Alsulthan%20Hidayat%20Oellah&pg=PA177#v=onepage&q=Amoenthay&f=false {{nl}} Willem Adriaan Rees, De bandjermasinsche krijg van 1859-1863, Volume 2, D. A. Thieme, 1865]</ref> Pada zaman Hindia Belanda dahulu dipakai sebagai nama kawedanan/[[Distrik Amuntai]] (Amoenthaij) dan juga pernah dipakai sebagai nama kabupatennya yaitu [[Kabupaten Amuntai]]. Dahulu kota Amuntai adalah sebuah kecamatan utuh hingga dimekarkan menjadi 3 kecamatan, yakni:
# [[Amuntai Selatan, Hulu Sungai Utara|Amuntai Selatan]] dengan luas 174 km² dan jumlah populasi penduduk
# [[Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara|Amuntai Tengah]] dengan luas 80,50 km² dan jumlah populasi penduduk
# [[Amuntai Utara, Hulu Sungai Utara|Amuntai Utara]] dengan luas 37 km² dan jumlah populasi penduduk 21.
Di kecamatan Amuntai Tengah-lah pusat pemerintahan dan perdagangan kabupaten [[Hulu Sungai Utara]] yang ditandai dengan adanya kantor bupati, kantor-kantor dinas pemkab Hulu Sungai Utara, sentra perdagangan, dan sarana/prasarana lainnya dan Amuntai Tengah merupakan kecamatan dengan penduduk terpadat di [[kabupaten Hulu Sungai Utara]].
|